Ekstrakurikuler Pramuka
Lapangan sekarang dipenuhi oleh para murid SMA Prakarya untuk latihan lomba pramuka yang pimpin oleh Fatur sebagai ketua. Semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Setiap bantara dan laksana sudah memiliki banyak persiapan yang sangat matang. Kebetulan hari ini memakai baju pramuka. Membuat mereka semakin bersemangat.
Bicara soal pakaian pramuka, SMA Prakarya ini harus lengkap. Mulai dari topi, dasi, peluit, dan pangkat penegak yaitu Bantara dan Laksana. Dimana Ambalan penegak memiliki Sangga yang terdiri dari enam sampai delapan orang. Perintis, Pendobrak, Pencoba, Penegas dan Pelaksana. Mereka memiliki Pemimpin Sangga (Pinsa) dan Wakil Pemimpin Sangga (Wapinsa).
Dewan Ambalan dipimpin oleh Fatur sebagai ketua Dewan Penegak Putra yang disebut Pradana. Bekerja sama dengan Raisa yang ditunjuk menjadi Pradani—Ketua Dewan Penegak Putri. Ada juga sekretaris disebut Kerani, bendahara—Hartaka atau juru uang dan seorang pemangku adat. Semua diberi tugas masing-masing, harus bertanggungjawab dan disiplin.
Hanin memperhatikan para anggota pramuka. Ia sungguh penasaran dengan apa yang dilakukan mereka. Sejujurnya ia belum pernah ikut organisasi di sekolah sebelumnya. Banyak pengetahuan yang ia dapat dari sekolah ini. Yang tadinya ia hanya sekolah pulang pergi. Sekarang ia tahu kalau seperti apa organisasi Pramuka.
"Hei," sapa Vena seraya menepuk sebentar pundak Hanin.
"Lo nggak mau ikut gabung?" tanya Vena memerhatikan Hanin yang hanya berdiam diri di depan kelas.
"Emang boleh? 'kan aku murid baru," ujar Hanin sedikit ragu.
"Ya bolehlah, 'kan ekskul pramuka itu wajib," kata Vena.
Hanin masih berdiam diri memandangi mereka. Tanpa bergerak sedikit pun atau menoleh kearah Vena.
"Ayo!" ajak Vena menarik tangan Hanin hingga ia tersentak.
"Mau kemana?" Vena tak memperdulikan pertanyaan Hanin. Ia tetap saja menarik pelan Hanin menuju beberapa orang yang ada disana. Kalau dilihat mereka adalah kelompok Dewan Ambalan.
"Kak Raisa," panggil Vena, Raisa pun menoleh. Ia mengerutkan dahi. Seakan bertanya-tanya siapa gadis yang sedang bersama Vena ini.
"Kenapa? Siapa?" tanya Raisa beruntun.
"Ini ada murid baru mau ikut ekskul Pramuka," ujar Vena kepada Raisa sepupunya.
"Namanya siapa?" tanya Raisa menatap Hanin.
Cantik! Satu kata itu menggambarkan Hanin dalam pandangan Raisa sekarang.
"Hanin Syahira Nisa," jawab Hanin mantap.
"Oke, lo boleh ikut," putus Raisa, " Oh iya, lo ikut gabung sama Sangga calon penegak yang ada disana." Raisa menunjukkan ada beberapa sangga disana.
"Iya, terima kasih kak."
Hanin pamit pergi untuk ikut bergabung dengan mereka yang ada disana. Ia melangkah, apa kata mereka tiba-tiba ikut gabung itu urusan nanti. Sekarang yang terpenting Hanin ingin merasakan lelahnya menjadi anggota pramuka.
"Maaf kak, apa boleh aku ikut gabung?" tanya Hanin kepada dua laki-laki yang membelakanginya.
Pradana itu langsung menoleh menatap Hanin. Ia terkejut Begitupun dengan Fatur dan Niko. Hanin harus bisa menyampingkan perasaaan suka terhadap Niko. Ia harus profesional dan tidak boleh gugup atau memperlihatkan dengan kentara kalau ia menyukainya.
"Kak Fa-Fatur?" ucap Hanin terbata-bata, ditambah ada Niko disana. Ia menelan ludah berusaha untuk menyingkirkan rasa gugupnya.
"Hai," sapa Fatur tersenyum membuat Hanin menyengir kuda seraya membalas sapaan Fatur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanan & Hanin {End}
Teen FictionIkan cupang berbagai macam jenis selalu menjadi prioritas utama Hanin. Siswi SMA Himalaya yang selalu diremehkan guru karena mendapat peringkat terbawah. Jarak tempuh ke sekolah pun sangat jauh. Kalau bukan karena Papanya ia tidak mau masuk ke SMA t...