Mas Pacar :)
✓✓✓✓✓Sesuai janji, mereka menjeguk Hanan yang sedang sakit. Hanin dibonceng Niko, Fano dengan Fino sedangkan Vena dan Renja. Semua membelah jalan, Niko cukup tampan hari ini mengendarai motor dengan hati-hati takut Hanin terluka. Setelah Niko pikirkan mungkin dia sudah terlanjur jatuh cinta. Namun, tetap saja bayang-bayang Bunga selalu menghantuinya.
Niko menghentikan motornya disebuah supermarket. Diikuti oleh beberapa motor dibelakang. Setelah memarkirkan dengan aman. Mereka masuk dan mencari sesuatu yang akan diberikan kepada Hanan.
"Kita beli buah aja kali ya," kata Vena, lalu mereka melangkah menuju rak buah yang tersusun sangat rapi. Sedangkan Hanin membawa keranjang belanja kemudian menghampiri teman-temannya.
Vena menggeleng ketika melihat harganya yang cukup mahal. Meskipun tergolong anak orang kaya. Tetapi, Vena harus mengirit uang. Begitupun dengan Niko dan Renja. Sedangkan Hanin yang selalu kelebihan uang malah dengan senang hati mengambil beberapa buah jeruk, apel, anggur.
"Ini kebanyakan nggak sih Nin. Kita nggak punya uang buat bayarnya." Vena melihat Hanin mengambil banyak snack hingga memenuhi keranjang belanja.
"Nggak kok, kalian ambil aja apa yang mau dibeli nanti aku bayarin." Kata Hanin, padahal Niko niatnya mereka patungan untuk membelikan Hanan buah-buahan.
"Lo serius Nin?" tanya Renja dengan antusias.
Hanin mengangguk.
"Kesenangan lo!" cibir Fano.
Fatur dan Niko saling bertatapan berbicara lewat isyarat. Mereka merasa tidak enak kalau ditraktir Hanin. Apalagi sama orang yang mereka suka. Niko menyuruh Fatur untuk memegangkan keranjang belanja Hanin dengan matanya.
Fatur mengerti maksud Niko,"Nin, biar gue aja yang bawa!" Hanin terkejut, sedetik kemudian ia memberikan keranjang belanjanya. Setelah merasa lega Hanin merenggangkan tangannya yang terasa sangat kram.
"Ayo, kamu mau beli apa?" Hanin menggandeng tangan Niko tiba-tiba.
Niko tersentak,"Mau kemana?" tanya Niko bingung karena Hanin menarik tangannya untuk mengikuti langkah gadis itu.
Suasana hati Fatur langsung berubah. Ia sangat cemburu dengan Niko. Baru saja Fatur menyatakan cinta. Tetapi, sekarang Hanin bersenang-senang dengan Niko. Memang perempuan susah ditebak.
"Kayaknya Hanin suka sama Niko deh Tur," ucap Renja mengompori.
"Mungkin!" Fatur menghela napas, sabar.
"Lo nggak takut kalau Hanin lebih memilih Niko?" tanya Renja, terlihat raut wajah Fatur tak bersemangat.
"Ya gimana lagi kalau Hanin lebih suka sama Niko. Gue nggak bisa maksain dia buat jatuh cinta."
Renja tahu di lubuk hati Fatur yang sangat dalam kalau ia benar-benar mencintai Hanin. Mungkin mulut bisa berbohong, tetapi matanya sangat sayu tak bersemangat. Mereka semua tidak memilih barang yang mereka suka. Takut nanti uang Hanin tidak cukup. Makanan satu keranjang ini saja sudah lebih dari cukup.
Vena membawa beberapa botol minuman dingin,"Lo kenapa ngambil minuman sebanyak ini?" tanya Fatur, ia tidak enak dengan Hanin.
"Disuruh Hanin!" jawab Vena sembari memberikan setengah botol minuman yang ia pegang kepada Renja.
Hanin dan Niko masih mencari sesuatu yang ingin mereka beli,"Kamu punya adek nggak?" tanya Hanin setelah melihat beberapa robot mainan yang keren banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanan & Hanin {End}
Teen FictionIkan cupang berbagai macam jenis selalu menjadi prioritas utama Hanin. Siswi SMA Himalaya yang selalu diremehkan guru karena mendapat peringkat terbawah. Jarak tempuh ke sekolah pun sangat jauh. Kalau bukan karena Papanya ia tidak mau masuk ke SMA t...