Ikan cupang berbagai macam jenis selalu menjadi prioritas utama Hanin. Siswi SMA Himalaya yang selalu diremehkan guru karena mendapat peringkat terbawah. Jarak tempuh ke sekolah pun sangat jauh. Kalau bukan karena Papanya ia tidak mau masuk ke SMA t...
Hallo teman-teman literasiku. Terima kasih ya sudah bersedia mampir di ceritaku. Vote yang banyak dan coment positifnya. Semoga kalian selalu sehat ya.
Oh ya, maaf mau promosi akun Instagram. Boleh kok DM aku buat tanya-tanya soal Hanan dan Hanin. Apalagi saling berbagi tentang kepenulisan. Yuk follow akun Instagramku.
Terima kasih teman :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ayo dibaca kelanjutan cerita Hanan dan Hanin ⬇️⬇️
***
Ada apa Hanin?
Banyak berbisik tentang Hanin sekarang. Ditambah lagi dia sudah dekat dengan Fatur dan teman-temannya. Kakak kelas yang ia temui kemarin di aula sekolah.
"Dia siapa?"
"Kok bisa dekat dengan Fatur?"
"Murid barukah?"
"Cantikan juga gue!"
"Apa sih sok kecakepan!"
Tidak tahu apalagi yang mereka pikir tentang Hanin. Yang ia dengar hanya beberapa kalimat saja. Fatur yang mendengar itu pun langsung melotot tajam kepada mereka. Yang di polototin ketar-ketir lalu pergi. Hanin menghela napas pelan.
"Nggak usah dimasukin dalam hati," kata Niko.
Niko Azril ilham, nama yang tertera di seragam kanannya. Memiliki paras yang tampan, hidung mancung, matanya berwarna hitam pekat, kalau bicara kulit tubuhnya Hanin tidak tahu bagaimana mendeskripsikan. Bagi Hanin, Niko cukup putih dan tinggi.
"Kalian kembar ya?" tanya Hanin kepada kedua teman Fatur yang sangat mirip sekali.
"Kenalin gue Fano dan ini adik gue Fino," katanya seraya menunjuk dirinya lalu menepuk punggung Fino.
"Selisih berapa menit?" tanya Hanin basa-basi.
"lima belas menit," kata Fino.
"Apanya yang lima menit! Bukannya lima belas menit ya?" sanggah Fano.
"Kata Bunda lima belas menit! Terus lo tahu darimana lima menit?" Lanjutnya.
"Tetangga kita," jawab Fino.
Maklumlah Fino memang adik yang sedikit bikin emosi," Yang ngelahirin lo itu Bunda atau tetangga?" kesal Fano si manusia yang ngegas.
