04

7.7K 419 0
                                    

Setelah menyerahkan jaket kebanggaan Earth pada Bara, Ayu langsung keluar dari markas itu. seketika air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya mengalir deras.

Mungkin ini perasaan Ayu yang asli, sakit sekali rasanya diusir dari keluarga yang sangat kita sayangi, ia harus apa setelah ini, pikir Ayu. Rencana Ayu yang akan pergi ke rumah sakit ia tunda hari ini, ia akan menenangkan dirinya dulu, setelah itu besok baru ia akan pergi menemui Max.

Setibanya di rumah Ayu melihat banyak motor yang terparkir di depan rumahnya pasti itu teman teman kakaknya.

"Bener-bener ya makin mirip kayak cerita novel." Batin Ayu.

Ayu menghapus air matanya dan berusaha tersenyum, Ia akan menyapa mereka nantinya.

"Assalamualaikum" Salam Ayu.

"Waalaimumsalam" Jawab Kevin dkk.

Kemudian Ayu tersenyum pada mereka dengan mata sembabnya dan pergi ke kamarnya, tapi sebelum ia kembali melangkah, tangannya di cekal oleh seseorang yaitu Vino, kakak tertuanya.

"Dari mana?" Tanya Vino lembut, entah kenapa rasanya sangat sakit melihat Ayu yang datang dengan wajah sedih tapi berusaha tetap tersenyum.

"Dari markas Earth." Ucap Ayu lirih sambil menunduk menahan tangisnya,
Vino yang melihat itu tak tahan dan langsung memeluk Ayu erat. Bagaimanapun ia adalah adiknya. Tak ada seorang kakak yang tega melihat adiknya menangis.

Ayu pun langsung menangis dengan pilu di dekapan kakaknya, siapapun yang mendengar tangisan itu seperti ikut merasakan sakitnya.

"Gu e di keluar in dari Earth kak" Ucap Ayu dengan terbata bata karena menangis. Vino hanya mengelus lembut kepala adiknya itu untuk menenangkan. Ia tentu tak bisa membantu apapun dalam urusan Ayu yang satu ini.

Sebenci apapun Farel pada adiknya, jika mendengar Ayu yang terisak seperti itu juga pasti membuatnya ikut merasakan sakit dihatinya begitu pun dengan Kevin dkk. Apalagi dengan alasan dikeluarkan dari geng motor yang pastinya mereka sangat tahu bagaimana rasanya.

"Ayu lo istirahat dulu." Ucapnya sambil melepaskan pelukan mereka. Vino kemudian mengangkat tubuh Ayu yang terlihat lemas, Ayu kaget dibuatnya tapi ia membiarkan kakaknya itu bertindak sesukanya.

Setelah sampai, Vino meletakkan Ayu di tempat tidur dan ikut merebahkan dirinya di samping Ayu, dan kembali memeluk Ayu yang masih menangis.

Setelah puas menangis Ayu pun tertidur di dekapan kakaknya, Vino juga sudah terlelap pada malam itu kedua kakak beradik itu tidur bersama setelah sekian lama. Tak apakan sesekali.

Pagi datang Vino membuka matanya dia sadar dia tak berada di kamarnya, dan kemudian Vino mengingat kejadian semalam bahwa ia sangat khawatir pada Ayu.

Dilihat disampingnya kini wajah adiknya yang sangat cantik Vino mengelus pelan pipi adiknya itu kemudian mencium keningnya, Ia tersadar kenapa baru kali ini Ia menyayangi adiknya itu, perlakuan buruknya dahulu pada Ayu membuatnya sangat menyesal. mengingat kejadian semalam Ia tahu pasti Ayu sangat sedih karena sudah dikeluarkan dari Earth, keluarga keduanya.

Pasti sangat sakit rasanya.
"Maafin kakak ya dek kakak gabisa berbuat apa-apa sama masalah ini." Ucap Vino lirih sambil mengusap halus Surai adiknya itu.

Kemudian Ayu mengeratkan pelukannya pada Vino, Vino hanya tersenyum dan membalas pelukan itu dengan erat, kenapa adiknya jadi sangat manja pikirnya, dan Vino sangat bahagia.

Ayu sebenarnya sudah bangun, dari tadi Ia hanya membiarkan kakaknya memperlakukan dan mengatakan apapun sesukanya, Ayu sedikit bingung kenapa tiba-tiba kakaknya ini begitu peduli dengannya.

Ayu asli pasti bahagia di atas sana melihat kakaknya yang sudah mulai peduli dengannya.

"Udah pagi dek sana mandi terus turun sarapan." Ujar Vino dengan lembut.

"Iya, kak, makasih buat semalem." Jawab Ayu lirih dan ditanggapi anggukan dan senyuman oleh Vino kemudian Ayu bangun dan pergi ke kamar mandi.

Vino juga kembali ke kamarnya dan melakukan aktifitas paginya untuk siap siap berangkat ke sekolah.

Ayu turun dari tangga dan melihat semua anggota inti Redox yang sudah duduk dimeja makan.

"Jadi mereka semua menginap semalam?" Batin Ayu, kemudian Ia beranjak ke meja makan dan siap untuk sarapan.

Ketika akan memasukkan suapan pertamanya Ayu merasa semua orang menatapnya Dengan tatapan sendu.

"Kenapa kalian natap gue kayak gitu?" Tanyanya heran.

"Lo gapapa Yu?" Tanya Arhan sang wakil Redox.

"Lo beneran dikeluarin dari Earth?" Tanya Dimas dengan polos dan dihadiahi tatapan tajam dari yang lain.

"Gue gapapa kok, dan iya, kemarin gue dikeluarin dari Earth, gue juga udah nyoba buat ikhlas walaupun masih sulit, yaudah yuk makan."

"Lo bisa gabung Redox kalo Lo mau." Ucap Kevin lirih dan ditanggapi keterkejutan dari yang lain.

"Lucu banget candaan Lo Vin, tapi gue tau kok sebenernya kalian masih kurang suka sama gue. Karena kalian sama-sama anak motor jadi kalian paham sama perasaan gue, dan makasih buat respect kalian." Ujar Ayu.

"Tapi Gue gak bercanda sama tawaran gue Yu, Lo boleh gabung sama Redox." Entah setan apa yang bersarang di tubuh Kevin, tiba-tiba ia bersikap lembut pada Ayu.

"Vin makasih buat tawaran Lo. Gue tau Lo cuman kasian, tapi Lo gabisa seenaknya aja merekrut orang cuma karena kasian. Apa kata Earth nanti kalo kalian ambil sampah yang udah mereka buang.
Dan juga gue mau coba setia sama Earth, gue dapet banyak hal di sana, ya walaupun gue udah bukan bagian dari Earth lagi. Udah yuk makan gue laper, kalian mau telat ke sekolah?" Ucapnya dengan diakhiri senyum manisnya.

Ayu meyakinkan mereka kalau dia baik baik saja.

"Gue tau Lo hancur Yu, senyum manis Lo gabisa nutupin itu semua." Ujar Kevin dalam hati.

Ia menghela nafasnya pelan. Entah kenapa, Kevin lebih memilih melihat Ayu yang mengganggunya saja seperti biasa, daripada harus melihat Ayu yang sedih seperti ini.

Setelah sarapan selesai, merekapun berangkat ke sekolah.

Brum Brum Brum...

Suara nyaring motor anak anak Redox plus motor Ayu. Kedatangan Ayu ke sekolah bersama anak-anak Redox tentu menjadi pusat perhatian murid-murid yang berlalu lalang. Ayu memang dikenal dekat dengan Redox, karena ia yang selalu mengganggu kevin. Tapi untuk berangkat ke sekolah bersama, ini adalah pertama kalinya.

"Gue ke kelas duluan ya." Pamit Ayu sambil tersenyum manis. Dan ditanggapi anggukan dan senyum dari mereka.

"Ih belakangan ini Ayu murah senyum, cantik banget dia." Ujar Galang

"Kan dari dulu emang cantik." Ucap Arhan dan disetujui oleh Kevin dalam hati.

"Ayu beneran udah berubah sekarang dia jadi cewek lembut, gapernah lagi ngomong kasar, sopan, dan gapernah bully anak-anak lagi, oh iya yang paling penting dia udah gak nempelin Kevin terus sekarang." Ucap Bima.

"Iya, sekarang dia berubah." Tambah Kevin.

Transmigrasi : Sekarang aku Ayu bukan PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang