69

1.7K 90 5
                                    

Alvino dan Ayu sudah sampai di rumah kakek.

Melihat Ayu dengan wajah yang begitu lelah Alvino mengurungkan niat untuk membangunkannya.

Perlahan ia membuka sabuk pengaman yang dikenakan Ayu, padahal ia sudah sangat hati-hati, tapi Ayu tiba-tiba terbangun dari tidurnya.

Ayu mengejapkan matanya berkali-kali, "Kita udah nyampe Kak?" Tanyanya dengan suara serak.

"Iya, ayo turun." Balas Vino.

"Saya parkir mobil dulu ya Den," Pamit pak sopir.

"Iya Pak," Jawab Vino.

Mereka memasuki bangunan megah milik Kakek mereka,

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam, semua orang jelas sudah tidur.

Setelah membuka pintu depan dengan password yang sudah Vino tahu, mereka langsung memasuki rumah tersebut.

***

Di pagi hari yang cerah ini Ratih dibuat kaget dengan apa yang dilihatnya di ruang tamu.

"Astaga anak-anak," Ratih tentu terkejut dengan kedua anak mereka yang tidur di sofa dengan keadaan Alvino tidur tengkurap sedangkan Ayu tidur dengan posisi duduk di sofa seberangnya.

"Vino... Ayu... bangun.. kenapa tidur di sini sih, ayo pindah ke kamar!" Berbagai cara Ratih lakukan untuk membangunkan mereka.

"Ayu.. sayang nanti leher kamu sakit loh." Omel Ratih.

Ayu yang mendengar suara menggelegar mamanya itu langsung terbangun dari tidurnya. "Ma, kakek gimana?" Tanya Ayu sambil mengucek matanya berkali-kali.

"Kakek baik-baik aja Alhamdulillah, kemarin katanya pusing, alesan aja biar kita kesini, kakek kamu kangen. Mandi sana terus samperin kakek,"

"Iya ma,"

Setelah selesai mandi Ayu dengan segera menemui kakek di kamarnya.

"Assalamualaikum." Ucap Ayu sambil berdiri di pintu masuk yang terbuka.

"Waalaikumsalam, sayang sini nak, kamu datang kapan, kakek kangen sama cucu kakek yang paling cantik ini." Ayu segera menghampiri kakek dan memeluknya.

"Ayu juga kangen Kek."

Di kehidupannya dahulu, ia tak mempunyai seorang kakek ataupun nenek.

Ayu melepaskan pelukannya dan beralih memeluk nenek yang sudah menatapnya dengan senyuman.
"Nenek," gumam Ayu.

"Sayang wajahmu kenapa nak?" Tanya nenek yang menyadari jika wajah cucunya itu terluka.

"Emm.. ini Nek, Ayu habis jatoh, iya jatoh, terus kebentur gitu nek, tapi gapapa kok, udah gak sakit." Ayu mengatakan itu tanpa berani menatap mata nenek, padahal Ayu merasa sudah menutupi lukanya dengan foundation tapi kenapa neneknya ini matanya jeli sekali.

Alvino datang masuk untuk memberi salam pada kakek dan nenek.

"Farel mana Nek, kok gak liat dia dari tadi?" 

"Pagi-pagi banget dia keluar buat lari pagi tadi, ga tau ko belum balik." Jawab Nenek.

"Ih tumben banget tuh anak." Sahut Alvino.

"Ih pengen juga lari pagi deh pasti seru, suasana disini enak banget kayaknya." Ujar Ayu semangat.

"Iya sih, di sini adem suasananya." Jawab Vino.

"Kalo gitu besok kita lari pagi yuk, sama Kak Farel juga ya kak," Ayu mengatakan hal itu dengan begitu antusias, sehingga membuat Alvino tak tega untuk menolak adiknya itu.

"Iya, boleh." Pasrahnya. 

"Yeeee.. makasih kak Alvino yang paling baik." Girang Ayu sambil memeluk Alvino.

Alvino jadi tertawa bahagia melihat Ayu bahagia seperti ini, padahal tadi malam mereka baru mendapat masalah, bisa-bisanya Ayu terlihat seperti tidak ada yang terjadi. Apakah memang semudah ini membuat adiknya bahagia?

Beberapa saat kemudian Farel datang dengan napas yang tak beraturan, terlihat pula keringat yang membasahi rambutnya.

"Astaga capek banget hah.. hah..." Keluhnya dengan napas yang tak beraturan.

Mendengar suara Farel Ayu langsung berlari keluar dari kamar kakek dan menghampiri Farel.

"Wihh, Lo sendirian aja kak larinya?" Tanya Ayu dengan semangat.

"Iya, tolong ambilin minum dong Yu, capek banget sumpah." Pintanya.

"Oke oke tunggu bentar!" Ayu langsung berlari menuju ke dapur untuk mengambil air minum dan segera kembali.

"Astaga, gak perlu lari-lari Ayu!"

"Gapapa, gue takut Lo sekarat hahaha" Candanya.

"Mulutnya ya,"

"Besok lari lagi yuk kak, gue ikut." Ucap Ayu sambil melihat Farel yang meneguk air putih dengan seksama.

"Gak mau, capek." Tolaknya.

"Ayolah kak, sama kak Vino juga, please.." Mohon Ayu.

"Ya udah sama kak Vino aja si." Kekeh Farel menolak.

"Ih Lo gak seru kak." Setelah mengatakan itu Ayu langsung pergi keluar rumah.










Bu





Mohon maaf lahir dan batin semuanya
Maaf telat ya, hehe.

Maaf juga baru update.

Transmigrasi : Sekarang aku Ayu bukan PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang