Hari ini keputusan Ayu sudah bulat bahwa ia akan pergi ke sekolah, entah apa yang akan terjadi di sekolah nanti, intinya apapun itu ia akan menjalaninya dengan biasa saja.
Ayu berangkat dari markas menuju ke sekolah dengan motor kesayangannya tentu saja. Pagi-pagi sekali ia datang dan langsung pergi ke perpustakaan seperti biasa. Membaca buku, dan kemudian saat bel akan berbunyi ia akan masuk ke kelasnya.
"Yu Lo kemarin kemana kok gak masuk?" Tanya Rendi sang ketua kelas tepat saat Ayu baru duduk di kursinya.
"Gue bolos Ren hehe, sekali-kali gapapa kan."
"Kemarin banyak banget yang nanyain Lo tau gak, gue sampe bosen jawabnya."
"Maaf deh, tapi, emang siapa aja yang nanyain gue Ren?"
"Ya banyak, kayaknya semua anak Redox deh nanyain Lo?"
"Semua?"
"Iya, dan gue herannya tuh mereka kenapa nanyainnya sendiri-sendiri gitu. nanyainnya juga kayak malu-malu gitu semuannya."
"Maksutnya gimana sih."
"Ya pokoknya mereka nanyain Lo gitu deh, tapi nanya sendiri-sendiri."
"Maksut Lo "semua" itu termasuk kakak gue?"
"Iya, kakak Lo juga. Itu si Alvino malah pagi-pagi banget dia ke kelas buat nyariin Lo."
"Kak Alvino? masa sih." Ayu heran kenapa juga dia mencarinya, apa merasa bersalah? Tapi tidak mungkin pikir Ayu, Alvino sendiri yang bilang jika Ayu bukanah adiknya, ia tak akan merasa bersalah setelah merendahkan Ayu bahkan menamparnya. Ayu juga berusaha untuk tak mempedulikannya walau pasti sangat sulit.
Ayu berusaha untuk tak memikirkan tentang ucapan Rendi tadi, ia akan berusaha fokus pada pelajaran yang tengah berlangsung.
Dan sampailah bel istirahat telah berbunyi, Ayu ragu ia harus ke kantin atau tidak, kini ia menyesal kenapa ia tak membawa bekal saja dari markas, padahal rendang sisa kemarin masih banyak.
Ayu ragu ke kantin bukan hanya karena ingin menghindari kakak-kakaknya tapi juga memikirkan jika ia harus hemat, uang yang dimilikinya hanya tinggal sedikit setelah kemarin ia belanja habis-habisan untuk anak-anak Spider.
Walau tadi pagi Ayu sudah sarapan, tetap saja sekarang ia masih lapar. Dan Ayu memutuskan untuk membeli minum air putih dan roti saja dari pada ia kelaparan. Ia berjalan menuju ke kantin dengan uang lima ribuannya, ia hanya membawa uang lima ribu rupiah itu karena jika ia membawa uang lebih ia takut akan khilaf membeli makanan yang lebih mahal. Ahh malang sekali nasipnya.
Setelah selesai membeli air putih dan roti Ayu kemudian menghampiri Bilal yang duduk di kursi yang sama seperti terakhir kali mereka makan bersama saat itu. Ayu duduk beradapan dengan Bilal. "Bilal, gue duduk sini ya." Tentu Bilal terkejut dengan kedatangan Ayu yang tiba-tiba.
Bilal menggelengkan kepala karena Ayu yang tiba-tiba duduk di adapannya sambil cengar-cengir. Ia menghentikan makannya sebentar untuk menjawab Ayu. "Silakan."
Ayu menelan ludahnya sendiri ketika melihat soto yang berada di hadapan Bilal, ia segera mengalihkan pandangannya ketika Bilal mulai memasukkan satu suapan ke dalam mulutnya.
Ayu membuka bungkus roti dan kemudian memakan roti murah itu, pandangannya secara naluriah terarah pada soto yang terlihat sangat nikmat itu. Ayu membayangkan jika yang dimakannya kini adalah makanan yang sama dengan yang dilihatnya.
"Mau?" Tawar Bilal pada Ayu, Bilal melihat Ayu yang dari tadi mengawasi makanannya. Ayu menggelengkan kepalanya, mengalihkan pandangan dari soto ke arah Bilal dan kemudian menelan rotinya dengan kasar. "Gausah deh, habisin makan Lo, gue makan ini aja."
"Oh yaudah." Timpal Bilal. Padahal kalau Bilal sedikit memaksanya lagi Ayu pasti sangat mau menyicipi soto itu. "Dasar Bilal pelit." Maki Ayu dalam hati.
Merasa seperti ada yang memperhatikan, Ayu mengalikan pandangannya ke arah meja lain, dan benar saja ternyata anak-anak Redox tengah memperhatikan Ayu sejak tadi. Anak-anak Redox langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah lain setelah kedapatan bahwa Ayu memergoki mereka.
Ayu tak menghirukan itu, ia kembali memakan rotinya dengan tenang. Tapi dengan tatapan matanya yang terliat kosong. "Yu, Lo cuman makan itu aja?" Tanya Bilal. "Hmm" jawabnya.
"Emang kenyang?"
"Kenyang" Jawabnya tanpa melihat ke arah Bilal.
"Lo kenapa? Tadi dateng-dateng cengar-cengir kenapa sekarang ditekuk gitu mukanya?"
Ayu langsung menunjukkan wajah senyumnya. "Gue gapapa kok, Lo udah selesai makannya? balik ke kelas yuk"
"Udah selesai."
"Yaudah ayok balik."
"Ayo deh."
Ayu berjalan menuju ke kelas dengan tergesa-gesa meninggalkan Bilal yang heran dengan tingkahnya.
"Yu ada apa sih, kenapa jalannya harus cepet-cepet gitu coba." Pekik Bilal yang berusaha menyamai langkah Ayu, dan Ayu tak menjawab protesan Bilal tersebut sampai mereka tiba di kelas. Ayu duduk di kursinya dan kemudian meneguk air putih yang dibelinya tadi.
" Lo cepet banget sih jalannya." Ujar Bilal sambil mengatur nafasnya.
"Lah Lo ngapain ikut ke sini?"
"Ya terserah gue lah."
"Istirahat masih lama ya, astaga gue pingin cepet pulang."
"Lo kenapa sih Yu, aneh banget."
"Lo yang aneh, orang gue biasa aja." Dan jawaban itu membuat Bilal mendengus kesal.
"Eh Yu hubungan Lo sama Kevin itu gimana sih sebenernya?"
"Emang kenapa, kenapa tiba-tiba nanya itu?"
"Ya cuman tanya aja, Lo suka sama dia?"
"Kayaknya kalo tentang itu, semua orang juga tau deh."
"Terus kenapa kalian gak jadian aja sih."
"Lah, orang Kevinnya aja gak suka sama gue, semua juga tahu soal itu." Ayu sangat heran dengan pertanyaan Bilal yang sangat tidak masuk akal.
"Satu hal yang Lo harus tau Yu, Kevin itu sayang sama Lo." Ujarnya dan kemudian meneguk habis sisa air putih bekas Ayu tadi. Ayu diam sebentar mendengar ucapan dari Bilal dan kemudian Ayu tertawa terbahak-bahak. "Kalo Lo bilang Kevin suka sama Lo, itu baru gue percaya, kalo Lo bilang Kevin suka sama gue itu gak mungkin banget."
"Ih perbandingan Lo aneh banget, kalo ga percaya yaudah."
"Bilal sayang, Ayu itu lebih kenal Kevin lama dari pada kamu, dan dari semua ingatan di kepala Ayu, hal yang kamu sampaikan itu sangatlah mustahil." Timpal Ayu dengan mengubah nada dan cara bicaranya.
"Berhenti gak Lo, geli banget astaga, merinding gue lama-lama disini."
"Ya Lo sih, ada-ada aja."
"Kenapa Lo yakin banget, emang Lo udah gak berharap lagi?"
"Emang Lo liat gue nempelin dia lagi?"
"O iya, Lo jarang banget deket Kevin sekarang, jadi Lo udah move on beneran?"
"Ya bisa dibilang gitu, tapi gatau deh."
"Lo gimana sih, yaudah deh gue balik ke kelas dulu, bentar lagi bel."
Ayu mengagguk "Iya, bye Bilal."
"Bye."
***
Jam pulang sekolah telah berbunyi, Ayu keluar dari kelasnya dan tiba-tiba seseorang menarik tangannya menuju ke halaman belakang sekolah. Dan ketika Ayu sadar siapa yang menariknya ia pun hanya pasrah tak memberontak.
"Ayu ...." Ayu hanya diam mendengarkan tanpa melihat ke arah seseorang yang menariknya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi : Sekarang aku Ayu bukan Putri
Novela Juvenil"Ok kalo gitu kalo gue menang motor Lo buat gue." Pinta Jeno. "Udah itu aja?" Mungkin awalnya akan sama seperti cerita transmigrasi lainnya, tapi lebih baik baca sampai jauh dulu ya. #1Saudara (12-25-2022) #1 Kakakadik (12-06-2022) #1 Se...