51

2.3K 136 7
                                    

Malam ini Ayu akan tanding balap motor, ia bertekad untuk menang. Ayu tak bisa lama-lama merepotkan Spider, walau sebenarnya ia memang anggota Spider juga, tapi keadaannya sekarang ia berperan sebagai Ayu, bukan Putri lagi, ia tak mau tinggal lebih lama lagi di sana. Dan ia butuh uang untuk mencari tempat tinggal.

Ayu kini duduk di motornya sambil menunggu pertandingan dimulai, ia mengarahkan pandangannya pada orang-orang yang datang malam ini, ada orang awam yang datang hanya untuk melihat, ada yang datang untuk menyemangati temannya, gerombolan geng motor yang terlihat memberi saran pada wakil anggotanya yang turun malam ini juga tertangkap oleh mata Ayu. 

Sebenarnya ada sedikit rasa iri dari Ayu ketika melihat para pembalap lain yang disemangati oleh para anggotanya, mereka bertanding untuk membuat bangga nama geng motor mereka. Berbeda dengannya malam ini yang hanya bertanding untuk uang.

Geng motor yang datang malam ini ada Redox yang diketuai oleh Kevin, wakil yang turun adalah Farel yang menggantikan Alvino. Kemudian ada Merpati yang diketuai oleh Edgar, wakil yang turun adalah Max. 

Selanjutnya ada Spider yang diketuai oleh Jeno, wakil yang turun adalah Renald. Kemudian dari Earth yang diketuai oleh Bara, wakil yang turun adalah Revan. 

Ayu memusatkan pandangannya ke arah Revan yang terlihat berbincang dengan anggota Earth yang lain. Ayu masih tidak percaya jika Revan yang mencelakai kakaknya, Ayu ingin sekali menghampirinya dan bertanya langsung dan kalau perlu ia ingin memberi sedikit pelajaran pada Revan.

Tapi seperti kata Kevin, Ayu tak boleh gegabah dan asal menuduh dulu, ia akan mencari bukti.

Di sisi lain ada Max yang dari jauh memandangi Ayu dengan tatapan yang sulit diartikan. Max menghela nafasnya kasar, Edgar yang berada di sampingnya pun mengikuti arah pandang Max seakan mengerti apa yang dipikirkan oleh anggotanya tersebut.

"Kenapa?" Tanya Edgar.

"Kenapa apanya?" 

"Takut kejadian waktu itu keulang lagi?"

"Kejadian apa maksut Lo Bang, waktu Ayu nyurangin gue?" Tanya Max.

Edgar mengangguk. "Iya, kalo Lo masih trauma sama kejadian itu Lo bisa mundur kok."

"Apaan sih Lo Bang, gue gak selemah itu kali cuman karna kecelakaan kecil kayak gitu." Ujar Max tak terima.

Edgar kemudian tertawa sebentar. "Iya-iya gue juga cuman bercanda. Tapi jangan sampe Lo bales nyelakain Ayu di pertandingan ini Max. Kalo sampe itu terjadi Lo berurusan sama gue." Edgar merubah wajahnya dengan tatapan serius, kali ini ia sungguh tak bercanda.

"Gue gak bakal ngelakuin hal sebanci itu Bang, Ayu juga udah minta maaf. Dia temen gue sekarang." Timpal Max.

"Bagus kalo gitu."

Beberapa menit kemudian para pembalap bersiap di garis start. Dan ketika bendera dikibarkan, saat itulah pertandingan dimulai. Diawali dengan Renald yang memimpin disusul dengan Farel, Max, Ayu, dan kemudian Revan. 

Mereka mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, dengan taktik masing-masing yang sudah dipersiapkan.

Seperti Ayu yang sengaja konsisten dengan kecepatannya yang sekarang, arena untuk sampai ke garis finish cukup jauh sehingga taktik yang digunakan Ayu sangat tepat karena ia memikirkan ban motornya yang sebelumnya memang sudah sedikit tipis. 

Dan ketika garis finish sudah dekat Ayu mempercepat motornya dikecepatan tertinggi yang motonya mampu, kemudian dengan gesit ia menyalip Max dan Farel satu persatu. Sekarang Ayu berada tepat satu langkah di belakang Renald yang dari awal pertandingan konsisten memimpin di depan.

Seratus meter tepat sebelum garis finish Ayu berhasil menyalip Renald dan berakhir ia menjadi pemenang pertandingan malam ini.

Sorakan dan tepukan tangan yang gemuruh pun menyambut kemenangan Ayu.

Kevin sudah menduga ini akan terjadi, begitupun dengan ketua geng motor yang lain.

Disisi lain Ayu melihat Bara dan anggota Earth yang lain seperti panik, dan kemudian mereka meninggalkan arena balapan tanpa memberi selamat dahulu kepada sang pemenang.

Dari raut wajah Bara, terlihat ada sesuatu yang serius tengah terjadi, Ayu bisa merasakannya.

Transmigrasi : Sekarang aku Ayu bukan PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang