25 : Bibin ❤

655 65 0
                                    

Gengs, susah ya buat tinggalin 1 komentar doang? 😢 Tapi gapapa, fii ngerti kok itu hak kalian. Mau vote mau komen ataupun jadi siders itu hak kalian. Cuma, kalau bisa tolong beri fii apresiasi. Cukup vote dan komen 🙃 Menyenangkan hati seseorang dapet pahala juga lho hehe

Yg punya tiktok, boleh bantu like, komen, and share konten-konten menarik di akun fii @fiaafnh

Bismillah:)



✨ Happy Readings

Mobil yang dikendarai oleh Cyra sampai di kediaman Samuel, perempuan muda yang berstatus sebagai CEO dari PT Grata Kosmetik itu keluar dari mobil bertepatan dengan itu Samuel pun turut keluar dari rumahnya.

"Maaf sudah merepotkan, Bu Cyra." Samuel menunduk sopan pada atasannya itu.

Cyra menggeleng, "Tidak apa-apa Sam, santai saja. Ayo, bukankah hari ini akan ada meeting?"

"Ah iya," balas Samuel.

Cyra mengangguk lalu kembali akan masuk ke dalam mobil, namun baru satu langkah tangannya telah lebih dulu dicekal oleh Samuel.

"Biar saya saja yang mengemudi." Cyra tertegun, netranya melirik tangan yang memegang kunci mobil juga masih dicekal oleh sekretarisnya itu. Samuel yang menyadari arah tatapan dari Cyra pun berdehem canggung dan segera melepaskan cekalannya. "Ah maaf Bu Cyra, saya refleks," ucapnya.

"Ya sudah, ayo kita berangkat!" tandas Cyra.

Beberapa menit berjalan, keduanya sudah ada di dalam mobil. Waktu yang menunjukkan hari Senin pagi yang seperti biasa sangat ramai oleh kendaraan, tentu saja sedikit menghambat perjalanan Cyra dan Samuel untuk sampai di kantor. Alhasil, mobil yang ditumpangi keduanya ikut berhenti karena kemacetan Ibukota yang tak dapat dihindari.

"Macet, sepertinya kita akan sedikit terlambat Bu Cyra." Samuel berucap sambil memfokuskan pandangan ke depan.

"Ya mau bagaimana lagi? Hari sudah cukup siang dan Ibukota memang sudah tak aneh lagi."

Samuel menoleh, ia sempat berdehem pelan sebelum berkata. "Bu Cyra, maaf jika kemarin saya tidak bisa menghadiri pernikahan Bu Cyra. Padahal saya ini sekretarisnya Bu Cyra."

"Dengan kamu mau mengambil alih semua tugas saya saja saya sangat berterimakasih, lagipula resepsi kemarin bertepatan dengan kamu terbang ke Bali kan?" Samuel mengangguk.

"Ya sudah, jangan sungkan seperti itu. Oh ya, setelah selesai meeting pada saat jam makan siang kita akan pergi ke kantor Faran's Group. Saya akan mengenalkan kamu pada Bintang, suami saya."

"Ahh terimakasih, sungguh sebuah kehormatan bagi saya bisa mengenal pak Bintang, Bu," ungkap Samuel.

Cyra sedikit mengeryitkan dahi, merasa sikap Samuel berbeda dengan yang biasanya. "Ngomong-ngomong, ke mana sikap bar-bar kamu itu? Kenapa setelah pulang dari Bali cara bicara kamu pun sekarang berubah formal sekali?"

Mendengar pertanyaan demikian, Samuel pun tak bisa menahan rasa gelinya. Pemuda yang lebih muda 2 tahun dari Cyra itu pun akhirnya tertawa, tawa kencang yang biasa Cyra dengar.

"Apa saya sudah cocok memerankan tokoh coldboy seperti di wattpad, Bu Cyra?" tanyanya sembari melajukan mobil karena macet sudah kembali lancar.

"Ohh jadi sekarang kamu sedang bermain akting?"

"Setiap hari pun saya berakting, Bu." Samuel dapat dengan jelas melihat kerutan di dahi atasannya itu. "Tidak, maksud saya hari ini saya ingin belajar lebih formal pada Bu Cyra."

CYRA 2 {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang