55 : Sebuah Dendam

327 32 0
                                    

Hai gengs, CYRA 2 update lagi.

Jangan lupa vote dan komen.

Share cerita ini pakai hastag #cyrawattpad di Tiktok dan Instagram.



✨ Happy Readings ✨

"Maaf, maafin aku Bibin." Sudah tak terhitung berapa banyak air mata yang keluar dari pelupuk mata Cyra. Dadanya sesak saat melihat seorang lelaki yang dicintainya berbaring dengan berbagai alat menempel di tubuhnya.

Wanita yang sedang hamil besar itu meluruhkan tubuhnya ke bawah, lantai rumah sakit yang dingin sungguh tak bisa membuatnya berpaling dari rasa kesedihan yang mendalam. Ia merasa takut sekaligus merasa bersalah karena lupa tak memberi kabar pada Bintang jika ia menemui Samuel.

Seusai ia pulang dari cafetaria itu, Cyra dengan senyum yang mengusung memasuki rumahnya. Ia jelas masih teringat keromantisan Bintang di hari kemarin, yang sepulang dari kantor memberikannya sebucket bunga lalu menyanyikannya sebuah lagu yang dipopulerkan oleh band Utopia dengan judul Selamanya.

Flashback on

Cyra sedang duduk termenung bersandar di kepala ranjang, jujur saja hatinya masih sedikit shock mengetahui jika dalang dibalik hancurnya perusahaan adalah Samuel, orang yang sangat ia percayakan. Namun melihat bagaimana marahnya Bintang pada laki-laki itu, Cyra lebih khawatir lagi. Jujur, ia tak sampai hati jika harus melihat Bintang begitu menyiksa Samuel dengan segala caranya. Cyra jelas tau bagaimana kerasnya Bintang jika sudah menyangkut dirinya.

"Sayang!" Atensi Cyra beralih pada Bintang yang baru saja tiba dari luar. Kedua alis wanita itu mengerut heran saat kedua tangan Bintang tersembunyi dibalik tubuhnya.

"Bawa apa?" Cyra menunjuk dengan dagunya. Sedangkan Bintang yang paham pun mengulas senyum tipis sambil berderap menghampiri Cyra.

Satu tangan Bintang ia keluarkan untuk mengusap sekilas perut besar Cyra lalu naik mengusap puncak kepala Cyra dengan sayang.

"Aku punya sesuatu buat kamu," ucap Bintang tanpa menghentikan senyumnya.

"Apa?" tanya Cyra menatap jelas manik mata legam milik Bintang.

"Se-bucket bunga warna-warni untuk kamu," ujar Bintang sambil menyodorkan bucket bunga yang cukup besar. Seperti yang dikatakannya, bucket yang berisi bunga dengan warna beragam.

"Wahhh, cantik sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahhh, cantik sekali." Cyra menghirup aroma wangi bunga dari bucket itu. "Tumben banget kasih aku bucket segala? Kamu nggak lagi selingkuh kan pake romantis-romantisan begini?" tanya Cyra dengan mata menyipit.

"Ya ampun!" Bintang mengambil duduk di tepi ranjang. "Nggak pernah banget aku kepikiran buat selingkuh, punya kamu aja udah lebih dari cukup ngapain harus cari yang lain?"

CYRA 2 {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang