33 : Berita Viral

453 50 6
                                    

Gengs jangan lupa buat vote, ramaikan komentar dan tandai typonya 🙃



✨ Happy Readings

Munculnya nama Cyra pada headline berita yang viral menambah kecemasan bagi Cyra, berita yang seolah membenarkan asumsi orang-orang yang pernah memfitnahnya. Berita yang berisi seolah Cyra benar-benar membuat produk yang berbahaya untuk digunakan tanpa lebih dulu mendengar penjelasan atau pun penelitian lebih jauh.

Cyra melihat berita tersebut dari salah satu portal news di sosial medianya, ia sudah pastikan jika berita tersebut menjadi salah satu trending topik di pagi ini. Terbukti dengan banyaknya orang yang menyukai dan berkomentar di postingan tersebut. Perlahan, ia menyenderkan punggungnya pada kursi. Memijit pelipisnya yang cukup terasa pening dengan semua masalah yang terjadi akhir-akhi ini.

"Kenapa jadi serumit ini?" Membayangkan kehancuran satu-satunya perusahaan peninggalan mendiang mama Karina saja Cyra tak sanggup apalagi jika sampai benar-benar terjadi. Sejak dirinya tau jika hidup Karina tak mudah seperti yang dibayangkan, cintanya tak terbalas lalu menjadi sosok istri kedua, memiliki seorang anak namun belum sampai melahirkan ia telah lebih dulu pergi meninggalkan, sampai dirinya begitu terpukul dan berujung memiliki dendam. Meski perbuatannya tetap salah, tapi sosok Karina tetaplah pahlawan bagi Cyra. Dulu saat ia kecil, Cyra tau bagaimana gigihnya sosok Karina untuk sukses menjadi seorang pengusaha di bidang kosmetik. Sampai kini perusahaannya berdiri dengan sangat megah.

"Maafin Cyra Ma, karena Cyra yang nggak becus pimpin perusahaan sekarang nama perusahaan jadi buruk." Cyra meloloskan nafas kasar, rentetan masalah yang terjadi membuatnya tak bisa tidur dengan nyenyak.

Ceklek

Suara pintu terbuka membuat Cyra menegakkan tubuh, di daun pintu ada Bintang yang perlahan mendekat dengan seulas senyum terpatri di wajah tampannya.

"Sayang!" Tangannya mengusap kepala Cyra dengan sayang. "Jangan kebanyakan ngelamun, aku nggak mau kamu sakit lagi."

"Kamu lihat ini!" Cyra menyodorkan ponselnya pada Bintang yang menunjukkan berita tentangnya.

"Sudah masuk berita?" Bintang bertanya yang langsung diangguki oleh Cyra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah masuk berita?" Bintang bertanya yang langsung diangguki oleh Cyra.

"Kamu lihat gimana aku nggak kepikiran? Perusahaan yang mama Karina buat susah payah malah mempunyai nama buruk sekarang, dan itu karena aku." Cyra menundukkan kepalanya, matanya kini mulai memanas. Ia akui, ada sisi positif dari semua masalah yang terjadi ini. Ia bisa lebih peka terhadap perasaannya, bahkan Cyra yakin Alexithymianya akan sembuh dan perasaannya akan kembali.

"Meski aku tidak pernah berbuat seperti apa yang mereka bilang, tapi aku tetap ngerasa bersalah karena perusahaan mama ada di bawah kepemimpinan aku." Cyra mendongak dengan mata yang sudah berair, sekali saja berkedip maka air matanya pun akan segera meluruh.

Bintang menarik kursi kosong di sebelah Cyra, tangannya terulur meraih tangan Cyra dan mengusap punggung tangan itu perlahan.

"Aku tau kamu khawatir, tapi kamu tenang aja aku akan cari tau siapa dalang dibalik semua masalah ini." Bintang menatap wajah Cyra. "Entah kenapa aku yakin kalau orang tersebut adalah orang terdekat kita."

Mendengar perkataan Bintang, Cyra jadi khawatir masalah perusahaannya ini ada sangkut pautnya dengan masa lalu. Ia hanya takut, ada seseorang di masa lalu yang mempunyai dendam padanya.

"Aku, aku cuma takut orang yang aku sayang kembali pergi tinggalin aku Bibin. Aku takut kejadian di masa lalu terulang untuk ke sekian kalinya." Cyra balik menatap wajah Bintang, ada kekhawatiran di sana. "Aku tau semua yang bernyawa pasti akan mati suatu saat nanti, tapi yang aku nggak mau mereka mati karena aku. Karena aku yang pembawa sial ini."

Cyra kembali menunduk, "Aku takut, Bibin." Untuk pertama kalinya kelopak mata yang tak pernah menangis seusai vonis menyatakan jika Cyra Alexithymia itu mengeluarkan air mata.

Bintang yang tak suka orang yang dicintainya menangis dengan segera menarik kepala Cyra, menyenderkannya pada bahu sebelah kirinya, tangannya pun turut mengusap-usap puncak kepala gadisnya itu dengan sayang.

Bintang yang tak suka orang yang dicintainya menangis dengan segera menarik kepala Cyra, menyenderkannya pada bahu sebelah kirinya, tangannya pun turut mengusap-usap puncak kepala gadisnya itu dengan sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak ada manusia terlahir sebagai pembawa sial, justru kelahirannya itu anugerah sayang. Kematian seseorang itu udah suatu takdir, nggak bisa diubah. Sama halnya dengan kakek nenek kamu, mama Karina, atau pun Ariel. Takdir mereka sudah tertulis begitu, perginya harus dengan menyelamatkan kamu."

"Tapi-" Cyra mendongakkan kepala, masih dalam dekapan hangat Bintang. "Kalau mereka nggak nyelamatin aku, mereka pasti masih hidup sampai sekarang Bibin."

Bintang mengulas senyum tipis, tangannya naik menyeka bulir air mata yang sempat membasahi wajah cantiknya Cyra. "Itu bukti kalau mereka sayang sama kamu, kalau aku ada di posisi mereka aku juga pasti akan melakukan hal yang sama."

"Nggak boleh!" Cyra mengangkat kedua tangannya, balas mendekap Bintang dengan erat. "Aku nggak akan biarin kamu buat korbanin diri kamu, udah cukup aku kehilangan mereka aku nggak akan sanggup kalau harus kehilangan kamu."

"Hey, calm down. Aku janji sebelum tiba waktunya aku pergi, aku akan bahagiain kamu terlebih dahulu. Sampai kamu akan tetap inget kalau sekarang dan selamanya, di hati ini-" Bintang menunjuk dada Cyra. "Akan selalu ada namaku, nggak akan terlupakan meski jasadnya tidak lagi bersama kamu."

"Jangan pernah tinggalin aku, Bibin," cicit Cyra sambil mengeratkan dekapannya.

•••

Sudah 1 pekan Cyra tak datang ke kantor untuk bekerja, suasana di sana justru semakin tak kondusif. Karena adanya berita viral tersebut, alhasil banyak wartawan yang datang menuju kantornya bahkan ada beberapa yang berani datang ke kediaman Cyra saat ini. Cyra mendesah frustasi, beberapa kali ia mengacak rambut coklat bergelombangnya. Di luar sana, satpam dan beberapa ARTnya sedang berusaha meredam wartawan yang berniat memasuki rumah.

"Ya, saya minta 4 sampai 5 orang lagi untuk berjaga di rumah saya. Segera datang ke sini!" Bintang mengakhiri sambungan teleponnya dengan seseorang, lelaki itu lalu melirik sang istri yang berdiri di depan balkon kamarnya. "Aku udah minta orang lagi buat jaga di sini, kamu nggak usah khawatir." Ya, orang yang tadi Bintang hubungi adalah agen yang menyediakan jasa bodyguard.

🌙 TBC 🌙

Gimana chapter ini?

MAU NEXT KAPAN? SETUJU NGGAK KALAU AKU RAJIN UP? KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA DULU SINI....

SPAM emot 🔥 biar cerita ini ramai.

Jangan lupa Follow akun wattpadku
{Instagram: @fiaafnh & @fiaafiatistory_}
{Tiktok: @fiaafnh} untuk tau info selanjutnya ataupun konten-konten menarik disana.

CYRA 2 {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang