22 : Dendam Yang Tak Pernah Usai

755 65 16
                                    

Fii update gengs

Vote dulu sebelum baca

Ramein komen gengs, KOMEN 5 ORANG AJA GENGS 😌

Bismillah dulu jangan lupa:)

Jangan lupa share cerita ini di sosial media manapun, terutama di tiktok ataupun reels ig. Jangan lupa pakai hastag #cyrawattpad . Kuy kita viralkan sama-sama :)



Happy Readings

"Bagaimana perasaanmu setelah satu minggu menjadi seorang istri?" Tatapan seorang wanita berhijab dengan snelli putih melekat di tubuhnya menyipit tatkala menangkap wajah seorang gadis di hadapannya yang tertekuk.

"Sudah pasti menyenangkan, bukan? Apalagi bersuamikan seorang Bintang." Wanita tersebut mengelus dagunya sekilas yang malah dibalas dengusan dari gadis yang tak lain adalah pasiennya.

"Ck, apanya yang menyenangkan? Jika setiap hari saya selalu dibuat kesal olehnya, Dok." Wanita yang dipanggil dok oleh sang gadis itu mengerutkan keningnya bingung.

"Dibuat kesal?" gumam dokter Mila.

"Hari kedua pernikahan kami, Bintang menunjukkan kelebayannya," dengus gadis yang tak lain adalah Cyra.

Dokter Mila terkekeh geli, wanita itu lalu menyenderkan punggungnya pada kursi kebesarannya. "Kelebayannya?" Jemari telunjuk dokter Mila ia taruh di dagu.

"Kelebayan yang bagaimana maksudnya, Cyra?" tanyanya.

"Dia rela menjadi samsak hidup hanya agar saya tidak menyentuh rokok lagi Dok, bagaimana mungkin saya tega melukai suami sendiri meski itu atas perintahnya. Bukankah hal seperti itu kelebayan?"

Bibir dokter Mila refleks membulat, "Itu artinya Bintang sangat mencintai kamu, Cyra. Jadi kamu berpikir, pengorbanannya itu sebagai bentuk yang lebay?"

"Saya hanya tidak suka hal yang berlebihan, Dok," balas Cyra dengan raut wajah yang datar.

Dokter Mila menghela nafas pelan, wanita itu merubah duduknya, menaruh tautan kedua tangannya di atas meja. "Kamu tau kan jika Bintang dulu sempat mengidap mnemophobia? Namun untungnya tidak terlalu parah. Apalagi semenjak bertemu kamu, keadaan psikologis Bintang berangsur-angsur pulih bahkan jauh lebih sehat dan terkontrol. Mungkin kamu juga tau, sebelum Bintang mengalami mnemophobia sifatnya jauh bertolak belakang dengan Bintang yang disebut si kulkas berjalan karena kalian dulu sempat bersahabat kan saat kecil?" tanya dokter Mila yang langsung diangguki oleh Cyra.

"Bintang kecil memang periang, banyak tersenyum bahkan mungkin tidak jauh sifatnya dengan adiknya sekarang, Ares." Jawaban dari Cyra membuat dokter Mila tersenyum simpul.

"Itu artinya, kamu adalah obat dari luka hatinya Bintang, kamu adalah orang yang berhasil membuat Bintang yang dulu kembali, Cyra." Dokter Mila kembali menyenderkan punggungnya pada kursi. "Sejujurnya, kalian itu saling melengkapi. Bintang terluka kamu obatnya, begitu pun juga kamu. Kamu terluka maka Bintang obatnya. Cyra, kamu hanya perlu waktu untuk sembuh dari luka hati kamu. Ke depannya, kamu malah akan senang jika melihat Bintang yang hidupnya jauh berwarna seperti sekarang. Jadi sifatnya yang kata kamu lebay itu adalah caranya mengistimewakan kamu sebagai perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya. Sampai sini, kamu mengerti?"

CYRA 2 {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang