Warning 🔞
Asher mengumpat, mengucap sumpah serapah ketika tubuhnya di tabrak oleh seseorang yang membuat aktivitas bercintanya berhenti. Sialan, batin Ash. Dia akan membuat perhitungan dengan orang yang sudah menggagalkan kenikmatan bercintanya it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalian baca cerita ini dimana?
-
from now on, if i say iloveyou, im speaking out of habit-
***
Asher turun dari helicopter pribadinya yang berhenti di landasan milik keluarga Walton. Ia memakai kaca mata hitamnya di tengah terik matahari yang menyengat. Merogoh ponsel pada saku celana, Asher menekan angka dua untuk melakukan panggilan.
"Dengan Calysta Finn Arcene disini, ada yang bisa ku bantu?"
Asher tersenyum mendengar nada girang wanita di seberang sambungan.
"Haloo my lady, aku sedang berada di Los Angeles. Bagaimana jika kita bermain sebentar?" ajak Asher.
"Aku sedang berada di Manhattan dan jadwal pemotretanku sangat padat. Jadi kau bisa mengantri mungkin sebulan lagi untuk kita bertemu."
Asher terkekeh memasuki mobil yang sudah disiapkan dan menyuruh supir untuk menjalankan mobil.
"Jadi begini rasanya mempunyai adik seorang top model dunia? Bagaimana syutingmu dengan si bajingan?"
"Kata-katamu terlalu kasar. Bajingan itu adalah teman dekatmu, Ash!"
"Dia memang teman dekatku, tapi aku sedang membicarakannya denganmu. Jadi ku rasa, panggilan itu cukup baik untuknya."
"Kau dapat melihat sendiri hasilnya."
"Aku tidak terbiasa menonton tayangan seperti itu, aku ingin kau menceritakan sendiri secara langsung."
Terdengar hembusan nafas panjang dari seberang sana.
"Tidak ada yang istimewa."
"Kau tidak jatuh cinta lagi kepadanya kan?" goda Asher dengan nada jenaka.
"Seriously, Ash!"
Asher tertawa, "apa karena kau belum melupakan mantan kekasihmu yang baru saja menikah hingga pesona seorang Cars saja terlewatkan." Asher terkikik menggoda adiknya.
"Darimana kau tahu hubunganku? Jangan bilang jika kau memata-mataiku, Asher?!"
"Kau pikir aku daddy yang mempunyai hobby mematai anak-anaknya, ck.." Asher berdecak, "aku mempunyai mulut untuk bertanya, jadi salahkan saja asisten pribadimu yang tidak dapat menyimpan rahasia bosnya."
"Dia tidak mungkin membocorkannya jika kau tidak menggodanya!"
Lagi-lagi Asher tertawa, "lalu apa yang harus ku lakukan pada mantan kekasihmu itu?"
"Tidak perlu dan jangan bertindak apa-apa!"
"Baiklah my lady. Apa ada yang kau inginkan lagi?"
