Warning 🔞
Asher mengumpat, mengucap sumpah serapah ketika tubuhnya di tabrak oleh seseorang yang membuat aktivitas bercintanya berhenti. Sialan, batin Ash. Dia akan membuat perhitungan dengan orang yang sudah menggagalkan kenikmatan bercintanya it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalian baca cerita ini dimana?
-since meeting you, i actually began wishing for .. more time. i want more time with you-
***
Ann membungkuk, memegangi kedua lututnya dengan nafas yang tersenggal sementara Asher berdiri di tengah jalanan. Keduanya sudah berada di jalan utama yang bersampingan dengan hutan. Tidak ada kendaraan yang lewat, mereka terpaksa menunggu karena untuk menuju ke kota masih sangat jauh. Sedangkan jalan utama terhimpit oleh hutan dan bukit.
Ann melihat ada seberkas cahaya dari kejauhan, sebuah pickup tampak melaju. Asher merentangkan kedua tangan lantas melambai-lambai saat kendaraan itu akan melintas ke arahnya. Pickup terhenti, Asher berbicara dengan pengendara dan melambaikan tangan pada Ann untuk mendekat. Pun keduanya naik ke belakang pickup yang penuh dengan sayuran.
Ann duduk dengan memeluk kedua lututnya, memperhatikan Asher yang tengah duduk bersender dengan satu kaki yang tertekuk sedangkan satu kaki lainnya dibiarkan lurus. Kedua tangan pria itu bersedekap, menahan rasa dingin dari angin yang bertiup.
Keheningan menyelimuti mereka, Ann sama sekali tidak berani mengeluarkan suara. Ia sebenarnya penasaran isi kepala Asher tentangnya sekarang. Tapi apapun itu, Ann menelannya mentah-mentah, tidak ingin bersuara selama pria tersebut diam. Untuk alasan yang tidak jelas, ia merindukan kekonyolan Asher. Wajah hangat di balik tingkah jenaka pria itu.
Selama kurang lebih setengah jam mereka berkendara akhirnya pickup melambat dan berhenti tepat di sebuah kedai yang terlihat begitu usang. Ann mengurungkan niatnya untuk melompat turun ketika Asher yang sudah berada di bawah mengulurkan tangan ke arahnya, membantu Ann untuk turun dari atas pickup. Dengan sekali angkat, tubuh Ann sudah berdiri di aspal jalanan. Ia terkesiap saat lengannya disambar begitu saja oleh Asher dan pria itu berjalan mendekat ke arah supir.
"Grazie, " kata Asher kepada sang supir lantas pickup itu kembali berjalan meninggalkan mereka berdua.
"Kita dimana?"
"Kita akan mampir sebentar ke temanku." pun Asher menggandeng Ann masuk ke dalam sebuah kedai.
Suasana kedai tersebut begitu ramai dengan banyaknya orang yang berkumpul. Hampir semuanya yang berada disitu memiliki tato atau penampilan seperti preman. Tidak usang seperti penampilan luar, kedai tersebut cukup layak. Mata Ann tertuju pada jarum jam yang menunjukan pukul empat dini hari. Ia merasakan semua pasang mata melirik ke arahnya, ada yang terang-terangan berisul menggoda sehingga Asher melayangkan tatapan tajamnya seolah ingin melubangi mata mereka satu persatu.
"Asher .." sapaan seorang pria berkulit tan dengan rambut terkepang gimbal membuat Ann menoleh.
Asher memeluk pria tersebut dengan satu tangan tanpa melepaskan gandengannya dengan Ann.