RedRose 26

277 42 38
                                    

Kalian baca cerita ini dimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian baca cerita ini dimana?

Part ini masih aman dibaca, ehe :)

- i wish i was kissing you instead missing you-

***

Kecanggungan menyelimuti keduanya setelah pulang dari pasar pesta malam Natal. Yang satu salah tingkah dan nampak malu-malu, yang satu lagi menampilkan ekspresi datar yang bodoh untuk menyembunyikan debaran jantungnya yang tidak terkendali.

Setelah pintu apartemen terbuka dan mempersilahkan Ann untuk masuk, Asher mengikuti gadis itu dari belakang. Ketika langkah kaki Ann berhenti, pun begitu dengan langkah kakinya---menunggu kalau-kalau saja gadis itu akan mengamuk karena ia mencuri ciuman begitu saja dari bibir manisnya itu.

"Mandilah dan tidur!" akhirnya Asher mengalah untuk bersuara.

"Bagaimana denganmu?"

"Aku akan ke balkon sebentar." Asher berusaha menstabilkan kecanggungan yang ada. Ia tidak tahu pikiran Ann saat ini karena gadis itu hanya diam selama perjalanan pulang. Asher takut jika hubungannya dengan Ann yang sudah mengalami kemajuan malah menjadi berjarak kembali karena ia yang sedikit tidak sabaran.

Langkahnya berhenti ketika berputar hendak menuju balkon saat sebuah tangan mencekal lengannya. Disana Ann menatapnya. Mulut gadis itu terbuka hendak mengatakan sesuatu namun kembali tertutup. Sial. Rasanya Asher menyesali ciuman mereka jika harus melihat Ann yang kembali bersikap menutup diri.

Melepaskan tangan Ann pelan, Asher mengelus lembut punggung tangan hingga siku gadis itu lalu tersenyum tipis dan kembali membalikan tubuh ke arah balkon.

"A-ash."

Panggilan Ann membuat langkahnya lagi-lagi terhenti. Tidak biasanya gadis itu tergagap, ditambah lagi suaranya yang sedikit serak. Walaupun tanpa ekspresi, Ann selalu bicara tegas saat bersamanya. Asher berbalik dan sebisa mungkin bersikap biasa.

"Tidurlah bayi. Sudah malam dan kau pasti lelah!"

"Aku, aku---" Ann mencoba menjalin satu kalimat namun tidak berhasil, ia menunduk menatap lantai yang dipijaknya berharap rangkaian kata yang ingin ia susun dapat keluar dari mulutnya. Namun tidak berhasil.

Langkah kaki Asher yang mendekat semakin membuat jantung Ann melompat-lompat gila. Ada apa sebenarnya? Pria itu hanya menghampirinya dan respon diri Ann kenapa sangat berlebihan?

"Aku meminta maaf." tiba-tiba kata Asher.

Ann mendongak kaget, "iya?"

Asher mengusap gusar wajahnya tampak frustasi dan membuat kerutan dahi Ann semakin mendalam.

"Aku tahu jika tidak seharusnya aku menciummu tanpa izin. Aku sudah bersalah, maafkan aku." katanya dengan menunduk bersalah.

Bibir Ann terbuka lebar, kemudian ia menutupnya kembali saat Asher sudah mendongak menatap netra dan mengunci pergerakan irisnya. Kerongkongan Ann terasa begitu kering dan ia tidak mampu bersitatap lama dengan mata milik Asher. Ann berdehem.

Red RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang