RedRose 39

534 45 19
                                    

Kalian baca cerita ini dimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian baca cerita ini dimana?

-

langit itu dipandang dari bawah, mana boleh kau meneluknya-

***

Suara musik yang berdengung, orang berlalu-lalang tak membuat fokus Asher pada minumannya teralihkan. Ia terus saja menuang minuman memabukan itu ke dalam gelasnya lalu menenggak habis, begitu seterusnya hingga tak terasa sudah botol ketiga. Beberapa wanita terlihat menggoda dengan menyentuh tubuhnya atau duduk mengajak Asher bicara. Ia mengabaikan begitu saja hingga mereka menyerah dan pergi sendiri.

Awalnya Gene selalu menemani Asher minum, tapi pada akhirnya terusir sendiri karena mungkin merasa keberadaannya tak di anggap oleh Asher. Sedangkan Mike ikut menghilang, tidak ada yang tahu keberadaan pria itu. Yang pasti Mike sama terpukulnya seperti Asher.

Setelah merasa tubuhnya remuk barulah Asher mulai pulang. Ia berjalan gontai, merambat dinding menuju kamarnya. Tak membiarkan satu cahaya pun menyala dari lampu. Membiarkan dunianya gelap begitu saja.

Asher duduk dibalik pintu kamar apartemennya. Bersandar pada daun pintu, menerungi betapa hidupnya terasa asing. Seperti raganya sedang bertukar kehidupan dengan orang lain.

Pernah di minggu pertama saat Asher benar-benar sadar jika Ann meninggalkannya, badannya seketika sakit, panas tak berkesudahan. Namun ia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Untuk hal itulah Paris terbang dari Prancis untuk menemaninya. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut ibunya selain merawat Asher dan diam saja duduk di sisi ranjang dengan memandanginya.

Asher sadar saat itu ia sudah melukai perasaan sang ibu dengan tak mengeluarkan suara apapun selama lima hari Paris menemaninya. Dan setelah itu berganti dengan Karl yang mengunjungi Asher. Tidak ada yang spesial dari kunjungan sang ayah, namun kata-kata; "aku akan mendukungmu jika ingin membawanya kembali!" berhasil membuat matanya memanas mengingat ia telah menceritakan semuanya tentang Ann pada Karl. Masalahnya Asher tidak tahu dimana gadis itu berada.

Waktu terus saja berjalan. Matahari tidak menunggu untuk tenggelam, pun dengan waktu. Setiap perputaran jarum jam pada angka, menelan satu hari yang terlewati begitu saja oleh Asher. Rutinitasnya masih sama, mengahncurkan diri dengan bekerja gila-gilaan di siang hari lalu mabuk hingga tak sadarkan diri ketika malam menjelang. Begitulah yang pria itu lakukan, seperti menekan tombol repeat lalu semua dunianya terulang dengan cara yang sama.

Asher lebih memilih tidur di apartemen yang ia beli untuk Ann. Dimana ia menghabiskan seluruh kenangan bersama gadis jahat itu. Menunggu barang kali tiba-tiba Ann pulang dan menghambur ke arahnya dengan sebuah pelukan sembari berkata; aku datang kembali untukmu.

Sungguh ia tidak apa-apa, seberapapun jahat gadis itu padanya. Asher akan selalu menerima.

Namun tidak ada yang terjadi setelah sebulan berlalu. Gadis itu tidak menampakan diri. Asher semakin merusak tubuhnya, terlihat bagaimana botol-botol kosong minuman keras yang berakhir pada tempat sampah.

Red RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang