Kalian baca cerita ini dimana?
-maybe home is nothing but two arms holding you tight when you are at your worst-
***
Rasa terkejut tidak dapat disembunyikan Ann saat melihat situasi di luar gereja. Beberapa bangku terlihat terbalik dengan berbagai macam tanaman hias yang rusak.
"Apa yang terjadi disini?" Ann menarik ujung kemeja Asher. Membuat pria itu yang sedang berjalan dengan menenteng jasnya berbalik ke arah Ann, begitu pula dengan satu orang pria yang diketahui bernama Eugene. Asher memperkenalkannya pada Ann sebagai teman sekaligus orang kepercayaan di perusahaannya.
"Menurutmu aku akan disambut dengan suka cita oleh para anak buah Enrique?" alis Asher terangkat.
"Jadi kalian berdua---?"
"Benar sekali, aku dan Gene yang membuat mereka semua terkapar." Asher memotong kata-kata Ann, merangkul Gene dengan percaya diri lalu di hadiahi pelototan oleh temannya tersebut.
"Aku sama sekali tidak meminta bantuanmu, kenapa kau malah merepotkan diri?"
"Karena aku menyukaimu." ungkap Asher berterus terang.
"Oh, shit. Aku merinding." Ann berjalan melewati Asher.
"Heiii.." teriakan Asher justru membuat Ann berjalan lebih cepat.
"Gene, kau urus kekacauan ini!" perintah Asher lalu berlari mengejar Ann yang terlihat kesusahan berjalan dengan mengangkat gaun pengantinnya.
Gene menerima dengan pasrah atas kegilaan yang Asher perbuat.
"Kau marah karena lebih memilih si tua bangka itu daripada aku?" cerocos Asher menyamakan langkahnya dengan Ann.
"Hmm. Aku sudah merancang rencana untuk lepas darinya."
"Holy shit, " Asher menutup mulutnya tidak percaya membuat Ann berhenti membalikan tubuhnya menghadap pria itu.
"What ..?"
"Jangan bilang kau akan menikahinya setelah itu mengambil seluruh harta si tua bangka tersebut?"
"Good idea. Harusnya aku mencoba hal itu sebelum berpikir akan membunuhnya." Ann memalingkan wajah lalu berjalan kembali.
"Really? Come on baby, aku mempunyai uang yang banyak jadi tidak perlu kau menghabiskan waktumu bersama si tua keriput itu."
Langkah Asher terhenti memperharikan Ann yang terus saja berjalan. Dan senyumnya terbit saat tubuh Ann berhenti tepat di depan pintu mobilnya, gadis itu berbalik menatap dengan ekspresi yang jauh dari kata senang.
"Kenapa kau menatapku seperti itu, hmm? Apa aku terlalu tampan?"
Asher dengan percaya dirinya berjalan menghampiri lalu bercermin pada kaca spion, mengagumi bentuk wajahnya sendiri. Sedangkan dengkusan suara Ann terdengar sembari hentakan kaki gadis itu yang melangkah naik ke dalam mobil membuat bibir Asher tersungging senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Rose
ActionWarning 🔞 Asher mengumpat, mengucap sumpah serapah ketika tubuhnya di tabrak oleh seseorang yang membuat aktivitas bercintanya berhenti. Sialan, batin Ash. Dia akan membuat perhitungan dengan orang yang sudah menggagalkan kenikmatan bercintanya it...