Warning 🔞
Asher mengumpat, mengucap sumpah serapah ketika tubuhnya di tabrak oleh seseorang yang membuat aktivitas bercintanya berhenti. Sialan, batin Ash. Dia akan membuat perhitungan dengan orang yang sudah menggagalkan kenikmatan bercintanya it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-let's fall in love for the night and forget in the morning. play me a song that you like. you can bet I'll know every line-
***
Ann membalas tatapan Mike dari spion dalam mobil ketika pria itu beberapa kali mencuri pandang. Tatapan temannya tersebut menyimpan banyak pertanyaan saat melihat kondisinya saat ini. Belum lagi mereka bertemu di waktu yang terbilang sangat tidak tepat. Mike tidak pernah melihat sisinya yang satu itu jadi kemungkinan sangat terkejut melihat kondisi Ann yang penuh beberapa luka ringan.
"Tanyakan saja padaku." tiba-tiba kata Asher memergoki situasi canggung kedua orang tersebut. "Kau temannya bahkan tidak tahu jika dia mahir dalam bela diri dan bermain senjata?" sambung Asher menyenderkan kepalanya pada tangan yang sikunya bertumpu dijendela mobil.
Mike diam.
"Itu benar, Mike." Ann bersuara.
Mike menoleh singkat kebelakang. Mengarahkan kembali tatapannya ke depan sebelum menoleh lagi ke arah Asher dengan raut wajah yang mengeras. "Kalau begitu kenapa kau membawanya ke dalam situasi berbahaya, Ash?" tangan Mike memukul stir mobil, menyalurkan kekesalannya.
"Tanyakan saja pada dia." tutur Asher menegapkan duduknya, tangan kirinya memegang lengan kanannya yang berdarah. "Aku ingin memejamkan mata sebentar."
Beberapa menit berlalu dalam keheningan. Asher menutup matanya, pria itu sengaja memberi kesempatan untuk Ann dan Mike bicara atau mungkin ia benar-benar tertidur. Namun baik Ann ataupun Mike, keduanya kompak diam hingga mobil tersebut memasuki halaman mansion milik Asher. Di depan sana para pelayan tengah berkumpul. Saat mobil berhenti tepat di depan pintu masuk mansion, beberapa pelayan pria mendekat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asher sudah terbangun, dia membuka pintu mobil lantas disambut beberapa pelayan yang memapahnya. Pria itu sempat menoleh ke arah Ann yang mengikuti dan memberikan isyarat pada pelayan perempuan untuk membantu kekasihnya itu.
"Ms. Winter, mari berendam air hangat dan bersihkan tubuhmu." ajak seorang pelayan wanita yang usianya mungkin pertengahan empat puluh.
Ann memaksakan senyumnya. Baru berjalan beberapa langkah, ponselnya kembali bergetar. Kalau tidak salah hitung panggilan tersebut sudah bergetar ke empat kalinya. Sambil mengapit tas di lengannya, satu tangan Ann merogoh ke dalam tas mencari ponsel. Dia berhenti, beberapa pelayan di depannya pun ikut berhenti, menunggu.