RedRose 31

251 42 29
                                    

Kalian baca cerita ini dimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian baca cerita ini dimana?

-nothing promises without lies and honesty without sin-

***

"Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa gadis yang tertangkap adalah kekasih dari Asher Killian?" tutur pria yang sedang duduk membelakangi meja menatap luar jendela ruang kantornya yang terbuka sehingga silir dinginnya angin malam dapat masuk.

Pria itu memutar kursi, bola matanya yang tajam tertutup kacamata hitam menyorot penuh intimidasi.

"Katakan padaku apa gadis itu adalah mawar merah?" kembali pria itu bertanya.

"Tidak, sir. Dia hanya seseorang yang kebetulan saja hadir dalam pameran dan tersesat berada di kamar vip saat mencari sebuah toilet." jawab pria yang berdiri di depan meja. Tubuh kekarnya yang berbalut kaus hitam itu menegap, menatap lawan bicaranya dengan yakin. Otot-otot lengannya yang dipenuhi tato timbul karena kedua tangan yang berada di belakang punggungya mengepal. Mencoba menutupi kekesalan yang ia rasakan karena tidak dapat menyelesaikan tugas.

"Kau yakin sudah mengatakan seluruh informasi yang harus ku ketahui? Atau ada sesuatu yang kau sembunyikan?"

"Tidak. Aku sudah mengatakan semua hal yang ku tahu. Dan seharusnya memang kau percaya padaku karena aku yang mengeksekusi semua walaupun gagal memancing mawar merah untuk keluar."

Pria berkacamata itu mengangguk tanda mengerti. "Menarik, Asher mempunyai seorang kekasih." gumamnya dengan senyum sinis yang ia tampilkan.

***

Asher menutup pintu di belakang tubuh Ann yang memaku. Gadis itu diam saja sedari perjalanan pulang dari rumah sakit setelah diobati. Setiap kali Asher bertanya apa yang terjadi kenapa ia bisa berada di tempat dan waktu yang salah namun gadis itu tidak menjawab.

"Istirahatlah." Asher menarik tangan Ann, menggandengnya. Namun gadis itu enggan beranjak barang selangkahpun.

"Aku kesal!" kata Ann membuat Asher menoleh.

"Lampiaskan kekesalanmu!"

"Aku sangat kesal tidak bisa berbuat apa-apa ketika polisi itu medorongku, menampar bahkan memakiku." tutur Ann tenang dengan nadanya datar namun tersirat akan kemarahan yang begitu dalam.

Begitu pula dengan Asher yang memejamkan mata atas penuturan dari mulut Ann, mencoba menahan dirinya untuk tidak berlari kembali menuju kantor kepolisian.

"Aku sangat kesal tidak bisa mengekspresikan diriku saat marah seperti ini. Bahkan saat aku merasa sangat kesakitan ingin menangis, setitik air matapun tidak mau keluar dari mataku, Ash!" teriak Ann frustasi.

"Kau bisa melampiaskan kekesalanmu padaku sekarang."

"Lalu setelah itu apa?"

"Aku yang akan membalaskan kekesalanmu nantinya pada orang itu. Jadi saat ini ketika kau kesal, cukup lampiaskan padaku?!"

Red RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang