Kalian baca cerita ini dimana?
-if you ever want to love an idiot you know where to find me-
***
Saat Asher membuka matanya, secarik kertas tergeletak begitu saja di atas meja dengan beberapa lembar dollar yang ditinggalkan Ann.
Asher menjumput kertas itu lalu membaca kalimat yang tertera; "pesawatku takeoff pagi ini dan aku tidak ingin terlambat. Aku juga tidak tega membangunkanmu. Jika kau ingin meninggalkan rumah, taruhlah kunci pada sebuah pot mawar merah di depan. Akan ada yang membersihkan rumah ini setiap bulannya, dan ku harap uang yang ku tinggalkan akan cukup untukmu kembali ke hotel."
Asher berdecak kesal, "rupanya dia ingin melarikan diri."
Setelah itu, Asher menghubungi seseorang untuk menjemputnya. Sembari menunggu jemputan datang, rasa penasaran merayap di sekujur tubuh Asher hingga ia menjejakan kakinya pada anak tangga untuk menjelajah di lantai dua.
Sesampainya di tangga terakhir, matanya mengedar pada seluruh ruangan yang memang sangat kosong tanpa furniture. Sebuah pintu dengan gantungan kayu yang tertulis nama seorang gadis menarik perhatian Asher. Tangannya meraba huruf yang timbul dan mengejanya, Ann.
Meraih kenop pintu lalu menggerakan dengan sekali putar kemudian terbuka, Asher dapat mencium sisa harum bunga mawar dalam ruangan itu. Begitu tipis, tapi ia tahu jika sebelumnya entah parfum atau apalah itu, pemilik kamar sempat berada di dalam.
Ruangan tersebut tidak terlalu besar. Hanya ada satu ranjang kecil dengan boneka teddy bear besar di sudut berdekatan dengan tembok. Asher melangkah masuk bergeser ke sisi sebelah kiri pintu dan menemukan sebuah pengukur tinggi badan pada dinding yang rupanya dibuat sendiri.
Bergeser sedikit Asher menemukan sebuah meja belajar berikut kursinya yang terlihat masih bagus meskipun dan kokoh meskipun sudah sangat kuno.
Tangannya bergerak di bibir meja, mencoba mengeja tulisan yang tercoret disana, "I love you mommy and daddy." Bibirnya terangkat ketika menyadari jika seorang anak kecillah yang sudah mecoba menyusun kalimat tersebut.
Asher mengambil sebuah bingkai foto yang terpajang, potret gadis kecil diapit dengan kedua orang tuanya tengah tersenyum memamerkan permen gulali yang sedang ia makan.
Melangkahkan kakinya perlahan, Asher dengan hati-hati menduduki ranjang yang hanya muat untuk satu orang itu. Matanya mengedar menangkap setiap detail gambaran dari isi kamat tersebut. Lalu tiba-tiba saja ingatannya terpental kembali pada kejadian semalam, dimana Ann menolaknya. Helaian nafas panjang terdengar seakan begitu berat.
Asher berdiri, berjalan ke arah pintu kamar untuk keluar. Sekali lagi memastikan menyerap semua detail yang berada di kamar itu, Asher menoleh, matanya mengedar ke seluruh ruangan sebelum akhirnya menutup pintu dengan bergumam, "sepertinya aku tidak akan menyerah begitu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Rose
ActionWarning 🔞 Asher mengumpat, mengucap sumpah serapah ketika tubuhnya di tabrak oleh seseorang yang membuat aktivitas bercintanya berhenti. Sialan, batin Ash. Dia akan membuat perhitungan dengan orang yang sudah menggagalkan kenikmatan bercintanya it...