RedRose 9

268 47 18
                                    

Kalian baca cerita ini dimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian baca cerita ini dimana?

-My life path like this is a secret that I lock tightly in a box with endless darkness binding on each side- Anastasia Claudya Winter 🌹

***

B

eberapa menit sebelumnnya di salah satu kamar hotel,

Dua orang berbeda generasi itu tengah berhadapan dengan memainkan permainan kartu. Seorang pria muda tampak menyunggingkan senyumannya ketika mengintip kartu apa yang dia miliki.

Di depannya ada seorang pria tua yang cukup berumur dengan bekas goresan luka di pipinya, terlihat masih sangat berkharima. Senyum tipis yang tersunging seperti iblis dengan keangkuhan rahang kerasnya membuat siapapun tahu jika dimasa mudanya, pria itu banyak digilai para wanita.

"Sepertinya kali ini aku yang akan menang." tutur pria muda itu dengan menaruh tiga buah kartu berjejer di atas meja.

"Jangan bermimpi anak muda. Selama aku Gervaso Torres masih hidup, kau tidak akan bisa mengalahkanku." ucapnya penuh percaya diri.

Permainan kartu keduanya terhenti ketika seorang bodyguard masuk dengan tergesa.

"Sir, tuan Asher meminta pihak hotel memberikan akses kamar 122 ."

"Apa?" pria itu menghentikan permainan kartunya lalu menoleh ke arah anak buahnya yang baru saja memberikan informasi.

"Sepertinya pertemuan ini sudah bocor terlebih dahulu dan untungnya kita mengantisipasi dengan memesan kamar lain."

Pria muda itu menatap Gervaso, pandangan keduanya saling mengunci sebelum akhirnya ia mengangguk seolah tahu perintah apa yang di berikan Vaso dalam kebisuannya.

"Tiga orang cegah Asher agar tidak melihatku keluar dari sini." lalu dengan tergesa-gesa pria itu berjalan keluar dari kamar tersebut.

***

Dalam pergulatan itu, Asher menarik sebuah masker. Menampilkan wajah seorang gadis yang ia kenal, Ann. Asher tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya, apa yang gadis itu lakukan disini?

Asher mendorong tubuh Ann, memojokannya. Menangkup tubuh Ann dengan kedua tangan bertumpu pada dinding. Ia mendekatkan wajahnya hingga aroma mawar menguar dari tubuh perempuan di depannya. Aroma yang begitu memabukan hingga alkohol manapun tidak dapat menandinginya. Tatapan Asher terarah pada kelopak bunga mawar yang merekah merah seolah ingin disentuh, ia mendekatkan wajahnya pada bibir milik Ann. Namun gadis itu dengan sigap menodongkan pistol di bawah dagunya.

"Jangan bertindak bodoh, atau aku akan menarik pelatuk pistol ini?!"

Kedua sudut bibir Asher tertarik tepat di depan wajah Ann.

Red RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang