Kalian baca cerita ini dimana?
-there are some feelings you will never find words for-
***
DUARRR ..
Asher dan Ann melompat ke dalam air bersamaan dengan suara ledakan dari arah belakang mereka, dimana kapal yang tadi keduanya tumpangi terbakar. Kapal mereka meledak di tengah laut bersama awak kapal dan semua orang yang berada di dalamnya.
Asher dan Ann tenggelam dalam air, keduanya berusaha berenang menjauh dari tempat ledakan. Setelah beberapa saat berlalu, mereka muncul di permukaan air. Beberapa kali Asher terbatuk sementara Ann dengan tenang memperhatikan nasib kapal mewah yang sempat ia naiki. Kondisinya begitu nahas, puing-puing kapal berhamburan ke laut dengan kobaran api yang masih menyala.
"Kau baik-baik saja?"
Suara Asher membuat Ann terkesiap, menoleh ke arah sebelah kiri mendapati Asher dengan ekspresi wajah khawatir. Ann menarik sudut bibirnya yang terasa begitu kaku karena menggigil kedinginan.
"Aku baik-baik saja." tutur Ann.
Asher justru merengkuh tubuhnya membuat mata Ann mengerjap dalam pelukan pria tersebut. Helaan nafas berat yang terdengar membuat tangan Ann secara ragu-ragu membalas pelukan Asher, berusaha untuk menyalurkan kekuatan satu sama lain.
"Apa kau tidak terluka?" Asher mencoba menangkup wajah Ann, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik gadis itu.
Ann mengangguk, memegang tangan Asher.
"Oh, ya Tuhan. Syukurlah." Asher kembali menarik tubuh Ann dalam pelukan.
"Ash, kita harus cepat pergi dari sini." tutur Ann pada Asher yang tengah menatap kobaran api. Entah apa yang ada dalam pikiran pria itu ketika sorot mata yang biasanya hangat tersebut menjadi dingin menakutkan.
"Tunggu disini sebentar!" lantas tanpa menunggu jawaban dari Ann, Asher menyelam. Pria itu berenang mendekati bangkai kapal yang berhamburan. Kemudian berbalik arah menuju Ann dengan membawa sebuah kayu lebar.
"Naiklah Ann, kau akan kedinginan berada di air!"
"Tapi Ash, aku masih bisa berenang."
"Jangan membantah bayi! Aku tidak ingin kau kenapa-kenapa."
Ann menghela nafas lantas menuruti perintah Asher dan naik ke atas kayu tersebut. Ia tidak ingin berdebat di situasi seperti ini. Belum lagi sorot mata Asher yang terlihat begitu berbeda, entahlah Ann tidak dapat mengartikannya.
Asher berenang, mendorong tubuhnya yang berada di atas kayu. Ann berpikir siapa yang sengaja melakukan ini semua? Tidak mungkin anak buah dari Torres mengetahui identitasnya lalu berusaha meledakan dirinya. Apa mungkin musuh dari Asher? Tanpa sengaja saat Ann mengalihkan tatapannya pada Asher, pria itu tengah memandanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Rose
AcciónWarning 🔞 Asher mengumpat, mengucap sumpah serapah ketika tubuhnya di tabrak oleh seseorang yang membuat aktivitas bercintanya berhenti. Sialan, batin Ash. Dia akan membuat perhitungan dengan orang yang sudah menggagalkan kenikmatan bercintanya it...