"happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday happy birthday to you. Happy birthday ayah" kata Jihan pas suaminya pulang kerja dan di surprise in karena hari ini Agung ulang tahun yang ke 26 tahun "aaaa sayangku" kata Agung terus berhenti dan mejamin mata buat doa dulu dan ya setelah doa dia tiup lilin "selamat ulang tahun ayah" kata Jihan "makasih sayang" kata Agung "ulang tahun kali ini udah ada si boy" kata Agung terus ngelus perutnya Jihan "hihi iya" kata Jihan "si boy udah jadi kado paling indah di hidup aku" kata Agung "maaf ya mas, cuma bisa kasih surprise sederhana" kata Jihan "aku masih bisa nangis loh walau gini doang" kata Agung yang udah mewek aja.
"Enak gak mas? Agak bantet sih" kata Jihan pas Agung nyobain kue tartnya "enak kok sayang. Kan yang penting rasanya" kata Agung "apa kesan dan harapan kamu di umur 26 tahun ini?" Tanya Jihan "kesan aku ya gatau sih, kayaknya sama kayak tahun lalu. Harapannya, emmm, semoga aja aku bisa jadi suami yang lebih baik lagi, jadi orang yang lebih baik lagi dan yang terpenting semoga aku bisa jadi ayah yang baik buat si boy" kata Agung "makasih ya sayang" kata Agung "udah berapa kali kamu bilang makasih mas?" Kata Jihan "hehehe kan aku saking senengnya gitu" kata Agung "dia protes tau masa ayahnya bilang makasih doang ke bundanya" kata Jihan pas ngerasain tendangan di perutnya, Agung ketawa pelan dan ngedeket ke perutnya Jihan "makasih ya nak, kamu tuh kadonya ayah yang paling istimewa tau" kata Agung "bantu bunda biar bisa gampang ya pas ngelahirin kamu. Jangan nakal ya nak" kata Agung terus nyium perutnya Jihan.
"Perut aku tuh sering sakit tau mas yang bagian sininya" kata Jihan sambil megang perut bagian bawahnya yang udah mulai nyut nyutan "sekarang umur kandungan kamu aja udah 8 bulan ya kayaknya itu wajar sih, dia udah mulai nyari jalan lahirnya. Itu kalo yang aku baca baca" kata Agung "sepertinya kamu udah siap banget jadi ayah" kata Jihan "iyadong" kata Agung "duh, tapi aku deg degkan deh, semoga aja semua lancar ya" kata Agung "amin" kata Jihan "semangat sayang, bentar lagi si boy lahir" kata Agung.
"Baik, karena kondisi ibunya gak memungkinkan buat nunggu si bayi lahir sendiri jadi bapak dan ibu harus mentuin tanggal buat operasi" kata dokter "secepatnya aja deh dok kalo dokternya longgar" Agung nya udah pasrah hahaha "baik, antara tanggal tanggal 10, 12 atau 13" kata dokter "13 aja" kata Jihan "baik, kemungkinan operasi di lakukan ketika sore, jadi ibu bisa mulai puasa di pagi harinya atau tunggu info lagi" kata dokter "oh, iya dok" kata Jihan.
Karena Jihan punya beberapa masalah kesehatan jadi ya dia harus sesar buat ngelahirin si boy. Agung sama Jihan bodoamat sih yang penting anak dan ibu selamat aja. Mau operasi mau nggak yang jelas dua duanya sehat pas lahir nanti.
"Uwuuuu, gasabar banget" kata Jihan yang lagi packing buat dibawa ke rumah sakit "jangan lupa bawa perlengkapan buat ibunya juga ya" mamanya Agung yang ngingetin "iya ma" jawab Jihan "duuuh, gasabar deh ketemu cucu" kata mamanya Agung terus ngelus perutnya Jihan "gemes banget" kata mamanya Jihan yang gemes sendiri sama perut bulatnya Jihan "mama aja gemes apalagi aku" kata Agung.
"Nanti pas operasi, boleh nemenin kan saya?" Tanya Agung pas Jihan udah masuk ruang rawat "boleh kok pak, bikin video juga boleh buat dokumentasi plus kenang kenangan buat si bayi" kata perawat "wih, Alhamdulillah" kata Agung terus nggenggam tangannya Jihan.
"Semangat sayangku" kata Agung terus nyium keningnya Jihan "doa terus ya" kata Agung. "Takut" kata Jihan "gapapa kan aku ikut masuk nanti" kata Agung.
Jam 3 sore Jihan masuk ruang operasi, mulai di bius dan segala macamnya. Agung yang lihat tuh agak ngilu sih. Cuma ya gimana lagi.
Dan jam setengah 4 mulai pembedahan. Disitu Jihan sama Agung doa terus dan Jihan gak berhenti dzikir pake tasbih yang dia genggam "ya Allah semoga aja istri dan anak hamba sehat" batin Agung sambil terus nggenggam erat tangannya Jihan.
Dan ya, jam 5 sore, seorang bayi kecil yang tampan dan imut itu pun lahir "Alhamdulillah sayangku" Agung yang pecah banget air matanya dan nangis seketika "Alhamdulillah" Jihan yang juga nangis terharu "assalamualaikum ayah bunda" kata dokter sambil sedikit menaikkan bayi kecil itu.
Keesokan paginya
Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Dengan tatapan yang serius Jihan ngeliatin bidan yang lagi mandiin anaknya biar nanti pas pulang dia bisa mandiin sendiri dirumah. "Lucu banget" kata Jihan pas ngelihat muka anaknya yang gantengnya minta ampun.
"Sayang, anak gantengnya ayah sama bunda" kata Jihan terus nyium pipi bayi yang diberi nama Arjuna Bhima Yudhistira, panggil dia Arjuna.
"Ganteng banget ya mas, persis banget loh kayak kamu" kata Jihan "kamu bakal jadi anak kesayangan ayah sama bunda loh" kata Agung "iyadong jelas" kata Jihan terus ngelus dahinya Arjuna "masyaallah ganteng banget" kata Jihan pas disenyumin sama Arjuna, kalo senyum tuh bener bener persis kayak ayahnya.
Arjuna adalah definisi anak tunggal kaya raya yang sesungguhnya. Hahaha, karena Jihan tuh ada kemungkinan gak bisa hamil lagi karena rahimnya agak kurang sehat. Jadi ya besar kemungkin kalo Arjuna jadi anak tunggal nantinya. Mau Arjuna jadi anak tunggal atau nggak, tetep aja Arjuna disayang banget yekan secara nunggunya aja sampe hampir 4 tahun.
"Sehat terus ya nak, ayah dan bunda sayang banget sama kamu, makasih udah lahir ke dunia, ayah sama bunda janji bakal bimbing kamu ke jalan yang baik nanti dan dengan cara yang baik pula" kata Agung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Family
أدب الهواةHahahaha, enak juga jadi anak tunggal ~Arjuna Beberapa tahun kemudian... Ah ternyata bunda masih bisa hamil lagi ~Arjuna