Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta dan rasa hormat.
-Ali bin Abi Thalib-
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Assalamu'alaikum, Teman-teman kalian kesini lewat jalur apa?
Semoga suka ya sama ceritanya dan maaf masih banyak typonya 🤭______________________________________
•••••"Pangeran ayo bawa Rara pergi, dunia terlalu drama untuk Rara yang banyak gaya."
"Maaf Rara, kita berbeda. "
"Rara tau kita emang berbeda, pangeran laki-laki dan Rara perempuan kan? "
"Bukan seperti itu Ra, alam kita yang berbeda."
"Huaaaa pokoknya Rara nggak mau, pangeran harus bawa Rara ke kerajaan, Rara mau liat istana, pasti banyak kolam ikannya kan? "
"Saya harus pergi Ra, nanti kita akan bertemu lagi." blushhh!!! Dan seketika pangeran itu lenyap dari hadapan, Rara.
"Tidakkkkk pangeraaaannnn!! "
Brukkkkkkk
"Adaww sakittt." Rara terjatuh dengan sangat tidak elitnya dari atas ranjangnya."Bangunnnn! Ini sudah jam setengah tujuh, kamu bisa terlambat ke Sekolah nya, " ucap bunda Vara sembari berkacak pinggang, dengan spatula yang ada ditangan kanannya, mungkin dia gunakan untuk menggoreng anaknya yang satu ini (canda bun).
"Pangeran ku mana, bunda? " Tanya Rara yang masih belum berdiri dari posisi jatuhnya, sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar mencari pangeran yang di maksud.
"Pangeran apa lagi sih, Ra? "Tanya bunda Vara menatap anak nya bingung.
"Tadi Rara ketemu pangeran yang tampan membahana," ucapnya.
"Pangeran matamu! cepat berdiri lalu mandi, siap-siap setelah itu turun kebawah ayah sama bang Rafa udah nungguin dari tadi, " ucap Bunda lalu pergi.
"Iya-iya," kata nya.
"Pangeran kok jahat banget sih, ninggalin Rara sendirian tadi, mana dia ngilang gitu aja udah kaya jaelangkung, datang tak dijemput pulang tak diantar. Mandiri banget sih kan Rara jadi salut," ucapnya di kamar mandi.
***
"Puagiiiiiiii semuaaa kembali lagi bersama Rara Noviantika Putri yang cantik cetar membahana ini, karpet merah tolong digelar," Teriak Rara menuruni tangga sambil bergaya bak putri kerajaan.
Melihat tingkah pede adiknya tersebut, Rafa memutar bola matanya malas, pemandangan seperti ini sudah menjadi pelengkap sarapan pagi nya.
"Rara utamain salam dulu ya," ucap Ayah Raka menasihati.
"Hehe iya yah," cengirnya.
"Aloo bang Afa," sapanya kepada Rafa.
"Udah di bilangin salam dulu,"ujar Rafa mendengus.
"Udah-udah, makan dulu ngobrolnya nanti aja," ucap bunda Vara.
"Iyaaaa bunda," ucap mereka bertiga serempak.
Sarapan pun berlangsung dengan khidmat tanpa ada satupun yang bersuara karena hal itu memang diterapkan di keluarga mereka.
...........
Allloooo para readers🙋♀️
Gmn? Partnya ngk seru ya?Maaf banget ya ini partnya pendek untuk pemula aja😁
Satu kata untuk RARA menurut kalian!
Pameran Rara udah cocok belum kayak gini?
Tetap stay ya untuk part berikutnya.
Jangan lupa follow.
tiktok : @quotesnovi😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKAL ABADI (TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA)
Tiểu Thuyết Chung"Gus Arga!" Panggil Rara. "Devan Ra!" Ia sangat tidak suka jika Rara memanggilnya dengan sebutan Arga seperti kebanyakan orang. "Gus Devan," panggil Rara sekali lagi. "Kenapa?" Tanyanya "Gus Devan bisa jelek dikit nggak sih?" Devan menaikkan sebe...