☁Tigapuluhdua

3.2K 339 28
                                    

"Allah baik banget yaa. Kamu meminta yang pantas menurutmu, Allah kasih yang terbaik untuk hidupmu."












🌼🌼🌼

Selamat membaca📖 💚

••••

Rara menghampiri Bunda yang sedang memasak di dapur.

"Rara bantuin ya Bunda."

Bunda yang sedang mengiris bawang menoleh, ia tersenyum menatap Anaknya, "boleh dong," jawab Bunda.

"Suami kamu mana?" Tanya Bunda.

Mendengar kata suami, membuat Rara merasa geli sendiri. "Ada di depan Bunda, nemenin Ayah nyuci cuci mobil."

Bunda mengangguk. "Ini terusin dulu iris bawangnya. Bunda mau goreng ikan dulu." Rara mengangguk dan mengambil alih pisau yang ada di tangan Bunda.

"Bunda mau buat nasi goreng?"

"Iya."

"Bunda, nanti Rara tetap tinggal sama Ayah dan Bunda, kan?" Tanya Rara di sela-sela mengiris bawang.

Bunda menoleh, "ya nggak lah, nanti kamu ikut suami kamu dong," jawab Bunda tersenyum.

Rara terperangah, "ikut kak Devan? Berarti jauh dong dari Bunda. Rara nggak mau."

"Kan aturannya memang gitu sayang, karena kamu sudah punya suami, jadi tanggung jawab kami sudah pindah ke tangan suami kamu. Apapun yang dikatakan Devan nanti, jika itu baik maka harus dituruti, kalau di bantah nanti durhaka," jelas Bunda.

"Rara nggak mau pisah sama Bunda," rengek Rara dengan mata berkaca-kaca, entah karena bawang merah atau karena ucapan Bunda.

Bunda terkekeh, "harus mau. Nanti Bunda sama Ayah bakal sering-sering kok main ke tempat kalian."

"Nanti nama lo dihapus dari Kartu keluarga. Nggak di pakai lagi," timpal Rafa yang baru datang sambil meminum segelas air putih.

Rara menoleh menatap Abangnya, "mana ada gitu."

"Ada lah, coba tanya Bunda."

"Yang dibilang Abang benar ya Bunda?" Tanya Rara. Bunda mengangguk.

"Tuh kan!"

"Kok gitu sih Bunda."

Bunda tertawa, "kan Rara sudah menikah, nanti buat kartu keluarga sendiri sama Devan."

"Dibuang, dibuang!" Ejek Rafa tertawa ngakak.

Rara yang sudah kesal setengah mampus melemparkan satu bawang yang masih utuh ke Rafa. "Abang ngeselin banget," teriaknya.

Rafa berlari ke ruang tamu dengan tawa yang menggema. Dia akan rindu masa-masa menjahili adiknya itu.

***

Arga membalikkan badannya menghadap Rara yang sedari tadi menunduk seraya memegang erat ujung bajunya. Arga terkekeh kecil melihat tingkah lucu istrinya.

KEKAL ABADI (TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang