☁Sepuluh

3.9K 368 12
                                    

"Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi maka senangilah apa yang terjadi".
(Ali bin Abi Thalib)














🌼🌼🌼

Selamat membaca📖💚

••••••

" Jaket warna hitam itu? "Devan mengangguk.
"Umi jemur di atas" mendengarnya devan segera pergi mengambil jaketnya. Sebelum pergi ia sempat melirik ke arah rara yang masih diam menatap ke arahnya.

"Rara" rara tersentak kaget ketika umi menepuk pelan pundaknya.
"Kamu melamun? "

"Eh e-enggak umi" Rara seketika kikuk ketika umi menatapnya dengan intens.

"Kamu kenal sama anak umi? " tanyanya.

Rara mengangguk "Tau umi, gus arga temannya abangnya rara"

Umi yang mendengarnya hanya manggut-manggut saja.

Obrolan mereka berlanjut lagi tapi tiba tiba rara merasa ingin buang air kecil.

"Kenapa rara? " tanya umi yang melihat kegelisahan rara.

"A-anu umi rara pengen pipis hehe" rara menyengir. "Kamar mandi nya di mana umi? "

"Kamu lurus aja abis itu belok ke kanan, nah ketemu deh"rara mengangguk setelah itu ia berdiri dan berjalan tergesa-gesa menuju arah yang di tunjukkan umi tadi.

Saking terburu-buru nya ia sampai tidak melihat orang yang ada di depannya. Hinggaaaa.......

" Brukkkk"

"Astaghfirullah"
"Innalillahi"

Mereka berucap bersamaan dengan kalimat yang berbeda, devan mengucapkan Astaghfirullah sedangkan rara mengucap Innalillahi.

Rara terjatuh dengan posisi duduk sedangkan devan tidak terjatuh sama sekali, rara terjatuh karna di sebabkan badannya kecil kali ya (mulutnya lancar banget author😒) ya maap ra🤣

"Mau sampe kapan kamu duduk di situ? "Suara berat devan mengagetkan rara.

" busett bunda suaranya berdamage bangetttttt!"-batinnya.

"Gus arga jangan ngomong! " seru rara sambil bangkit dari duduknya.

Alis devan terangkat tanda ia tak mengerti.

"Suara gusss tuh menggetarkan hatii raraaa" rara berteriak sambil melompat lompat di hadapan devan.

"Nggak jelas" setelah mengatakan itu devan berlalu pergi dari hadapan rara.

"Huaaaa rara kepengen karungin diaa, gantenggg buanget" ucapnya senyam-senyum. Seketika ia melupakan tujuan awalnya. Rara memutar arah jalannya kembali lagi ke ruang tamu.

"Loh udah habis buang airnya ra? " tanya umi yang melihat rara berjalan ke arahnya sambil tersenyum.

Rara menggelengkan kepalanya.

KEKAL ABADI (TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang