☁Duapuluhdua

2.7K 324 10
                                    

Orang bijak tidak mengatakan semua yang ia pikirkan, tapi ia memikirkan semua yang ia katakan.

- Maulana Jalaluddin Rumi












🌼🌼🌼

Selamat membaca📖 💚

•••••

Senin pagi.

Rara memasuki kelas dengan wajah suram, terlihat sekali bahwa pagi ini ia tidak punya semangat sedikit pun. Sampai di bangkunya, Rara meletakan tas miliknya dan menidurkan kepalanya di meja dengan lesu.


Flashback.

Koridor sekolah..

"Jadi beneran kak Arga mau nikah?" Rara sontak mengangkat pandangan nya menatap beberapa orang cewek yang berjalan di hadapannya, siapa yang mereka bahas-batin Rara. Arga? Yang mereka maksud bukan Arga gus nya kan? Tanyanya dalam hati.

"Iaaa woeeeee! Sumpah demi apapun gue sakit hati!" Teriak cewek lainnya.
"Gue sebagai pengagum rahasianya nggak terima banget,"lanjutnya dengan suara lemah.

Rara berjalan agak cepat agar bisa mendengar dengan jelas, Arga siapa yang mereka maksud, dia sama sekali tidak niat menguping jika saja mereka tidak mengucapkan nama Arga. Tapi Ia tiba-tiba menghentikan langkahnya, "nama Arga di dunia ini banyak, Ra!-batin nya seraya memukul kesal kepala nya.

"Siapa ya cewek yang udah berhasil buat kak Arga jatuh cinta, gue iri banget," ucap dua cewek yang berjalan di sampingnya, dengan cepat Rara menghentikan langkah mereka, ternyata teman sekelasnya.

"Kenapa, Ra?" Tanya Marsya.

"Yang kalian semua maksud kak Arga siapa?"

"Lo nggak tau berita yang lagi heboh baru-baru ini?" Rara menggelengkan kepalanya, berita heboh apa? Ia sama sekali tidak tau tentang itu.

"Astaga, kak Arga, Ra. Ketua big hook yang dari Arab itu katanya mau nikah!" Seru Sinta menggoyang-goyangkan bahu Rara.

Arga? Ketua big hook? Nggak mungkin, Rara menggeleng, "kalian bohong, ya!"

Marsya dan Sinta menggeleng cepat. "Enggak, Ra. Beneran, nih lo liat," balas Sinta memperlihatkan ke Rara foto yang ada di handphonenya,  yang di mana di dalam foto tersebut terdapat pertemuan kedua belah pihak, dan di sana juga ada gus Arga dan perempuan yang wajahnya tidak terlalu jelas.

"Udah percaya kan?" Rara mengangguk.
"Kalau gitu kita duluan ya, Ra!" Rara hanya diam ketika Marsya dan Sinta pamit kepadanya.

Setelah kepergian mereka berdua, Rara menggelengkan kepalanya berkali-kali dengan mata yang berkaca-kaca. Dia tidak percaya, tapi yang di foto itu benar-benar gus nya, ada Umi dan Abi juga.

Rara menatap lantai koridor dengan pandangan kosong, perasaan kemarin gus Arga masih belajar bersama dirinya dan tidak ada sedikit pun mengatakan bahwa ia akan menikah, bahkan gus Arga juga sempat melontarkan kata yang menurut Rara adalah gombalan, tapi kenapa hari ini beredar isu yang mengatakan bahwa gusnya akan menikah. Secepat itu? Batinnya.

KEKAL ABADI (TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang