"jangan memperbandingkan hidup kita dengan orang lain. Hidup adalah Perjalanan, bukan Pertandingan.
Tetaplah menjadi Baik sampai Akhir."
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
🌼🌼🌼Selamat membaca 📖💚
•••••
Arga tersenyum melihat pertanyaan Rara, sudah ia duga, tapi bagaimana bisa gadis itu tau?
Rara
Kata teman-teman Rara di sekolah gus Arga mau nikah.Devan. Argatha
Iya.Arga menghela nafas sejenak, sesekali mengerjai gadis polos itu bukan hal yang buruk kan? Walaupun kabar itu memang ada dan mungkin sudah tersebar.
Flashback
"Assalamualaikum."
Ketika memasuki rumah, Arga agak terkejut melihat ke ruang tamu. Umi dan Abinya kedatangan tamu?
"Ini devan ya?" Tanya wanita yang seumuran Umi. Arga mengangguk dan menyalami tangan mereka.
"Devan, duduk dulu," ujar Abi.
Arga mengernyitkan dahinya bingung, "ada apa, Bi?" Tanya Arga mendudukkan dirinya di samping Umi, wanita yang seumuran dengannya terus melirik ke arahnya dan itu membuat Arga risih.
Ayah dari wanita itu tersenyum kecil, "nggak usah basa-basi ya? Saya mulai saja. Begini Nak Devan, ketika kamu kecil, almarhum kakek mu berpesan kepada Papa saya agar Cucu laki-lakinya yaitu kamu akan di jodohkan dengan Cucu Papa saya yaitu Anak saya sendiri, Tania," jelas Ayah wanita yang bernama Tania tersebut.
Mendengar itu sontak membuat Arga mengangkat pandangan menatap mereka semua, "apa-apaan ini Abi?" Ujar Arga pelan.
Abi mengusap punggung Arga pelan, "tenang dulu."
"Bagaimana Nak Devan?" Tanya Ibu yang diketahui namanya adalah Ria.
Arga menggeleng tegas, "saya menolak keras," balas Arga.
"Anak saya setuju menikah dengan kamu," ujar Ibu Ria.
Tania tersenyum lebar dan mengangguk, "iya, aku mau."
Arga menatap dingin keluarga itu, "dia mau tapi saya tidak mau."
"Devan," ujar Abi pelan, ketika mulai merasakan aura tidak bersahabat Anaknya.
Sedangkan Umi hanya diam saja, tidak tau harus berbicara apa, dia baru sembuh dan kedatangan tiga orang itu terlalu tiba-tiba."Tapi itu wasiat dari Kakek mu sendiri," Kata Ayah Tania.
Arga menggeleng, "saya tegaskan bahwa saya tetap menolak, dan maaf saya punya pilihan sendiri dan juga ini bukan zaman dulu yang main jodoh-jodohkan," ucap Arga penuh penegasan, "saya permisi. Assalamualaikum," lanjutnta menyalami tangan Umi dan Abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKAL ABADI (TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA)
Ficción General"Gus Arga!" Panggil Rara. "Devan Ra!" Ia sangat tidak suka jika Rara memanggilnya dengan sebutan Arga seperti kebanyakan orang. "Gus Devan," panggil Rara sekali lagi. "Kenapa?" Tanyanya "Gus Devan bisa jelek dikit nggak sih?" Devan menaikkan sebe...