☁Tiga

4.7K 471 2
                                    

"Melangkahlah sendirian sampai Allah mengutus seseorang untuk berjalan bersama mendampingimu."











🌼🌼


Sedangkan dilain tempat, tepatnya di halaman sekolah sudah dipenuhi para kaum hawa yang menunggu kedatangan Anak-anak Big Hook. Mereka rela kepanasan hanya untuk melihat wajah seorang Argatha Rimba beserta anggotanya.

Tak lama kemudian. Deru suara motor memenuhi indera pendengaran mereka. Sekitar 6 motor memasuki gerbang SMA MERPATI PUTIH dengan jaket kebesaran mereka. Seketika semua kaum hawa yang melihat hal tersebut menjerit histeris seraya mengeluarkan handphone untuk mengambil gambar ke-enam orang tersebut.

Tidak berapa lama satu motor memasuki gerbang sekolah dengan jaket hitam bertuliskan Leader Big Hook. Suara histeris itu terdengar lagi ketika ia membuka helmnya dan terpampanglah wajah tampan namun dingin itu, tetapi mampu membuat para kaum hawa terpesona.

Ia turun dari motornya dan menghampiri teman-temannya.

"Assalamu'alaikum," salamnya.

"Wa'alaikumussalam," Jawab mereka.

"Masha Allah ketua, lo tambah ganteng aja," ujar Fatih menatap Arga dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. Di antara mereka ber-tujuh dialah yang selera humornya paling rendah.

Arga hanya tersenyum menanggapi nya.

"Lo apa kabar," tanya Rafa

"Alhamdulillah gue baik, lo semua? " tanyanya balik.

"Baik bos bahkan sangat baik," jawab Galen mewakili.

Ketika mereka sibuk berbincang-bincang, suara dari kejauhan membuat mereka mengalihkan pandangan ke arah dua perempuan yang sibuk berdebat di ujung koridor.

"Rara mau pulang fafa, Rara nggak mau disini," ujar Rara ketika Fana menarik tangannya.

"Coba bilang ke Fafa, Rara kenapa mau pulang?" Tanya Fana.

"Rara takut," cicit Rara dengan nada rendah. Bahkan ia menatap ke sana-kemari seperti orang yang tengah gelisah.

"Iya-iya tenang dulu. Tarik napas, 1 jam kemudian baru buang."

"Ihh Fafa, mati dong Rara nya." Rara menatap Fana dengan kesal.

"Hehe sorry-sorry. Oke bilang, Rara kenapa takut?" Tanya Fana.

"Rara tuh takut sama geng-geng itu, gimana kalau mereka jahat? Mata mereka tajam, Suka pukul orang!" Serunya membayangkan bagaimana seramnya geng motor itu, Rara menggeleng ngeri.

Fana melongo melihatnya, jadi karena itu Rara ingin pulang, jadi karena itu Rara pucat. Fana menggeleng tidak percaya, apakah Rara se polos itu sampai percaya dengan perkataannya, perkataannya yang mengatakan bahwa sosok Argatha Rimba itu berwajah seram, Fana dibuat gemas dengan tingkah rara.

"Astaga Rara, jadi karena itu lo takut terus mau pulang?" Tanya Fana tidak habis pikir.

Rara mengangguk pelan sambil menundukkan kepalanya.

KEKAL ABADI (TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang