"Dunia ini penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir".
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
🌼🌼🌼Selamat membaca📖💚
••••••
" Pagiiiiiii bunda, ayah, abang"sapa rara saat sampai di meja makan tak lupa dengan senyum andalannya."Pagi juga raaa"jawab mereka.
" Ayah dan bunda sampainya jam berapa? "
"Jam setengah 10 tadi malam kamunya udah tidur" jawab ayahnya.
"Tumben kamu tidurnya cepat ra" Ujar bunda vara.
"Gimana gak tidur cepat orang dia abis neriaki.... Awssssss.... "
"Neriakin siapa? " alis ayahnya terangkat menatap Rafa.
"A-anu ya neriakin anu eh apasih marmut iya marmutnya bang rafa" rara menggaruk kepalanya tidak gatal. "Iya kan bang" sambungnya dengan menginjak keras kaki Rafa yang ada di bawah meja.
"Awwww iya²" jawab Rafa menahan kesakitan.
"Yaudah lanjut makan gih" ujar ayahnya.
Rafa menoleh menatap tajam rara sambil menggerakkan mulutnya berkata. "awas lo, gue balas ntar" sedangkan rara hanya mengangkat bahunya acuh. "Bodoamat" balasnya sambil melanjutkan acara makannya dengan santai mengabaikan tatapan sinis Rafa.
°°°°
"Abang jahat huaaaaa pokoknya rara benci abang" dumelnya sepanjang jalan sambil menghentakkan kakinya untuk menyalurkan rasa kesalnya ke Rafa.
Bagaimana tidak Rafa meninggalkannya di pertigaan jalan, mana sekolah masih jauh lagi, sepertinya Rafa memang serius dengan ucapannya untuk balas dendam.
Rara mencak-mencak tidak jelas di sepanjang jalan layaknya orang gi*a.
Ia melihat ke arah jam tangannya dimana angka sudah menunjukkan pukul 07:02 dimana 13 menit lagi gerbang akan di tutup."Lari ra lariiii" ucapnya sambil mengatur strategi untuk berlari, dan ya ia berlari dengan sekuat tenaga tetapi memang takdir belum berpihak kepadanya lihatlah gerbang yang menjulang tinggi di depannya kini sudah tertutup rapat bahkan semut pun sepertinya tak bisa masuk. Canda🤣
"Hosh,hosh U-udah di tutup"ucapnya sambil mengatur nafas.
" pokoknya gara-gara abang"ujarnya dengan tangan terkepal.
Ia berjalan mendekati gerbang itu dan men goyang-goyang nya, bagaimanapun ia harus masuk kedalam."PAK SATPAMMMM BUKAAAA" teriakan Rara menggelegar di gerbang sekolah merpati putih. Satpam yang sedang asik meminum kopi itu seketika tersentak kaget bahkan hampir menjatuhkan kopinya akibat teriakan maut Rara. Ia sudah tau bahkan sangat hapal siapa yang berteriak itu. Dengan langkah tergesa-gesa ia mendekati gerbang dan melihat Rara yang sibuk men goyang-goyangkan pintu gerbang itu membuat satpam itu men geleng-geleng kan kepalanya, jika setiap hari Rara terlambat sudah dipastikan gerbang itu akan copot akibat ulahnya.
"Aduh rara itu gerbangnya jangan di bikin gitu"
"BUKAA PAK RARA MAU MASUK" sekali lagi satpam itu tersentak kaget bahkan memegang jantungnya mendengar suara toa rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKAL ABADI (TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA)
Fiksi Umum"Gus Arga!" Panggil Rara. "Devan Ra!" Ia sangat tidak suka jika Rara memanggilnya dengan sebutan Arga seperti kebanyakan orang. "Gus Devan," panggil Rara sekali lagi. "Kenapa?" Tanyanya "Gus Devan bisa jelek dikit nggak sih?" Devan menaikkan sebe...