“Belajarlah ilmu agama, karena tidak semua wanita luluh dengan uang”
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
🌼🌼🌼Selamat membaca 📖💚
••••••
Rara berjalan di koridor dengan Fana yang ada di samping kanannya, mereka baru tiba di sekolah sekitar tiga menit yang lalu. Sedari tadi Fana terus melirik aneh ke Rara. Ni anak kepada dah-Batinnya.
Tiba-tiba ide berlian memasuki kepalanya, ia mendekatkan mulut nya di telinga Rara, "Woi!"
"Fana monyet!" Karena kaget, Rara refleks berteriak.
Mendengar itu, Fana melotot, "lo ngatain gue monyet?"
"Fafa, telinga Rara sakit tau gak," ujarnya kesal sambil menggosok-gosok telinganya yang sempat berdengung tadi.
"Ya abisnya lo aneh, dari tadi senyum-senyum sendiri." Tanpa rasa bersalahnya Fana menjawab dengan nada kelewat santai.
Melupakan rasa sakit di telinganya kini ia kembali tersenyum.
"Heh tuh kan!" Seru Fana menampar lengan Rara.
"Fafa dari tadi kdrt mulu."
"Lo nggak mau cerita gitu?"
"Rara lagi senang hari ini," katanya.
"Karena?" Tanya Fana penasaran.
"Ada deh, kepo," balas Rara berlari memasuki kelas, meninggalkan Fana di koridor.
"Woi, Ra. Gitu yah lo sekarang, nggak mau bagi-bagi cerita!" Teriak Fana kesal.
"Ada apa nih neng cantik pagi-pagi udah marah-marah aja," ujar Vano yang juga baru datang.
"Dih, apaan lo!" Fana menjawab dengan nada sinis nya.
Vano mengusap dadanya sabar, "kayaknya lo punya dendam pribadi deh, Fa. Ke gue."
"Emang, baru nyadar lo?" Balas Fana ikut masuk ke dalam kelas.
"Enggak beres," gumam Vano pelan.
"Ra, pinjem kalkulator lo dong!" Sambungnya, berjalan ke tempat duduk Rara.
"Buat apa?"
"Ngiris bawang, ya buat ngitung lah," jawabnya tidak habis pikir
"Oh, nih."
Vano menatap horor kalkulator tersebut, "Ra, nggak ada warna lain?"
Rara menggeleng, "nggak ada, emang kenapa ada masalah ya sama kalkulator Rara?" Ujar nya sambil membolak-balikan kalkulator miliknya. "Enggak rusak kok," gumamnya ketika melihat tidak ada yang masalah dengan benda tersebut.
"Masa iya gue pakai warna pink."
"Yasudah kalau nggak mau," ujar Rara hendak memasukkan kalkulator itu ke dalam tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKAL ABADI (TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA)
Ficción General"Gus Arga!" Panggil Rara. "Devan Ra!" Ia sangat tidak suka jika Rara memanggilnya dengan sebutan Arga seperti kebanyakan orang. "Gus Devan," panggil Rara sekali lagi. "Kenapa?" Tanyanya "Gus Devan bisa jelek dikit nggak sih?" Devan menaikkan sebe...