"Kalau dipikir-pikir, malu juga ya sama Allah. Kita banyak mintanya tapi masih sedikit taatnya"
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
🌼🌼🌼Selamat membaca📖 💚
••••••
Sudah 15 menit duduk di sofa ruang tamu tapi belum ada satupun dari mereka berdua yang memulai obrolan. Arga menatap lurus ke depan dengan pandangan datar. "Kenapa?"
Rara yang sedari tadi menunduk seketika mengangkat pandangannya, "seharusnya Rara yang nanya kenapa, kenapa gus Arga datang ke rumah Rara?"
Arga menoleh, kenapa nada bicara gadis ini berbeda seolah-olah tidak menyukai keberadaannya, "saya nganterin Umi," jawab Arga.
Rara kembali menundukkan pandangannya seraya memilin-milin ujung jilbabnya, ia tidak suka dengan keadaannya yang sekarang ini.
Arga menghela nafas pelan masih menatap lurus ke depan, apa ia telah salah mengerjai gadis polos itu, melihat mata Rara yang membengkak membuatnya merasa bersalah, "saya minta maaf."
"Untuk apa?"
"Semuanya."
Rara terkekeh pelan, "gus Arga mau minta maaf karena sebentar lagi mau nikah? Ya kan?" Rara menatap sinis Arga.
"Hm." Hanya itulah jawaban Arga yang semakin membuat Rara kesal.
"Tuh kan,"- batinnya seraya menekan kuat pergelangan tangannya. "Rara benci gus Arga," gumamnya.
Arga menoleh, " hm? Boleh ulang sekali lagi?"
"Rara benci gus Arga!" Ulang Rara tegas.
Arga tersenyum kecil, "yakin benci?Saya tanya, siapa yang nangis dan mengurung diri di kamar karena orang di kagumi menikah sama wanita lain? Siapa?"
"Bukan Rara ya!"
Devan tersenyum smirk, "saya nggak bilang kalau itu kamu, berarti kamu sendiri yang ngaku gadis polos!"
"Emang bukan Rara yang nangis!"
"Jadi siapa yang nangis hm?"
"Gus aja."
Arga mengangguk, "oke, saya yang menangis."
Rara tersenyum senang, "nahkan, gus yang nangis," ujar Rara bertepuk tangan.
Melihatnya Arga tersenyum tipis, "kalau saya nikah, janji nggak nangis?" Tanya Arga menaik turunkan alisnya.
Rara sontak terdiam, "pasti dia cantik ya?" Ujarnya membuat Arga menoleh.
"Siapa yang cantik?"
"Calonnya gus Arga. Rara tebak pasti dia cantik, baik, sopan, nggak kayak Rara." Rara menundukkan pandangannya, "dan pastinya dia sholehot,"sambungnya.
"Sholehot?" Rara mengangguk.
"Iya sholehot, sholehah dan hot," jawabnya membuat Arga melotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKAL ABADI (TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA)
Fiksi Umum"Gus Arga!" Panggil Rara. "Devan Ra!" Ia sangat tidak suka jika Rara memanggilnya dengan sebutan Arga seperti kebanyakan orang. "Gus Devan," panggil Rara sekali lagi. "Kenapa?" Tanyanya "Gus Devan bisa jelek dikit nggak sih?" Devan menaikkan sebe...