______________________________________
HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________🌻🌻🌻
“dokter?”Naja tersenyum lebar sembari mengacak puncak kepala Hazel. “sudah selesai jenguk temennya?”
Hazel mengangguk. Dia menurunkan perlahan tangan kanan Naja yang masih melingkar di kedua bahunya. “udah dok. Ini aku juga mau pulang”
Naja tersenyum simpul melihat aksi penolakan yang dilakukan Hazel. “kalau gitu mau saya antar pulang? Sekalian saya mau ngajak kamu makan malam sebagai ucapan terimakasih saya karena kamu udah nemuin ID Card saya kemarin”
“No worries dok. Aku juga enggak sengaja nemuin ID Card dokter kemarin” ujar Hazel menolak tawaran yang diberikan oleh Naja.
Secara tiba-tiba Naja mendekatkan bibirnya ke telinga kiri Hazel membuat Hazel bisa mencium bau parfum yang dipakai Naja. Bau musk yang yang kental menguar kuat dari badan Naja membuat Hazel merasa melayang karenanya. Belum lagi penampilan Naja yang berubah drastis dari terakhir kali Hazel lihat saat tadi siang.
Damn! He's so aarrgghh
Kalau tadi siang Naja terlihat sangat menawan dengan baju OK berwarna biru miliknya, namun sore ini Naja terlihat berkali lipat lebih menawan dengan baju casualnya. Celana hitam yang dipadukan dengan kaos putih dan jaket hitam bergaris di bagian lengan sebagai outer. Ditambah dengan sebuah sepatu kets putih sebagai pelengkap benar-benar membuat Hazel tidak bisa memalingkan wajahnya dari Naja.
“Saya tidak menerima penolakan, Hazelnut ” bisik Naja di telinga Hazel.
Tanpa menunggu reaksi yang diberikan oleh Hazel, Naja langsung menggenggam tangan Hazel erat. Dia membawa Hazel mengikuti langkah kakinya yang lebar menuju basement rumah sakit tempat mobilnya berada.
“dok, beneran deh aku enggak apa-apa. Dokter enggak perlu balas budi kayak gini. Turunin aku di perempatan itu aja ya, dok?” ujar Hazel lembut saat Naja mulai menjalankan mobilnya. Hazel benar-benar merasa tidak enak dengan cara Naja mengungkapkan rasa terimakasihnya.
Naja melirik Hazel yang duduk gelisah di sebelah kirinya. Dia mengelus kepala Hazel pelan mencoba memberi pengertian pada gadis mungil itu.
“it’s okay Hazel. Kalau kamu ngerasa enggak enak, anggep aja saya ngajakin kamu dinner biasa. Lagian kenapa kamu malah manggil saya ‘dok’ lagi sih? Kenapa enggak ‘Mas Naja’ aja kayak kemarin? Saya lebih suka dipanggil Mas Naja loh sama kamu”
Hazel mengedipkan kedua matanya berkali-kali. Mencoba mencerna perkataan yang baru saja dilontarkan Naja padanya. “M-Mas Naja?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Sunshine
RomanceKehidupan Hazel yang damai seketika berubah setelah pertemuannya dengan dua orang pria tampan, Naja dan Zega. Hazel tidak tau apakah dirinya harus merasa beruntung atau sial bertemu dengan mereka. Di satu sisi Hazel merasa nyaman dengan segala perla...