______________________________________
HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________🌻🌻🌻
“Zel, lo udah ngasih list tamu undangan buat acara nanti ke anak pubdok, kan?” tanya Mikho, teman satu organisasi Hazel.Hazel menggeleng menjawab pertanyaan Mikho. “belum semua. Anak-anak humas masih belum ngasih list pasti ke gue”
“anak humas kebanyakan travelling nih kayaknya” canda Mikho.
Hazel terkekeh menanggapi candaan Mikho. “parah lo. Kalau Angga sampe denger bisa ngamuk dia, anggotanya lo bilang travelling mulu. Tapi lo bener juga sih. Anak humas kan kerjaannya keliling-keliling mulu”
Mikho sontak tertawa mendengar perkataan Hazel. Ada-ada saja pikiran mereka sore hari ini. Sebenarnya mereka berdua baru saja menyelesaikan rapat mingguan yang dilaksanakan oleh panitia Global Youth Award.
Setelah diskusi besar-besaran yang mereka lakukan berakhir, kini tinggallah mereka berdua duduk bersebelahan di sebuah café yang menjadi lokasi rapat. Sementara anggota panitia lain sudah menghilang pergi beberapa saat yang lalu saat rapat dinyatakan selesai oleh Mikho.
Di kepanitiaan ini, Mikho merupakan seorang ketua acara, sedangkan Hazel adalah koordinator acara yang bertugas. Selain teman satu organisasi Hazel, Mikho merupakan salah satu laki-laki yang dekat dengan Hazel. Mereka sering disatukan dalam sebuah program kerja atau kepanitiaan bersama. Hingga membuat mereka menjadi semakin dekat satu sama lain setiap harinya.
Hazel mengambil ponsel miliknya yang bergetar di atas meja. Salah satu alis Hazel menaik bingung saat melihat deretan nomor yang tidak dia kenal sama sekali terpampang jelas di layar ponsel. Merasa penasaran, Hazel menggeser tombol hijau yang ada di layar ponselnya.
“halo? Ini siapa?” tanya Hazel pada seseorang yang berada di sebrang telfon.
“Saya tunggu kamu di parkiran café ”
Kedua alis Hazel menaut bingung. Dia seperti merasa familiar dengan suara pria yang ada di sebrang telfon. Ini seperti suara dokter tampan yang dia kenal.
“Mas Naja?” tanya Hazel penuh keraguan.
Naja bergumam di sebrang telfon. “Dalam lima menit saya mau kamu sudah ada di depan mata saya ”
Hazel menjauhkan ponsel miliknya dari telinga saat sambungan telfon diputus secara sepihak oleh Naja. Hanya dua kalimat dari Naja mampu membuat Hazel diam tidak berkutik. Ditambah lagi dengan suara Naja yang terdengar menggeram menahan amarah.
Apa yang terjadi di sini.
Kenapa Naja seperti menahan amarah padanya. Dan lagi, bukannya kemarin Naja bilang dia akan pergi dinas ke Surabaya. Kenapa sekarang sudah kembali. Oh benar, ini sudah empat hari berlalu ternyata sejak terakhir kali Hazel bertemu dengan Naja.
Merasakan perasaan mencekam mulai mengitari dirinya, Hazel memilih untuk membereskan semua barang miliknya yang ada di atas meja. Gerakan tiba-tiba Hazel itu tentu mendapat tatapan bingung dari Mikho.
“Mau kemana?” tanya Mikho sembari menahan lengan Hazel.
“Gue balik dulu ya Kho, ada urusan mendadak” balas Hazel cepat.
Hazel melepaskan tangan Mikho yang menahan lengannya. Kedua kaki mungilnya melangkah cepat menuju parkiran café. Selama melangkahkan kaki Hazel bisa merasa akan ada hal besar yang terjadi setelah ini. Entah apa itu. Namun satu hal pasti yang Hazel tau, sesuatu itu akan menjadi hal yang buruk untuknya.
Aura mencekam yang tadi dirasakan Hazel semakin lama makinterasa meremas hati Hazel. Keberaniannya yang tadi masih tersisa banyak perlahan menguap tak bersisa saat kedua matanya menangkap bayangan Naja tengah berdiri menyandar di sisi mobil dengan bersedekap dada. Pandangan mata mata Naja menatap lurus pada Hazel yang secara sengaja memelankan langkah kakinya agar tidak cepat mencapai lingkaran iblis itu.
Naja membukakan pintu mobil lalu menyuruh Hazel masuk dengan gerakan kepala. Melihat raut datar di wajah Naja serta tatapan tajam pria itu membuat Hazel tidak berani membantah. Dengan ragu Hazel naik ke dalam mobil Jeep Rubicorn milik Naja meski dengan susah payah sebab Naja tidak membantunya sama sekali hari ini. Tidak seperti saat terakhir kali.
Hazel tersentak kaget saat suara pintu mobil yang tertutup kencang masuk ke dalam indra pendengarannya. Dari tempatnya duduk Hazel bisa melihat Naja yang berjalan cepat menuju kursi kemudi. Tanpa sepatah kata, Naja melajukan mobilnya membelah keramaian jalan raya sore hari ini.
🌻🌻🌻
____________________________________
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET THE ☆
____________________________________
▪︎
____________________________________Siapa nih yang kangen sama Mas Naja?
Kira-kira Naja mau ngapain ya sama Hazel?
Anyway maaf banget ya baru bisa update sekarang 😭🧡
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Sunshine
RomanceKehidupan Hazel yang damai seketika berubah setelah pertemuannya dengan dua orang pria tampan, Naja dan Zega. Hazel tidak tau apakah dirinya harus merasa beruntung atau sial bertemu dengan mereka. Di satu sisi Hazel merasa nyaman dengan segala perla...