[26]

3K 170 3
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻


Naja dan Zega berjalan berdampingan memasuki hutan mini yang khusus dibuat oleh Zega untuk dua singa kesayangannya, Wolly dan Molly. Singa-singa ini sudah Zega pelihara sejak masih bayi. Zega menemukan keduanya saat sedang berlatih menembak di hutan. Entah apa yang terjadi saat itu hingga kedua singa ini dibiarkan sendirian di dalam hutan. Mungkin saja induk mereka sudah mati di tangan pemburu liar. Alhasil, karena merasa tertarik, Zega membawa kedua singa itu pulang untuk dia pelihara hingga sekarang.

Saat mencium bau khas yang berasal dari tubuh Zega membuat Wolly dan Molly langsung menerjang Zega layaknya seekor kucing peliharaan. Melihat kelakuan dua peliharaannya itu membuat Zega tersenyum senang. Dia mengacak-acak surai Wolly yang terlihat indah diterpa cahaya bulan. Begitu juga dengan Molly yang dia elus kepalanya.

Melihat tingkah manja Wolly dan Molly membuat kedua tangan Naja terulur untuk mengelus kepala mereka. Saking seringnya Naja datang ke rumah Zega membuat kedua singa itu juga mengenal Naja. Karena itulah Naja tidak merasa takut sedikit pun untuk berdekatan dengan kedua singa itu.

Melihat Wolly dan Molly yang sudah kesenangan dierlus oleh Naja membuat perhatian Zega teralih pada Hazel yang masih berada di dalam sangkat kurungan. Sebuah senyum kecip tercetak indah di wajah Zega manakala kedua netra kelamnya menangkap bayangan Hazel yang tengah meringkuk ketakutan dengan badan yang bergetar hebat.

Kaki jenjang Zega perlahan melangkah mendekati sangkar kurungan itu. Kedua tangannya terulur untuk membuka pintu kurungan Hazel. Dari jarak yang sedekat ini kedua indra pendengar Zega dapat menangkap dengan jelas suara tergugu milik Hazel. Menandakan betapa takutnya gadis mungilnya itu kini.

Zega kemudian masuk ke dalam sangkar kurungan. Dia menggendong koala Hazel yang terlihat meringkuk di sudut kurungan. Hazel refleks melingkarkan kedua tangannya erat di leher Zega saat kedua matanya masih bisa melihat penampakan kedua singa besar itu yang parahnya sedang bermain bersama dengan Naja. Kedua kakinya bahkan ikut melingkar erat di pinggang Zega takut-takut kalau Zega dengan tiba-tiba menurunkannya lagi ke dalam kurungan.

Hey it’s okay. Mereka baik kok. Mereka cuma mau kenalan sama kamu aja, Bunny ” ujar Zega seringan bulu.

Hazel menggeleng lemah di ceruk leher Zega. “enggak mau.. hiks.. mau pulang, mau pulang. Hazel takut.. hiks hiks..”

okay kalau gitu say goodbye dulu sama Wolly Molly” titah Zega yang sukses mendapat gelengan dari Hazel.

Melihat penolakan Hazel membuat Zega tertawa. Begitu juga dengan Naja yang masih setia bersama dengan Wolly dan Molly. Hazel dan segala ketakutannya memang sangat menghibur mereka. Apalagi wajah sembab Hazel yang sedang menangis terlihat sangat menggemaskan bagi mereka. Lihatnya wajah basah itu. Belum lagi hidung Hazel yang memerah. Bibir mungilnya bahkan masih bergetat hebat hingga saat ini. Begitu menggemaskan, bukan?

Zega melangkahkan kaki menjauhi kandang Wolly dan Molly dengan Hazel yang berada di dalam gendongannya. Sementara Naja tetap berada di sana untuk bermain dengan kedua singa itu. Zega akan membawa Hazel ke kamar miliknya yang berada di lantai dua.

Sampai di dalam kamar, Zega langsung mendudukkan Hazel di atas wastafel di dalam kamar mandi. Hazel menolak keras saat Zega ingin menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Zega. Dia tidak ingin melepaskan pelukannya pada Zega. Dia takut sesuatu akan terjadi lagi jika dia melepaskan pelukannya itu pada Zega. Zega dan segala pikiran di luar nalarnya adalah hal yang paling dihindari Hazel saat ini.

You need to take a shower, Bunny. Aku enggak mau kamu sakit karena pakai baju basah dan kotor kayak gini”

Hazel mengerucutkan bibirnya kesal. Dia kotor begini kan juga karena Zega dan Naja. Dasar menyebalkan.

“Kamu mau aku yang bantuin kamu mandi, atau mau aku panggilin Sekar?”

Hazel melongo tidak percaya. Tumben sekali Zega memberikannya pilihan. “aku enggak mau mandi. Aku mau pulang, Kak”

“ingat aturan mainnya, Bunny

“aku mau pulang Kak, please. Aku mau pulang” lirih Hazel.

Zega tersenyum miring. “aku anggep kamu pilih option pertama”

SIAL!

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET THE ☆
____________________________________

Dark SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang