______________________________________
HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________🌻🌻🌻
Hazel menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Naja. “Siapa Wolly Molly?”Mendengar pertanyaan polos Hazel membuat Naja tersenyum misterius. Dia merapikan rambut Hazel yang berantakan ke belakang telinga dengan gerakan seringan bulu. Kedua netra kelam Naja masih dengan setiap memandang netra kelabu Hazel yang seolah terhipnotis oleh tatapan matanya. Dengan perlahan Naja perlahan menyatukan rambut panjang Hazel menjadi satu bagian di belakang kepala.
Hazel mengerjap ketika sadar dari tatapan menghipnotis yang diberikan Naja. Saat sadar dengan posisinya kini dan merasakan pergeraka mencurigakan Naja yang kedua tangannya tengah bermain dengan rambut miliknya membuat Hazel tersentak. Hazel yang merasa tau apa yang akan dilakukan Naja sontak menjauhkan kepalanya dari tangan Naja yang ingin mengepang rambut panjangnya. Dia jelas paham apa yang akan terjadi selanjutnya setelah Naja mengepang rambut panjangnya.
“sstt.. it’s okay sweetheart. Jangan takut ”
Hazel menggeleng cepat menolak apapun yang Naja katakan. Melihat penolakan Hazel membuat Naja mengurung Hazel dalam dekapannya erat. Sementara kedua tangannya secara bebas melanjutkan kegiatannya tadi yang sedang mengepang rambut panjang Hazel.
Selesai mengepang rambut panjang Hazel, Naja bangun dari duduknya sambil menggendong koala Hazel. Berontakan-berontakn kecil yang dilakukan Hazel bahkan tidak mampu membuat Naja melonggarkan kungkungannya itu pada Hazel. Dengan gampang Naja melangkahkan kakinya menyusuri taman belakang dengan Hazel yang berada di dalam gendongan koalanya.
Sementara itu Zega yang tadi tengah bersantai di atas swing bed pun segera mengikuti pergerakan Naja dengan senyum miring yang tidak lepas dari wajah tampannya.
Hazel yang berada dalam gendongan Naja terus memberontak minta diturunkan dari gendongan. Naja dan Zega yang melihat itu hanya tertawa bersama merasa terhibur dengan kelakuan Hazel yang entah kenapa selalu terlihat menggemaskan di mata mereka. Hazel dan aksi kecilnya yang selalu ingin menjauh namun gagal merupakan tontonan paling menyenangkan yang selalu berhasil membuat mereka terhibur.
Merasa tidak akan berhasil untuk bisa lepas dari kungkungan Naja membuat Hazel pada akhirnya menyerah. Dia dengan pasrah meletakkan dagunya di bahu Naja. Langkah demi langkah yang dilalui Naja dan Zega menbuat Hazel terus bertanya dalam hati, sebenarnya kemana dua iblis tampan ini akan membawanya pergi.
Kerutan di kedua alis Hazel bertambah dalam saat melihat ke sekeliling. Dia seperti bisa melihat dunia lain di sini. Bayangkan saja di sekelilingnya hanya ada pohon, bebatuan, dan rumput yang membentang di lantai. Persis seperti sebuah taman namun lebih menjurus ke sebuah hutan mini. Bahkan Hazel bisa melihat ada sebuah kolam kecil yang dilengkapi dengan air terjun mini di dekatnya.
Gue ada dimana? Masa iya taman safari pindah ke rumah si iblis?
Hazel tersentak kaget saat dirinya diturunkan Naja di sebuah kurungan yang berbentuk seperti sangkar burung. Zega menutup kurungan itu lalu menguncinya saat melihat Hazel sudah terduduk sempurna di dalam kurungan sangkar burung itu. Melihat satu-satunya akses keluar yang dia punya sudah tertutup rapat, refleks membuat Hazel berdiri. Kedua tangannya mencengkram erat kerangka kurungan itu sambil menatap Naja dan Zega penuh kebingungan.
“Kamu tau kan anak nakal harus dihukum? and this is your punishment. Semoga kamu bisa berteman baik dengan Wolly Molly. They are adorable pets. You will definitely like them ” ujar Naja dengan tersenyum lebar di wajah tampannya.
“Let say hi to Wolly Molly, Bunny ” seru Zega senang.
Setelah mengucapkan itu kedua pria itu berjalan pergi meninggalkan Hazel seorang diri terkurung di dalam sangkar yang berada di tengah-tengah hutan mini di rumah Zega. Hazel tidak tau sebenarnya makhluk apa Wolly dan Molly itu. Apakah mereka kucing, anjing, kuda, kambing, atau sapi.
Kedua kaki kecil Hazel refleks melangkah mundur saat kedua netranya melihat siluet seekor kucing besar dengan surai lebat di lehernya. Di belakang kucing itu ada satu ekor kucing besar lainnya. Hazel meneguk ludah melihat kedua hewan itu. Sial. Zega memang sudah gila hingga memelihara seekor singa jantan dan singa betina di rumahnya.
Naja sialan. He said they are adorable. He is crazy. Both of them are insane.
AARRGHH
Tubuh mungil Hazel sontak meluruh ketika kedua singa itu mengaum bersamaan. Suara auman yang menggelegar membuat nyali Hazel hilang tak bersisa. Kedua kaki pendeknya iu bahkan tidak mampu lagi menahan bobot tubuhnya yang ringan. Membuat tubuh pendek Hazel seketika meluruh ke bawah.
Hazel beringsut mundur saat kedua singa itu mendekatinya. Meski masih terhalang oleh besi kurungan, bukan tidak mungkin kedua singa itu menghancurkan kurungan ini dengan kekuatannya yang super kuat itu. Lihat saja tatapan yajam yang diberikan kedua singa itu kepada Hazel. Mereka seolah merasa terganggu dengan kehadiran Hazel di arena bermain milik mereka.
Bibir mungil Hazel mendadak bergetar saat dirinya merasa berada dalam bahaya. Kedua singa itu tidak sedikit pun menjauh dari Hazel. Mereka terus saja berjalan memutar mengelilingi kurungan itu sambil sesekali mengaum. Hazel menggigit bibir bawahnya kuat berusaha menahan tangis yang hendak keluar. Dia takut kalau suara tangisannya akan membuat singa-singa itu merasa terganggu. Jadilah hanya air mata yang terus berjatuhan membasahi kedua pipi Hazel. Meski sesekali isakan lolos juga dari bibir mungilnya.
Sementara itu di bagian luar kandang singa, Zega dan Naja duduk bersebelahan menyaksikan pertunjukan yang sangat menarik bagi mereka malam hari ini. Saking menikmatinya, mereka bahkan menonton Hazel dengan segelas wine di tangan. Suara kekehan dengan mudahnya keluar dari bibir mereka saat Hazel berkali-kali terkejut mendengar auman singa-singa peliharaan Zega.
“She looks so adorable, isn’t? ” kekeh Naja memerhatikan Hazel yang tengah bergetar ketakutan.
Zega bergumam setuju. “they must really like Hazel. They don’t even move away from Hazel one bit ”
Naja melirik ke arah Zega yang tengah terkekeh. “I want her, but I don’t wanna screw anything. I know we are on the same boat ”
Zega bergumam mengiyakan. “I’ll take it as a deal ”
“sure ” balas Naja yakin.
Entah apa yang ada di pikiran kedua orang ini. Mereka sama-sama menginginkan Hazel. Tetapi mereka tidak ingin bersaing satu sama lain. Mereka lebih suka untuk saling berbagi. Membiarkan Hazel untuk menjadi milik mereka bersama. Meski tanpa persetujuan Hazel sedikit pun. Karena mau setuju atau pun tidak, Hazel tidak memiliki hak apapun untuk berpendapat. Dia hanya harus menuruti semua yang dikatakan oleh Naja dan Zega.
Naja meletakkan gelas wine yang ada di tangan ke atas meja. Dia memerhatikan Hazel yang sudah terlihat sangat kacau di sana. Sudah hampir satu jam Hazel terkurung di dalam sangkar burung itu bersama dengan dua ekor singa peliharaan Zega. Waktu hukuman sudah berakhir. Ini saatnya bagi mereka untuk menjemput Hazel.
“Time’s up. Let’s pick up our Baby ” ujar Naja.
🌻🌻🌻
____________________________________
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET THE ☆
____________________________________
▪︎
____________________________________Wah Wah Wah
Seru kan ya punishment untuk Hazel kali ini?
Jadi kira-kira gimana ya hubungan Naja-Hazel-Zega? Apakah Hazel bakalan pasrah dengan hubungan tidak jelas ini? Atau Hazel bakal coba untuk lepas dari dua iblis tampan?
Let's see
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Sunshine
RomanceKehidupan Hazel yang damai seketika berubah setelah pertemuannya dengan dua orang pria tampan, Naja dan Zega. Hazel tidak tau apakah dirinya harus merasa beruntung atau sial bertemu dengan mereka. Di satu sisi Hazel merasa nyaman dengan segala perla...