______________________________________
HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________🌻🌻🌻
Sinar mentari pagi yang bersinar terang mencari berbagai cara untuk dapat masuk melewati celah-celah kecil diantara gorden kamar yang tidak tertutup rapat. Usaha demi usaha mentari lakukan demi membuat hangat sepasang manusia yang tengah berpelukan erat di atas ranjang.Sinar mentari yang perlahan berhasil menjalankan misinya membuat perasaan hangat menerpa tubuh Hazel. Membuat gadis mungil berambut panjang itu menggerakkan badan gelisah merasa terganggu dengan kehadiran sang mentari.
Sebuah perasaan sesak seketika menerjang Hazel saat merasakan sebuah tangan kekar mendorong pelan punggungnya untuk membuat tubuh Hazel menempel lebih sempurna pada sebuah dada bidang seseorang.
Tunggu dulu.
Tangan kekar?
Dada bidang?
Apa-apaan ini.
Hazel meraba-raba alas tebal yang menjadi sandaran kepalanya. Entah kenapa Hazel bisa merasakan kulit manusia di sana. Belum lagi alas tidurnya ini terkesan tebal dan keras sekaligus. Dengan cepat Hazel membuka kedua matanya ketika merasa ada yang tidak beres dengan dirinya.
Saat membuka mata betapa terkejutnya Hazel melihat posisi tidurnya kini dimana kepalanya menyandar sempurna pada dada bidang seorang pria. Sedangkan tangan kiri pria itu tidak henti-hentinya menepuk-nepuk pelan sembari semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Hazel.
What the hell is going on here right now
Hazel mendongakkan kepala untuk melihat lebih jelas siapa gerangan pria yang menjadi sandaran tidurnya ini. Saat mendongak Hazel bisa melihat wajah khas bangun tidur milik Naja yang sialnya masih terlihat sangat tampan di mata Hazel. Naja tersenyum lebar melihat wajah terkejut Hazel yang sangat menggemaskan baginya.
“Time to shine, Hazelnut ”
“M-Mas Naja?” seru Hazel kaget.
Dengan cepat Hazel berusaha bangkit dari posisinya yang sangat intim dengan Naja. Namun sayang usahanya gagal karena Naja malah semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Hazel.
“Mas lepasin dulu, aku mau bangun” ujar Hazel sembari memukul-mukul pelan dada bidang Naja.
Naja menggeleng tidak setuju dengan permintaan Hazel. Secepat kilat Naja mengubah posisinya yang tadi tiduran bersama Hazel menjadi duduk menyandar pada bed board. Naja membawa Hazel untuk duduk di atas pahanya agar bisa menghadap sempurna kepada dirinya. Kedua tangan Naja mencengkram kedua pinggang Hazel bermaksud untuk mengunci pergerakan Hazel agar tidak bisa melarikan diri dari dirinya.
Naja mencuri sebuah kecupan ringan di bibir mungil Hazel yang sukses membuat Hazel membelalakkan kedua matanya kaget.
“My morning kiss ”
Naja terkekeh pelan saat melihat rona merah perlahan menghiasi kedua pipi Hazel. Warna merah yang sedari kemarin ingin dilihat oleh Naja akhirnya terwujud juga. Percayalah, dengan rona merah yang menghiasi kedua pipinya membuat Hazel berkali lipat lebih menggemaskan.
Merasa gemas dengan Hazel, Naja menangkup kedua pipi Hazel lalu mendaratkan kecupan-kecupan ringan di seluruh wajah Hazel. Tindakan tiba-tiba Naja itu membuat Hazel berteriak kesal meminta Naja untuk berhenti. Kedua tangan mungilnya bahkan mencoba menjauhkan wajah Naja dariwajahnya sendiri.
Naja menjauhkan wajahnya dari wajah Hazel saat merasa puas menciumi seluruh permukaan wajah Hazel. Naja tersenyum lebar saat melihat raut kesal yang terlukis sempurna di wajah Hazel. Dengan jahil, Naja mencubit hidung Hazel membuat gadis itu terpekik kesal.
“MAS! Ih nyebelin banget sih kamu tuh! Sakit tau Mas” seru Hazel kesal. “Lagian udah tua kelakuan masih kayak anak kecil aja”
Setelah bertukar cerita sepanjang makan malam di restoran, Hazel jadi sedikit mengetahui hal pribadi tentang Naja. Hazel baru tau kalau Naja merupakan wakil direktur di HR Hospital sekaligus anak pemilik HR Hospital. Hazel juga baru mengetahui kalau usianya dan Naja terpaut cukup jauh, sepuluh tahun. Dan hal paling penting diantara semuanya, Naja itu masih single alias tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun saat ini.
“saya itu bukan tua, tapi dewasa” kilah Naja membela diri.
Hazel mengendikkan kedua bahunya acuh. Dia memerhatikan sekeliling ruangan yang terasa sangat asing baginya. Ini jelas bukan kamar kos nya. Mana mungkin kamar kosnya berwarna coklat tua seperti ini. Terlebih Hazel bisa melihat barang-barang mewah menghiasi ruangan ini. Hazel membelalak kaget seolah teringat sesuatu.
“Ini dimana? Aku dimana? Kenapa aku bisa di sini? Gosh! what’s going on here ” seru Hazel histeris. Dia baru sadar kalau dirinya berada di sebuah ruangan asing bersama dengan seorang pria.
Hazel memerhatikan pakaiannya yang sudah berganti menjadi sebuah kemeja putih yang terlihat sangat kebesaran di tubuh mungilnya. Melihat pakaiannya yang tiba-tiba sudah berganti membuat Hazel menutup mulut dengan kedua tangannya saking terkejut dengan segala pemikiran buruk yang ada di kepalanya saat ini.
Dengan gerakan secepat kilat, Hazel bergerak turun dari atas paha Naja. Dia berjalan mondar-mandir lalu melompat-lompat di sisi ranjang. Naja yang melihat itu dibuat terheran-heran karenanya. Apa yang dilakukan Hazel. Apakah gadis mungilnya itu sedang melakukan morning workout. Tapi kenapa terasa sangat aneh.
Sebuah senyum simpul terlukis di wajah Naja saat menyadari apa yang dilakukan Hazel. Rupanya Hazel tengah memeriksa apakah sesuatu yang diluar batas telah terjadi tadi malam antara dirinya dan gadis itu.
“Don’t worry, we didn’t do that last night. Not yet ”
🌻🌻🌻
____________________________________
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET THE ☆
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Sunshine
RomanceKehidupan Hazel yang damai seketika berubah setelah pertemuannya dengan dua orang pria tampan, Naja dan Zega. Hazel tidak tau apakah dirinya harus merasa beruntung atau sial bertemu dengan mereka. Di satu sisi Hazel merasa nyaman dengan segala perla...