[16]

3.5K 192 5
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻


Setelah menyelesaikan makan malam, Zega bangkit dari duduknya saat melihat Hazel yang ingin berbicara sesuatu. Zega berdiri di depan Hazel membuat Hazel menatapnya bingung. Kedua tangan Zega terulur untuk menggendong koala Hazel seiring dengan suara teriakan Hazel yang merasa terkejut dengan tindakan tiba-tiba Zega.

“Kak turunin aku! Turunin aku Kak!” seru Hazel histeris.

Kedua pendengaran Zega seolah tuli mendengar teriakan menggema Hazel. Zega meneruskan langkah kakinya menuju lantai dua tempat kamarnya berada meski dengan segala gerakan meronta Hazel yang ingin turun dari gendongannya.

Selain menulikan telinganya, Zega juga menebalkan muka tidak mempedulikan berbagai tatapan kebingungan sekaligus terkejut yang diberikan oleh para pelayan di rumah ini. Sebagian dari mereka bahkan ada yang tersenyum gemas melihat kelakuan Hazel dan Zega.

“Kak Zega turunin aku, please. Malu ih Kak dilihatin banyak orang. Kak Zegaaa” teriak Hazel mulai merasa frustasi.

Zega mendudukkan diri di atas ranjang kamar miliknya dengan Hazel yang berada di atas kedua pahanya. Zega memajukan wajahnya untuk menggigit kecil hidung Hazel.

“kamu itu cerewet ya ternyata”

Hazel berdecak sebal mendengar ejekan Zega. Tanpa sadar, dia memukul dada bidang Zega. “ih! Kak Zega tuh yang apa-apaan. Kenapa tadi main gendong-gendong aku sembarangan. Malu tau Kak dilihatin Mbak-Mbak di bawah tadi”

Zega terkekeh mendengar rajukan yang dilontarkan Hazel. “kenapa harus malu sih. Mulai sekarang kamu harus terbiasa sama semua hal yang bakal aku lakuin ke kamu”

“Ih malesin banget. Kenapa aku harus nurutin kamu sih Kak. Kenal aja enggak. Kamu tuh aneh tau”

because you’re mine, Bunny ” ujar Zega penuh penekanan. “lagian bukannya kamu udah kenal siapa aku? Terus kenapa masih bilang kalau kita enggak saling kenal?”

Hazel berdecak sebal menanggapi Zega. “kenal darimana coba. Aku cuma tau nama kamu doang”

Zega mengambil ponsel miliknya yang ada di atas nakas. Dia menyerahkan ponsel itu kepada Hazel. “Cari nama aku di google. Kamu bakalan tau semua hal tentang aku di sana”

Hazel menyipitkan kedua matanya curiga pada Zega. Seolah mengejek Zega melalui tatapan matanya itu. Memangnya Zega siapa sampai semua hal tentang dia ada di google. Hah. Memangnya Zega itu anak konglomerat apa.

Meski dengan segala pergolakan batin, Hazel tetap menuruti perintah Zega. Dia mulai mengetik Zegalaksi Jovan Gautama di mesin pencarian. Kedua mata Hazel bergerak ke kiri dan ke kanan membaca sebuah artikel yang menerangkan profil seorang Zegalaksi.

Hazel mendadak diam setelah selesai membaca artikel tersebut. Ternyata Zega memang bukan orang sembarangan. Dia adalah salah satu anak konglomerat sekaligus pewaris sah Gautama Group. Pantas saja Zega dikelilingi oleh banyak kemewahan seperti ini.

Hazel menyerahkan kembali ponsel yang tadi dia pakai kepada Zega. “aku mau pulang Kak”

Kedua tangan Zega secara serentak menahan pinggang Hazel yang ingin turun dari atas pahanya. “siapa yang izinin kamu pulang?”

“Aku mau pulang, Kak. Aku–mau–pulang ” ujar Hazel penuh penekanan tidak mempedulikan raut wajah Zega yang mulai terlihat tidak bersahabat.

Do you miss your punishment, Bunny? ” desis Zega menahan amarah.

Mendengar kata laknat itu membuat Hazel menggeleng pelan. “enggak mau, sakit tau”

then stop whining at me. It’s time to sleep now

Zega mengangkat badan mungil Hazel. Memposisikan Hazel untuk tiduran di atas ranjang besar miliknya. Zega membawa Hazel untuk menumpukan kepala di atas dada bidangnya. Tepukan-tepukan pelan Zega berikan pada punggung Hazel berusaha untuk membuat Hazel merasa nyaman dengan posisinya kini.

Entah memang merasa kantuk atau merasa terlalu nyaman dengan tepukan-tepukan yang diberikan Zega, perlahan kedua mata Hazel menutup rapat. Deru napas teratur Hazel membuat Zega tersenyum kecil. Rupanya gadis mungilnya ini sudah tertidur. Wajar saja, setelah melewati berbagai hal mengejutkan hari ini membuat Hazel lelah secara batin dan fisik. Belum lagi Hazel harus berperang otak seharian ini demi melaksanakan tugas sebagai seorang mahasiswi.

Zega semakin mengeratkan pelukannya kepada Hazel. Membiarkan Hazel merasa hangat melalui dekapannya itu. Tidak lupa Zega juga menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka dari dinginnya hawa malam yang bercampur dengan pendingin ruangan. Sebuah kecupan ringan di dahi yang diberikan Zega menjadi penutup malam Hazel hari ini.

Love you to the moon, Bunny

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________
▪︎
____________________________________

Buat yang nungguin scene Naja-Hazel mohon bersabar yaaak. Hazel lagi berduaan dulu sama Zega.

Anyway pas scene Naja nanti bakalan ada surprise baru lagi haha 🙈

MOHON BERSABAR GUYS 🧡
____________________________________

Dark SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang