[39]

2.3K 110 2
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻


Suara musik yang berdegup kencang menyapa indra pendengaran Hazel saat kedua kaki pendeknya melangkah masuk menyusuri lorong utama sebuah club ternama. Di sebelah Hazel ada Nindy yang menjadi alasan utama keberadaan Hazel di dalam club ini sekarang.

Tiga puluh menit yang lalu Nindy bak seorang perampok datang dengan penuh kerusuhan ke dalam kos Hazel. Dia mengajak, ralat, memaksa Hazel untuk ikut dengannya ke club malam ini. Hazel yang awalnya menolak lama kelamaan terbuai juga dengan semua rayuan maut yang diberikan oleh Nindy padanya. Lagipula Hazel butuh sedikit hiburan daripada kepalanya terus merasa sakit memikirkan hubungan gilanya dengan Naja dan Zega.

Hazel nampak terlihat cantik dengan sebuah crop blouse yang dipadukan dengan asymmetric short pants berwarna hitam miliknya.

Hazel melangkah pelan beriringan dengan Nindy yang nampak seksi dengan mini dress berwarna maroon yang membalut tubuh semampainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hazel melangkah pelan beriringan dengan Nindy yang nampak seksi dengan mini dress berwarna maroon yang membalut tubuh semampainya. Kedua wanita muda itu mendudukkan diri mereka di salah satu sudut club. Rupanya di sana ada beberapa teman mereka yang sudah lebih dulu bersenang-senang di club ini.

Ini bukan pertama kalinya Hazel datang ke club. Dulu dia sudah pernah diajak sekali oleh Nindy untuk menemaninya menghabiskan malam di club karena saat itu Nindy tengah patah hati setelah putus dari mantan pacarnya sebelum Kevin. Dan ini adalah kali kedua Hazel menginjakkan diri di ruangan yang penuh dengan berbagai jenis manusia ini.

Nindy menyodorkan segelas orange juice yang dibawa oleh salah seorang pelayan club kepada Hazel. “no alcohol for tonight, Baby

Hazel mendengus mendengar itu. Tujuannya ke club malam ini kan untuk bersenang-senang, dalam artian minum alkohol dan menikmati suasana club. Tetapi sepertinya Hazel harus menelan bulat-bulat keinginan sesatnya itu. Karena kalau Nindy sudah melarang, itu artinya Hazel harus menuruti perintah mak lampir bertopeng wanita cantik itu.

Sebenarnya Nindy sedikit heran dengan Hazel yang tiba-tiba ingin ikut dengannya ke club. Dia penasaran ada hal apa yang mengganggu pikiran Hazel hingga memutuskan untuk ke club. Namun Nindy tidak ingin bertanya lebih lanjut. Karena dia tau kalau Hazel mau, dia akan secara sukarela menceritakan semua masalahnya kepada Nindy tanpa Nindy harus latah untuk menanyai Hazel. Hazel pun juga akan melakukan hal yang sama kepada Nindy.

Hazel menenggak orange juice miliknya dengan perlahan. Kedua matanya mengedar memandang ke seluruh penjuru club. Suara bising musik yang berdentum kencang tidak membuat Hazel merasa risih. Dia malah tersenyum kecil menikmati musik asing yang menyapa pendengarannya.

Area dance floor semakin padat setiap kali ada berbagai jenis orang ikut menggoyangkan badannya di area itu. Senyum dan tawa yang berasal dari orang-orang yang ada di club menandakan betapa bahagianya mereka menghabiskan malam di club ini. Entah itu bertemu teman, kolega, atau bahkan orang baru yang tidak mereka kenal sama sekali.

Hazel memandang ke arah meja bar yang ada di sebelah kiri club. Dia menyipitkan mata untuk melihat siluet seorang pria muda yang tengah bermain mata dengan seorang wanita berpakaian kelewat seksi yang datang menghampirinya. Wajah bahagia yang menghiasi wajah Hazel perlahan memudar. Digantikan dengan wajah pias tak bersemangat miliknya.

Zegalaksi.

Dialah pria yang dilihat Hazel tadi. Hazel menggigit bibir dalamnya kuat saat menyaksikan Zega yang tengah bercumbu panas dengan wanita seksi itu. Suara hingar binga club bahkan tidak menyurutkan gairah kedua orang itu untuk terus saling berpagut lidah.

Cukup lama bibir keduanya menyatu intim saling bertukar rasa. Bukan hanya berciuman, kedua tangan Zega juga bergerak liar di atas tubuh wanita itu. Hal yang sama pun dilakukan oleh wanita seksi itu. Pagutan bibir Zega dan wanita itu terlepas. Keduanya tersenyum puas sembari meraup oksigen di sekitar mereka.

Hazel ikut berdiri saat kedua orang itu berdiri. Keduanya melangkah memasuki salah satu lorong di club. Hazel mengamati mereka dari jauh saat keduanya kompak menaiki tangga club menuju lantai dua. Hazel menggigit bibir bawahnya lebih kuat saat tau kemana arah tujuan Zega dan wanita itu.

They’re gonna open a room.

Sial. Hazel merasakan ada sebuah perasaan sesak mendera dadanya. Entah kenapa hatinya merasa sakit saat melihat Zega berciuman dengan wanita tadi bahkan dia bisa menyaksikan kalau Zega dan wanta itu akan memghabiskan malam bersama. Ternyata inilah yang dilakukan Zega saat tidak bersama dengan dirinya. Zega akan tetap memenuhi kebutuhan laki-lakinya bersama wanita lain karena selama ini hubungan Zega dan Hazel hanya sekedar kiss and cuddle. Tidak pernah lebih dari itu.

Hazel berjalan menjauh dari tempat dia berdiri tadi. Kedua kakinya melangkah cepat menuju pintu keluar club. Hazel merasa tidak sanggup melihat Zega dengan wanita lain secara langsung oleh kedua matanya sendiri.

Entah kenapa Hazel merasa sakit hati. Dia merasa seperti dikhianati oleh Zega meskipun Hazel tau, dia tidak memiliki hak apapun untuk melarang Zega dekat dengan wanita lain. Ingat, Hazel bukan siapa-siapa di dalam hidup Zega. Tidak ada titel resmi yang disandang Hazel hingga mampu memberikannya hak untuk melakukan itu. Hazel hanya seorang gadis asing yang masuk ke dalam kehidupan Zega.

Hazel bukanlah siapa-siapa bagi Zega.

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET THE ☆
____________________________________

Dark SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang