______________________________________
HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________🌻🌻🌻
Hazel mendudukkan dirinya pada sebuah kursi di salah satu sudut kantin yang terlihat cukup ramai siang hari ini. Tangan kanannya terangkat untuk meletakkan tote bag miliknya ke atas meja. Kedua netra coklatnya mengedar memandang seluruh penjuru kantin fakultas. Memerhatikan satu per satu booth yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman di kantin fakultas teknik.“Lo mau mesen apaan Nin?”
Nindy yang duduk di hadapan Hazel masih serius memerhatikan semua booth makanan yang ada di kantin. Kedua matanya berhenti pada salah satu booth yang menjual bakso. Sepertinya siang-siang bolong begini enak juga menantang diri dengan makan bakso.
“gue mesen bakso aja deh. Lo mau makan apaan?”
Hazel mengendikkan dagunya pada booth yang menjual batagor. “gue mau batagor aja deh, sama orange juice satu”
Nindy mengangguk mengerti. Dia melesat pergi meninggalkan Hazel seorang diri menunggunya kembali dari memesan makanan untuk mereka berdua.
Hazel memerhatikan ponsel miliknya yang bergetar di atas meja. Dia melihat layar ponsel yang menampilkan nama ‘Kak Zega’ di sana. Hazel mendengus pelan karenanya. Malas sekali dia mengangkat telfon dari iblis tampan itu.
Layar ponsel Hazel kemudian berubah menjadi gelap setelah beberapa saat. Namun kembali bergetar, membuat Hazel refleks berdecak kesal. Dia melihat layar ponselnya yang menampilkan nama ‘Mas Naja’ di sana. Rasa kesal yang tadi masih menyelimuti hati Hazel kini bertambah menjadi berkali lipat setelah melihat nama Naja di layar ponsel. Kenapa juga kedua orang itu harus menelfon dirinya di saat yang bersamaan. Menyebalkan sekali.
Nama Zega dan Naja terus bergantian memenuhi layar ponsel Hazel. Entah sudah berapa banyak telfon yang diabaikan oleh Hazel kepada kedua orang itu. Hazel tidak peduli. Dia sedang tidak ingin meladeni dua orang gila yang sayangnya tampan itu.
Hazel mengambil ponsel miliknya saat ada dua pesan masuk datang bergantian. Hazel membuka kedua pesan itu dengan ogah karena dia tau Zega dan Naja lah orang yang mengiriminya pesan.
Kak Zega
Hukuman menanti, BunnyMas Naja
Tunggu hukumanmu, HazelnutHazel meletakkan ponselnya secara sembarangan ke atas meja setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh Zega dan Naja. Lagi-lagi kedua orang itu membahas tentang hukuman. Memangnya mereka tidak puas apa menghukum Hazel beberapa hari terakhir ini. Terlebih hukuman terakhir yang diterima Hazel benar-benar mengguncang psikisnya.
Malam itu setelah hukuman berakhir, Hazel ketiduran usai disuapi makan malam oleh Zega. Hukuman bertubi-tubi yang didapatkan oleh Hazel malam itu membuat Hazel lelah secara fisik dan batin. Saking merasa terguncang, Hazel bahkan sampai demam malam itu. Naja yang merupakan seorang dokter langsung saja menangani demam Hazel. Dia menjaga Hazel semalaman bersama dengan Zega.
Saat terbangun pagi harinya, Hazel berteriak minta pulang. Dia juga mengatakan bahwa dia membenci Zega dan Naja. Dia ingin menjauh dari kedua pria itu. Alhasil setelah kembali ke kosnya, Hazel benar-benar melakukan yang terbaik untuk bisa menjauh dari Zega dan Naja. Dia mengabaikan semua akses komunikasi diantara mereka. Hingga hari ini, terhitung sudah lima hari mereka tidak bertemu atau berkomunikasi lagi.
Hazel bukannya tidak tau, dia tau kalau dirinya tidak bisa semudah itu untuk menjauh dari Zega dan Naja. Hazel yakin selama lima hari ini Zega dan Naja hanya memberikannya sedikit ruang untuk bisa bernapas setelah beberapa hari terakhir Hazel terus saja dicekik dengan berbagai hukuman dan aturan yang harus dia patuhi.
Hazel juga yakin kedua pria itu tengah berada dalam kesibukan luar biasa sehingga harus mengesampingkan masalah mereka dengan Hazel terlebih dahulu. Namun tidak mengapa, malah Hazel merasa sangat bersyukur dengan hal itu.
I’m zonked
🌻🌻🌻
____________________________________
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET THE ☆
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Sunshine
RomanceKehidupan Hazel yang damai seketika berubah setelah pertemuannya dengan dua orang pria tampan, Naja dan Zega. Hazel tidak tau apakah dirinya harus merasa beruntung atau sial bertemu dengan mereka. Di satu sisi Hazel merasa nyaman dengan segala perla...