______________________________________
HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________🌻🌻🌻
Hazel terhuyung saat Naja menghempaskan tubuhnya begitu saja ketika mereka sudah berada di dalam kamar apartemen Naja. Ketakutan yang sedari tadi mrlingkupi Hazel semakin bertambah saat Naja terus menatap drinya dengan tatapan tajam sarat akan ancaman. Jelas sekali terlihat kalau Naja tengah dirundung puncak emosi.“M-Mas Naja..” cicit Hazel takut-takut.
Naja mendekatkan diri pada Hazel. Satu langkah yang dia ambil sukses membuatnya berdiri menjulang di hadapan Hazel. Dengan segera Naja mengamit dagu Hazel kuat membuat Hazel mau tidak mau mendongakkan kepala untuk menatapnya.
“kamu tau apa kesalahan kamu hari ini, Hazelnut?” desis Naja menahan amarah.
Hazel menggeleng pelan membuat amarah yang sedari tadi Naja tahan meledak keluar. Secepat kilat Naja melepaskan ikat pinggang yang dia pakai. Lalu ia lilitkan ikat pinggang itu pada kedua tangan Hazel yang sudah dia satukan ke depan.
Hazel memberontak minta dilepaskan. Dia seperti merasa déjà vu dengan kejadian ini. Hazel kembali teringat saat Zega juga melakukan hal yang sama kepadanya beberapa hari yang lalu. Bedanya Zega mengikat kedua tangan Hazel dengan dasi, sementara Naja menggunakan ikat pinggang.
“M-Nas Naja mau apa? Lepasin tangan aku Mas” rengek Hazel masih sambil mencoba untuk melepaskan kedua tangannya dari cengkraman tangan besar Naja.
Naja tersenyum miring sembari terus menguatkan lilitan ikat pinggangnya pada kedua tangan Hazel. Selesai dengan itu, Naja mendekatkan bibirnya ke telinga kiri Hazel membuat Hazel spontan terdiam menahan napas.
“sstt.. jangan takut, ada saya di sini” bisik Naja sensual di telinga kiri Hazel.
Naja memutarkan tubuh Hazel cepat. Lalu kedua tangannya menggenggam lembut helaian demi helaian rambut panjang Hazel. Dengan cekatan Naja mulai mengepang sederhana rambut panjang Hazel dan menyatukannya dengan sebuah karet rambut yang dia ambil dari saku celana miliknya.
Naja tersenyum puas melihat keadaan Hazel saat ini. Kedua tangan yang dililit oleh ikat pinggang serta rambut panjang Hazel yang sudah menyatu dalam sebuah kepangan sederhana. Hazel terlihat sangat menggoda di mata Naja saat ini. Gadis mungilnya sudah berubah menjadi apa yang dia mau.
Naja melangkahkan kakinya mendekat pada sisi ranjang. Dia kemudian mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Lalu membuka sedikit kedua kakinya. Naja memandang Hazel yang berdiri ketakutan di sisi ranjang. Sebuah senyum lebar dia perlihatkan pada gadis mungilnya itu sebelum hukuman yang sebenarnya akan Hazel terima dalam hitungan detik.
“come, sweety ” ujar Naja dengan suara berat miliknya. Hazel menggeleng keras menolak perkataan Naja. “come here now or I’ll punish you twice ”
Mendengar suara rendah Naja yang menyeramkan ditambah kata demi kata sarat akan ancaman yang keluar dari bibir Naja membuat Hazel menyerah. Dengan enggan Hazel melangkah mendekat kepada Naja. Dia berdiri tepat diantara kedua kaki Naja yang terbuka. Naja mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Hazel. Senyum lebar yang ditunjukkan Naja malah membuat Hazel semakin merasa takut.
“bend over ” titah Naja membuat Hazel refleks menggeleng. “sstt.. good girl never disobey. Bend over, Hazelnut ”
Rasa takut yang mendera diri Hazel membuatnya mau tidak mau menuruti menuruti perintah Naja. Semua perintah yanh dilontarkan Naja seolah membuat Hazel merasa terbius. Dia seperti merasakan suatu dorongan untuk terus mengikuti perintah Naja meski otaknya menahan mati-matian untuk tidak mengikutu perintah Naja itu.
Naja dan aura dominannya terlalu kuat.
Terlalu kuat untuk bisa Hazel patahkan.
Dengan penuh keraguan, Hazel membungkukkan badannya ke atas paha kiri Naja. Membuat perutnya menempel sempurna pada paha Naja. Sedangkan bokongnya berada tepat di hadapan pria itu.
“I’m gonna hit you ten times, and I want you count for me ”
PLAAKK
Hazel refleks menahan napas saat merasakan sebuah tamparan melayang pada bokongnya. Rasa perih perlahan mulai menjalar dari bekas tamparan itu.
“Count, Hazelnut ”
Hazel memejamkan kedua matanya erat. Dia menggigit bibir bawahnya ragu. “one..”
“Good ” puji Naja bangga. “kamu tau apa kesalahanmu hari ini, sweetheart? ”
Hazel menggeleng lemah. Dia benar-benar tidak tau apa kesalahan yang yang sudah dia perbuat hari ini. Entah kesalahan apa yang dimaksud oleh Naja. Hazel benar-benar tidak tau. Karena pada kenyataannya Hazel tidak melakukan apa-apa hari ini yang menurutnya salah. Dia hanya pergi rapat dan berdiskusi bersama dengan rekan organisasinya itu. Lalu terakhir dia berdiskusi berdua bersama dengan Mikho, karena memang tadi saat rapat selesai semua anggota sudah diperbolehlan untuk pulang.
Sebuah seringai misterius menghiasi wajah tampan Naja. “Then five more for you ”
🌻🌻🌻
____________________________________
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET THE ☆
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Sunshine
RomanceKehidupan Hazel yang damai seketika berubah setelah pertemuannya dengan dua orang pria tampan, Naja dan Zega. Hazel tidak tau apakah dirinya harus merasa beruntung atau sial bertemu dengan mereka. Di satu sisi Hazel merasa nyaman dengan segala perla...