[14]

3.7K 184 13
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻


Hazel memukul-mukulkan kedua tangan mungilnya pada punggung tegap Zega dengan susah payah. Bayangkan saja, Zega yang dengan gampangnya menggendong Hazel di bahu kanannya membuat Hazel merasa pusing sebab kepalanya berada terbalik di belakang punggung Zega.

“Kak Zega turunin aku!” teriak Hazel kesal sembari terus memukul punggung Zega.

Bukannya merasa kesakitan Zega hanya diam meneruskan langkah memasuki rumah megah miliknya. Deretan pelayan yang bekerja di rumah ini kompak menundukkan kepala saat mendengar kedatangan Zega. Hal yang membuat mereka heran adalah Zega pulang ke rumah sambil menggendong seorang wanita muda layaknya karung beras. Ini adalah kejadian langka yang belum pernah mereka lihat sama sekali. Jangankan menggendong seorang wanita layaknya karung beras, membawa seorang wanita ke rumah saja Zega tidak pernah.

“KAK ZEGA TURUNIN AKU PLEASE”

Zega terus melangkahkan kaki menyusuri ruang tengah kediamannya yang super megah ini seolah menulikan telinga mendengar suara teriakan maha dahsyat yang dikeluarkan bibir mungil Hazel. Dia lebih memilih untuk melangkahkan kaki memasuki lift yang akan membawanya ke lantai dua rumah megah ini.

Zega menurunkan Hazel ketika sampai di salah satu kamar yang ada di rumah ini. Hazel yang merasa pusing memegang kepalanya yang terasa berputar. Berusaha untuk memfokuskan kembali penglihatannya setelah diterpa topan selama perjalanan menuju kamar ini.

Hazel menatap Zega penuh amarah. Setelah puas memberikan hukuman kepadanya di mobil beberapa saat yang lalu, Zega dengan seenak jidat malah membawa Hazel kabur ke kediamannya. Tidak mempedulikan Hazel yang sedari tadi memberontak minta diturunkan dari mobil. Alhasil, di sinilah Hazel sekarang. Memandang penuh amarah pada Zega dengan semua kelakuan di luar nalar pria itu.

“Kak Zega apa-apaan sih. Kenapa seenaknya bawa aku ke sini. Ini juga aku dimana lagi. Kak Zega itu nyebelin banget tau gak”

Zega tersenyum kecil mendengar kekesalan Hazel. Oh lihatlah wajah Hazel yang memerah menahan amarah. Belum lagi bibir mungilnya yang mengerucut menggemaskan. Tangan kanan Zega terulur untuk mengacak puncak kepala Hazel sebagai balasan. Membuat Hazel semakin kesal dibuatnya. Percayalah tiap kali Zega mengacak rambutnya kekesalan Hazel akan bertambah menjadi berlipat-lipat.

Mengabaikan tatapan penuh permusugan Hazel, Zega memilih untuk memandang ke arah dua orang pelayan yang menunduk hormat padanya di salah satu sisi ruangan. Kedua matanya memandang seorang pelayan paruh baya yang ada di depannya bermaksud meminta penjelasan.

“dia adalah pelayan pribadi Nona Hazel yang Tuan minta” jelas seorang pelayan paruh baya yang dikenal dengan nama Bi Asih memperkenalkan seorang pelayan wanita muda yang berdiri di sebelahnya.

“Perkenalkan nama saya Sekar, Tuan” ujar pelayan muda itu.

Zega mengangguk merasa puas dengan kinerja Bi Asih. Kedua matanya memberi kode kepada Sekar untuk membawa Hazel masuk ke dalam kamar mandi. Sekar yang mengerti kode yang diberikan Zega lantas mengangguk mengerti.

“Eh Kak, mau kemana? Kak Zega!” seru Hazel memanggil-manggil Zega saat pria itu berjalan keluar dari kamar.

Hazel tersentak kaget saat seseorang berdiri menunduk di sebelahnya. Hazel memerhatikan wanita muda itu. Sepertinya usia mereka tidak berbeda jauh. Mungkin wanita muda itu hanya lebih tua dua atau tiga tahun darinya. Hazel memerhatikan seragam pelayan yang dikenakan wanita muda itu. Kalau begini sih, sudah pasti dia salah satu pelayan yang bekerja pada Zega.

“perkenalkan nama saya Sekar, Nona. Mulai hari ini saya ditugaskan oleh Tuan Zega untuk melayani semua kebutuhan Nona Hazel” ujar Sekar pada Hazel yang menatapnya bingung.

Hazel mengedipkan kedua matanya cepat. “gimana, gimana. Jadi ini beneran rumah Kak Zega? Sialan, gue harus keluar dari sini sekarang juga”

Mendengar perkataan Hazel membuat Sekar membentangkan kedua tangannya ke hadapan Hazel. Mencoba untuk menghalangi Hazel yang ingin pergi.

“maaf Nona. Saya diberitahu kalau Nona Hazel tidak boleh meninggalkan kediaman ini tanpa seizin Tuan Zega”

okay, gini deh ya Mbak Sekar. Aku aja enggak kenal sama sekali sama Kak Zega. Aku tuh diculik Mbak di sini. Emang ya Kak Zega sialan itu gilanya udah kelewatan. Tolong ya Mbak biarin aku pergi sekarang. Aku beneran mau pulang Mbak. Aku udah pusing ngehadapin kegilaan Kak Zega” ujar Hazel dengan nada kesal sekaligus memelas disaat yang bersamaan.

Tidak peduli dengan permohonan Hazel, Sekar lebih memilih untuk menuntun Hazel masuk ke dalam kamar mandi. Dia memilih untuk menuruti perintah Zega yang menyuruhnya untuk membantu Hazel mandi dan bersiap-siap sebelum makan malam.

“eh eh Mbak mau ngapain?”

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET THE ☆
____________________________________
▪︎
____________________________________

Eh Eh Eh

HAZEL MAU DIAPAIN ITU?
OMG!!

Anyway ada yang kangen Naja enggak ya?
____________________________________

Dark SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang