______________________________________
HAPPY READING
DON'T FORGET THE ☆
______________________________________🌻🌻🌻
Langkah demi langkah Hazel tapaki demi bisa segera keluar dari lorong fakultas teknik yang panjang ini. Langit yang tadi dia temui masih memancarkan cahaya terang kini perlahan mulai menggelap. Kelas terakhir yang Hazel hadiri baru saja selesai beberapa saat yang lalu. Dia dan Nindy sudah berpisah sejak makan siang di kantin tadi. Sebab Nindy tidak ikut mengambil mata kuliah pilihan yang dihadiri Hazel sore ini. Meskipun berteman dekat namun keduanya tetap mengambil mata kuliah sesuai yang mereka inginkan. Bukan saling ikut-ikutan karena ingin terus bersama. Tidak. Hazel dan Nindy punya mimpinya masing-masing.Kawasan kampus yang mulai sepi membuat Hazel juga ingin cepat-cepat sampai di kos. Dia ingin segera mandi dan mengistirahatkan tubuhnya setelah seharian beraktivitas di luar. Ah, Hazel benar-benar merindukan ranjang kesayangannya itu.
Hazel tersentak kaget saat suara klakson mobil masuk tanpa permisi dalam indra pendengarannya. Dia menolehkan kepala ke kanan tepat ke arah sebuah mobil yang menjadi satu-satunya tersangka. Sebab tidak ada lagi mobil yang terparkir di sekitar Hazel selain mobil Jeep Rubicorn berwarna putih itu.
Hazel menyipitkan kedua mata untuk memastikan penglihatannya. Sial. Jelas dia tau siapa pemilik mobil ini. Hazel dapat dengan mudah mengetahui itu dari tipe dan plat mobil yang bertuliskan LNH di ujungnya.
Lian Najatra Hendrawan.
Dokter tampan yang menjadi pemilik mobil Jeep Rubicorn ini. Benar saja dugaan Hazel tadi. Dari tempatnya berdiri Hazel bisa melihat Naja yang keluar dari dalam mobil itu. Dia menghampiri Hazel tanpa keraguan. Tampilan Naja yang sederhana selalu mampu memukau Hazel. Sepertinya apapun yang dipakai Naja akan selalu terlihat menawan di matanya.
“Masuk” titah Naja tanpa basa basi.
Hazel menghela napas pelan. “aku enggak mau Mas”
“masuk Hazel” ujar Naja penuh penekanan.
“enggak mau. Aku mau pulang sendiri” tolak Hazel lagi.
Naja sedikit menundukkan kepalanya untuk menyamai tingginya dengan tinggi Hazel. “kamu mau masuk ke dalam mobil sekarang atau kita selesaiin semuanya di sini?”
Hazel berdecak sebal. Dia mendorong dada bidang Naja. “Enggak ada yang perlu kita selesaiin. Aku sama Mas enggak punya urusan apapun. Jadi mending Mas pergi sekarang, karena aku juga mau pulang”
Naja tersenyum miring melihat keberanian Hazel. “oh jadi kamu mau semua orang yang ada disini nontonin kamu yang lagi saya hukum. Kedengarannya menarik”
Hazel refleks mengedarkan pandangan ke sekeliling. Sialan. Walaupun kampus sudah sepi tetapi masih ada sebagian mahasiswa yang berlalu lalang di sekitar sini. Menonton dirinya yang sedang dihukum Naja? It’s a big no. Mau diletakkan dimana wajahnya kalau sampai itu terjadi.
“Damn. I hate you ” desis Hazel kesal.
Naja terkekeh melihat reaksi marah yang ditunjukkan Hazel. Dia membukakan pintu mobil untuk Hazel. Kemudian tangannya terulur untuk membantu Hazel menaiki mobil miliknya. Dia juga memakaikan Hazel seatbelt yang dengan santainya mengecup bibir Hazel setelah itu.
Hazel mengepalkan kedua tangannya menahan kesal kepada Naja. Dia benar-benar sial sore ini. Bukannya bisa segera pulang ke kos, dirinya malah bertemu dengan iblis tampan bernama Naja. Sialnya lagi Naja berhasil mencuri satu kecupan di bibir mungilnya.
Double Shit!
🌻🌻🌻
____________________________________
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET THE ☆
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Sunshine
RomanceKehidupan Hazel yang damai seketika berubah setelah pertemuannya dengan dua orang pria tampan, Naja dan Zega. Hazel tidak tau apakah dirinya harus merasa beruntung atau sial bertemu dengan mereka. Di satu sisi Hazel merasa nyaman dengan segala perla...