41

135 31 5
                                    

Halo mblo
Karna tidak punya partner bucin mari kita saksikan kebucinan singkong dan mingju saja

Author pov

Mingzu membuka pintu rumahnya menampakkan xinlong yang beridiri di hadapannya sambil tersenyum

Mingzu tersenyum kemudian memberikan buku yang ada di tangannya pada xinlong

"Ayo"xinlong

"Kemana?"mingzu

"Aku mau baca ini bareng kamu"xinlong tersenyum

Mingzu turun dari motor lalu tersenyum antusias melihat tempat yang ada di hadapannya, hamparan rerumputan hijau dengan pohon pohon besar. Tempat yang nyaman dan aman menurutnya

Mingzu menatap sekeliling, tak ada banyak orang disini. Mingzu kembali tersenyum kemudian berlari menuju sebuah pohon besar yang terjangkau oleh pandangannya

Xinlong terkekeh. Reaksi mingzu sesuai dengan dugaannya dan xinlong  senang akan hal itu, ia tau mingzu pasti akan menyukai tempat ini

Xinlong tersenyum kemudian berlari menyusul mingzu, duduk meluruskan kaki disebelah mingzu yang sudah lebih dulu mengambil posisinya

Xinlong diam menatap buku yang ada di tangannya, hari ini dia akan kembali membaca cerita yang mingzu tulis

Xinlong membuka buku milik mingzu membaca setiap kata yang berjejer merangkai kata di setiap halaman

Xinlong tersenyum, namanya banyak di sebut di beberapa cerita. Rasanya ia ingin memamerkan ini pada semua orang

Xinlong membolak balikkan halaman buku, senyumnya mengembang setiap namanya muncul. Sesuai dengan janjinya waktu itu, ia akan membantu mingzu menulis banyak cerita indah di buku ini

Mingzu membuka tas nya mengeluarkan sebuah coklat dari sana, mingzu melihat ke arah xinlong yang diam menatapnya

"Mau?"mingzu

"Dari siapa?"xinlong

Mingzu terdiam, raut wajah xinlong berubah. Saat ini raut wajahnya terlihat serius, padahal beberapa saat yang lalu ia masih tersenyum membaca cerita yang mingzu tulis

"Emangnya ke..."mingzu

"Aku bisa beliin kamu lebih banyak, yang itu buang aja"xinlong

Mingzu kembali terdiam kemudian terkekeh menyadari sepertinya xinlong kesal karna coklat ini

"Yaudah kalo mau makan, makan aja"xinlong

Mingzu kembali terkekeh kemudian membuka bungkus coklat yang ada di tangannya membuat ekspresi wajah xinlong bertambah masam

Mingzu memotong coklat yang ada di tangannya kemudian menyodorkannya ke mulut xinlong sambil tersenyum

"Dari hanna"mingzu

Xinlong diam menatap coklat yang ada di tangan mingzu kemudian membuka mulutnya

Mingzu tersenyum kemudian kembali memotong coklat yang ada di tangannya kemudian memakannya

Mingzu melihat ke arah xinlong, wajahnya masih terlihat masam

"Kamu cemburu?"mingzu terkekeh

"Tadinya iya, siapa yang berani kasih kamu coklat? Kayak gak bisa kasih ke orang lain aja"xinlong

"Kalo sekarang?"mingzu

"Sedikit"xinlong

"Coklatnya beneran dari hanna kok"mingzu terkekeh

Mingzu kembali memotong coklatnya lalu menyodorkannya ke mulut xinlong

Sekarang hanya tersisa dua keping coklat, mingzu memakan satu dan menyodorkan kepingan lainnya pada xinlong

"Sebenrnya aku gak suka coklat"xinlong

"Tapi kalo cara makannya begini, aku suka"xinlong

Mingzu terdiam kemudian tersenyum lalu mengalihkan pandangannya ke arah depan

Beberapa menit berlalu, tak ada percakapan yang terjadi. Xinlong tak ingin merusak kesenangan mingzu yang sedang fokus menatap kagum semua hal yang ada di sekitarnya

Xinlong melihat ke arah mingzu menatapnya sambil tersenyum, ia jauh lebih tertarik memperhatikan mingzu dari pada menatap pemandangan yang ada disini

Mingzu melihat ke arah xinlong. Menyadari bahwa sedari tadi xinlong terus memperhatikannya, mengabaikan tempat yang menurut mingzu menakjubkan

"Kenapa?"mingzu

Xinlong masih tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya

"Kamu cantik mingzu"xinlong tersenyum

Xinlong masih diam menatap mingzu, senyuman tak pudar dari wajahnya. Surai yang halus, Kedua netra yang terlihat indah, bahkan senyum yang bisa saja palsu itu juga terlihat indah

Mingzu masih terlihat indah dengan semua hal yang terjadi padanya

Mingzu tersenyum kemudian menundukkan kepalanya, jika bisa menghilang ia ingin menghilang sekarang juga

Angin berhembus, membuat rambut mingzu terbang menutupi wajahnya

Xinlong terkekeh, menggeser posisi duduknya menjadi lebih rapat dengan mingzu kemudian membantu mingzu merapikan rambutnya

Xinlong merapikan rambut mingzu, menyingkirkan rambut rambut yang menutupi wajah mingzu

"Ma-makasih"mingzu

"Kalo bilang makasih itu senyum mingzu"xinlong


















Nuraga || He Xinlong

Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang