Tolong comment motivasi atau alasan apapun disini biar cerita ini gak gw unpub T_T
Gw pengen banget unpub cerita ini karena ngerasa ceritanya gak jelas bgtt dan gak menariik T_T
Author pov
Xinlong turun dari motornya berjalan menuju pintu rumahnya. Xinlong terdiam lagi lagi suara bising dari dalam terdengar hingga keluar
Xinlong membuka pintu rumahnya membuat pertengkaran orang tuanya terhenti seketika
Xinlong hanya melirik mereka sekilas kemudian berjalan menuju kamarnya
Xinlong merebahkan tubuhnya di kasur diam menatap langit langit kamarnya
Suara bising kembali terdengar xinlong berdecak sebal bagaimana bisa setelah melihat dirinya tadi mereka masih tetap melanjutkan pertengkaran mereka
"Saya muak sama kelakuan kamu"
"Saya mau pisah"
"Kamu pikir saya gak cape sama kamu?"
Xinlong mengacak rambutnya kemudian beranjak dari posisinya berjalan dengan cepat keluar dari kamarnya
"Bisa diem gak sih"xinlong
"Bisa gak sehari aja gak berisik"xinlong
"Ganggu tau gak"xinlong
"He xinlong, jaga ucapan kamu ya"
"Ribut tiap hari"xinlong
"Gw cape dengernya"xinlong
"Kalo mau pisah ya tinggal pisah aja"xinlong meninggikan suaranya
Suasana rumah hening seketika. Xinlong diam, kedua tangannya mengepal kuat, napas nya mulai tak beraturan
Xinlong masih diam kemudian berjalan keluar dari rumahnya
"He xinlong"
"Kamu mau kemana, masuk ke kamar sekarang"
"Liat kelakuan anak kamu"
Xinlong naik ke motornya menjalankannya dengan cepat menuju satu satunya tempat yang ada di otaknya
Mingzu membuka pintu rumahnya kemudian terdiam menatap xinlong yang berdiri dihadapannya dengan napas yang tak beraturan karna berusaha menahan marah dan tangis nya
"Duduk dulu ya"mingzu
Mingzu menuntun xinlong untuk duduk di tangga teras rumahnya, xinlong duduk kemudian menundukkan kepalanya
Xinlong menundukkan kepalanya, tangannya mengepal kuat, napasnya masih tak beraturan
Mingzu diam, membuka kepalan tangan xinlong kemudian megusap tangan xinlong
Mingzu melepaskan genggamannya kemudian menarik xinlong kedalam pelukannya, memelukknya sambil mengusap punggungnya
Tubuh xinlong mulai gemetar napas nya semakin tak beraturan karna ia terus berusaha menahan tangisnya
"Gak papa ge xinlong gak papa"mingzu
"Nangis itu gak papa"mingzu
"Kalo mau nangis, nangis aja"mingzu
Butiran air mata mulai keluar dari ujung mata xinlong. Rumah, tempat pulang yang nyaman, itu omong kosong
Mingzu mengeratkan pelukannya sambil terus mengusap ngusap punggung xinlong membiarkan xinlong menangis di pelukannya
Mingzu masih terus mengusap ngusap punggung xinlong ia tau berada dalam situasi ini sangatlah tidak menyenangkan
Tubuh yang gemetar, napas yang tak beraturan serta butiran air mata yang terus keluar. Mingzu juga benci berada dalam situasi itu
"Gak papa ge xinlong, aku disini"mingzu
Beberapa menit berlalu, suara tangisan xinlong sudah tak terdengar, napasnya mulai kembali pada tempo yang normal
Mingzu melepaskan pelukannya, diam menatap xinlong sambil tersenyum kemudian mengusap wajah xinlong
Skip
Hari telah berganti xinlong menggenggam tangan mingzu menggandengnya menyusuri koridor
Mingzu melihat ke arah xinlong yang sedari tadi berjalan sambil memperhatikannya
"Kenapa?"mingzu
Xinlong tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya
"Cantik"xinlong tersenyum
Mingzu diam kemudian langsung mengalihkan pandangannya ke arah depan
"Lihat ke depan ge xinlong"mingzu
"Kalo liat ke depan muka kamu gak keliatan"xinlong
Mingzu melepaskan genggaman tangan xinlong kemudian berjalan lebih dulu
"Aku ke kelas sendiri aja"mingzu berjalan mendahului xinlong
"Jangan ngikutin"mingzu
Mingzu menghentikan langkahnya kemudian melihat ke arah belakang, melihat ke arah xinlong yang masih berdiri di posisinya sambil tersenyum
-anggp aja ini di koridor 😺-Author
"Katanya mau ke kelas, mau aku anter?"xinlong
Mingzu menggeleng cepat kemudian mengembalikan pandangannya kedepan
Mingzu diam sebentar, tersenyum, kemudian melangkahkan kakinya menuju kelas
Nuraga || He Xinlong
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]
Romance"Kamu lembaran terpenting dalam ceritaku"xinlong "Kamu tokoh utamanya"xinlong