Gw kasih extra part satu deeh biar gak sedih sedih bgt
Author pov
Ini adalah hari pertama mingzu, mingzu diam menatap tempat yang ada di hadapannya kemudian menghela napas panjang
"Ayo mingzu"tante
"Iya"mingzu
Mingzu melangkahkan kakinya, berjalan menyusul tantenya yang sudah lebih dulu masuk
Mingzu kembali menghentikan langkahnya, kemudian diam menatap sekeliling. Tempat ini luas dan terlihat nyaman, tapi mingzu merasa sangat gugup sekarang
"Mingzu"tante
"Kamu duduk disana dulu ya"tante tersenyum
Mingzu tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya. Mingzu kembali melangkahkan kakinya, berjalan menuju bangku yang berjejer rapi di depan setiap ruangan
Mingzu kembali menatap sekeliling kemudian mengusap buku yang ada di tangannya
"Ge xinlong..."mingzu
"Aku takut"mingzu
Ya, tu adalah buku pemberian xinlong. Mingzu selalu membawanya kemanapun ia pergi, ia juga selalu menulis semua hal yang terjadi disana
Mingzu menghela napas panjang kemudian mengusap ngusap kedua telapak tangannya, mencoba menghilangkan rasa gugupnya
Mingzu kembali menghela napas, cara ini tak berhasil ia masih gugup, jantungnya masih berdebar. Mingzu membuka buku kesayangannya, kemudian mencoba menulis sesuatu disana
"Aku boleh duduk disini?"
Mingzu terdiam, kegiatan menulisnya terhenti. Mingzu diam menatap orang yang ada dihadapannya kemudian mengangguk
Mingzu beralih menatap sekeliling, masih banyak kursi kosong disana, kenapa laki laki ini memilih duduk disini?
Mingzu kembali menatap orang yang menghampirinya, orang yang sekarang duduk disebelahnya. Anak laki laki ini tak terlihat mencurigakan, sepertinya ia seumuran dengan mingzu, apa dia juga salah satu pasien disini?
"Kamu baru pertama kali kesini ya? Aku gak pernah liat kamu sebelumnya"
"I-iya"mingzu menunduk
"Kamu takut?"
"Sedikit"mingzu
"Tempat ini gak semenyeramkan itu mingzu"
Mingzu terdiam, bagaimana bisa laki laki ini mengetahui namanya? Mereka bahkan belum berkenalan. Apakah mereka pernah bertemu sebelumnya? Bukankah tadi ia mengatakan ia belum pernah melihat mingzu?
"Kamu tau namaku?"mingzu
"Tadi aku denger dia panggil kamu"menunjuk tante mingzu
Mingzu menganggukkan kepalanya, kemudian kembali mengarahkan pandangannya ke sekeliling, diam menatap setiap sudut ruangan
"Tempat ini gak semenyerankan itu"
"Tempat ini bahkan gak menyeramkan sama sekali"
"Kamu udah lama disini?"mingzu
"Gak juga, baru sejak 3 bulan yang lalu"
Mingzu kembali menganggukkan kepalanya kemudian menunduk, rasa gugup dan takutnya masih belum hilang
"Hapus semua pikiran buruk dan menyeramkan kamu tentang tempat ini mingzu"
"Semua orang yang ada disini baik, dokternya baik, sustetnya juga baik"
"Aku jamin kamu bakal nyaman disini"
"Tapi aku gak mau dikurung disini"mingzu
"Aku mau pulang"mingzu
Orang itu diam kemudian terkekeh, mingzu mengangkat kepalanya, kembali menatap orang itu. Apa? Apa yang salah dari perkataanya?
"Kenapa? Apa yang lucu?"mingzu
"Ini bukan penjara mingzu, kamu gak akan di kurung disini"
"Kita cuma akan kesini kalau ada jadwal konsultasi"
"Memang rutin, tapi gak setiap hari"
"Kamu tetap bisa menjalankan aktivitas kamu seperti biasa mingzu"
Mingzu tersenyum kemudian mengangguk. Walaupun ia merasa agak malu tapi penjelasan itu cukup membuatnya merasa lega
"Itu buku apa?"
Mingzu segera menutup buku yang ada di tangannya kemudian menyembunyikannya di balik tubuhnya
"Bukan apa apa"mingzu
Laki laki itu tersenyum kemudian mengangguk, tak apa jika mingzu memang tak mau bercerita lagi pula ini baru pertemuan pertama mereka
"Aku juga punya barang yang selalu aku bawa"
Laki laki itu masih tersenyum menatap mingzu kemudian menunjukkan sebuah gelang rantai yang ada di pergelangan tangannya
"Dari ibu ku"
"Bagus"mingzu tersenyum
"Buku kamu juga bagus"
Mingzu mengeluarkan bukunya dari balik tubuhnya kemudian mengusapnya sambil tersenyum lalu mengangguk. Yaa buku pemberian xinlong memang bagus, mingzu juga sangat menyukainya
"Besok kita bakal ketemu lagi, jadwal konsultasi kita pasti bakal sama"
"Tau dari mana? Aku bahkan belum tau jadwal ku"mingzu
"Tebakan ku gak pernah salah"
"Harusnya hari ini hujan turun, tapi gak jadi"mingzu
"Hari ini langit bakal cerah"mingzu
"Tau dari mana? Ada beritanya?"
"Tebakan ku juga gak pernah salah"mingzu
Mereka diam, kemudian terkekeh. Laki laki itu kembali tersenyum kemudian beranjak dari posisinya
"Sebentar lagi giliranku buat masuk, aku duluan ya"
"Iya"mingzu tersenyum
"Eh tunggu"mingzu
"Nama kamu?"mingzu
Nuraga || He Xinlong
Segitu aja yaaa, sampai jumpa semuanyaa 👋🏻👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]
Romance"Kamu lembaran terpenting dalam ceritaku"xinlong "Kamu tokoh utamanya"xinlong