46

125 23 7
                                    

Bagaimana tanggapan kalian tentang nuraga sejauh ini?

Author pov

Xinlong segera beranjak dari posisinya, mengambil jaket yang tergantuk di pintu kamarnya kemudian berjalan dengan cepat keluar dari rumahnya

Xinlong naik ke motornya, menjalankannya dengan cepat menuju rumah mingzu

Mingzu membuka pintu rumahnya, menampakkan xinlong yang berdiri di depan rumahnya

Mingzu diam menatap xinlong kemudian tersenyum, hari ini xinlong kembali mengenakan jaket milik ayah mingzu. Yaa mingzu membiarkan xinlong membawanya waktu itu berharap xinlong akan mengenakannya lagi

Mingzu masih tersenyum, ia suka melihat xinlong mengenakannya. Xinlong diam menatap mingzu kemudian menarik mingzu ke dalam pelukannya, memeluk mingzu erat sambil mengusap kepalanya

Mingzu terdiam, kemudian mengangkat tangannya untuk mengusap punggung xinlong

"Kamu kenapa?"mingzu

Xinlong melepaskan pelukannya, diam menatap mingzu, tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya

Mingzu kembali diam menatap xinlong, menatapnya dengan tatapan ragu

Xinlong terkekeh, menangkup wajah mingzu kemudian mengusap wajahnya

"Aku gak papa"xinlong mengusap wajah mingzu

"Jalan jalan bareng aku yuk"xinlong

Mingzu tersenyum kemudian mengangguk antusias, xinlong kembali terkekeh kemudian menggenggam tangan mingzu

Xinlong menggenggam tangan mingzu, menggandengnya menyusuri jalan. Mingzu melihat ke arah xinlong, tersenyum, kemudian mengembalikan pandangannya ke arah depan

"Aku suka liat kamu pake itu"mingzu

"Kamu tau? Itu satu satunya hal yang aku punya"mingzu

"Aku gak pernah liat muka ayah, aku gak pernah liat fotonya"mingzu

Xinlong tersenyum kemudian mengusap kepala mingzu lalu mengeratkan genggamannya, bagaiman jika mingzu tau fakta tentang ayahnya?

Xinlong berjalan sambil mengayun ayun kan tangannya yang menggenggam tangan mingzu mencoba menghilangkan ketegangannya

Mingzu melihat ke arah xinlong, terkekeh kemudian mengembalikan pandangannya ke arah depan

Xinlong menggandeng tangan mingzu membantunya naik ke bus, xinlong membiarkan mingzu mengambil kursi di dekat jendela kemudian duduk di sebelahnya

Mingzu menatap ke arah luar menatap semua hal dengan antusias, menatap setiap hal yang menurutnya indah

Xinlong juga melihat ke arah samping, tersenyum mentap hal yang menurutnya jauh lebih indah

Sepanjang perjalanan xinlong hanya diam menatap mingzu, ia tau setiap orang yang melihat mingzu berpikiran sama dengannya

Semua orang yang melihatnya tak akan menyangka apa yang terjadi pada gadis ini

Setiap orang yang melihatnya tak akan menyangka, gadis yang selalu tersenyum antusias ini hidup bersama trauma dan semua kebohongan yang di ciptakan orang orang di sekitarnya

Setiap orang yang melihatnya tak akan percaya dengan semua hal yang terjadi di hidupnya

Bus berhenti. Xinlong kembali menggenggam tangan mingzu menggandengnya untuk turun

Mereka sudah sampai di sebuah taman, mingzu tersenyum kemudian berlari menuju salah satu bangku

"Nih"xinlong memberikan es krim pada mingzu

"Makasih"mingzu tersenyum

Xinlong tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya lalu duduk di samping mingzu

"Kamu gak mau nawarin aku?"xinlong

"Bukannya kamu gak suka?"mingzu

"Kalo kamu suapin aku suka"xinlong

Mingzu diam lalu mengambil sesendok es krim kemudian menyodorkannya ke mulut xinlong

Xinlong tersenyum kemudian membuka mulutnya memakan es krim yang di sodorkan mingzu

"Kalo cara makannya begini, makan 3 juga aku bisa"xinlong

Mingzu terkekeh kemudian ikut memakan es krimnya kemudian kembali menyuapi xinlong

Mereka sudah menghabiskan es krim tadi, mingzu diam menatap langit sambil tersenyum. Keadaan langit sangat indah hari ini

"Jangan di liatin terus, nanti ada yang cemburu"xinlong

"Siapa? Awan? Rumput? Pohon?"mingzu

"Aku"xinlong

Mingzu terdiam kemudian melihat ke arah xinlong lalu tersenyum

Langit mulai gelap, xinlong kembali menggenggam tangan mingzu menggandengnya menuju halte untuk pulang

Xinlong kembali membiarkan mingzu mengambil posisi tadi, mingzu duduk kemudian menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi

Xinlong diam menatap mingzu kemudian tersenyum lalu mengusap kepala mingzu

"Kamu ngantuk ya?"xinlong

Xinlong kembali tersenyum kemudian menepuk nepuk bahunya, mingzu diam kemudian meletakkan kepalanya di bahu xinlong lalu melingkarkan tangannya di lengan xinlong sebelum menutup matanya

Xinlong tersenyum, ia benar benar tak bisa menahan senyumnya selama perjalanan. jantungnya berdetak kencang sekarang, ia harap mingzu tak mendengarnya

Bisakah perjalanan menjadi lebih panjang? Bisakah bus ini bergerak lebih lambat? Xinlong ingin berada di posisi ini lebih lama



























Nuraga || He Xinlong

Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang