Bagaimana tanggapan kalian tentang nuraga sejauh ini?
Author pov
Xinlong segera beranjak dari posisinya, mengambil jaket yang tergantuk di pintu kamarnya kemudian berjalan dengan cepat keluar dari rumahnya
Xinlong naik ke motornya, menjalankannya dengan cepat menuju rumah mingzu
Mingzu membuka pintu rumahnya, menampakkan xinlong yang berdiri di depan rumahnya
Mingzu diam menatap xinlong kemudian tersenyum, hari ini xinlong kembali mengenakan jaket milik ayah mingzu. Yaa mingzu membiarkan xinlong membawanya waktu itu berharap xinlong akan mengenakannya lagi
Mingzu masih tersenyum, ia suka melihat xinlong mengenakannya. Xinlong diam menatap mingzu kemudian menarik mingzu ke dalam pelukannya, memeluk mingzu erat sambil mengusap kepalanya
Mingzu terdiam, kemudian mengangkat tangannya untuk mengusap punggung xinlong
"Kamu kenapa?"mingzu
Xinlong melepaskan pelukannya, diam menatap mingzu, tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya
Mingzu kembali diam menatap xinlong, menatapnya dengan tatapan ragu
Xinlong terkekeh, menangkup wajah mingzu kemudian mengusap wajahnya
"Aku gak papa"xinlong mengusap wajah mingzu
"Jalan jalan bareng aku yuk"xinlong
Mingzu tersenyum kemudian mengangguk antusias, xinlong kembali terkekeh kemudian menggenggam tangan mingzu
Xinlong menggenggam tangan mingzu, menggandengnya menyusuri jalan. Mingzu melihat ke arah xinlong, tersenyum, kemudian mengembalikan pandangannya ke arah depan
"Aku suka liat kamu pake itu"mingzu
"Kamu tau? Itu satu satunya hal yang aku punya"mingzu
"Aku gak pernah liat muka ayah, aku gak pernah liat fotonya"mingzu
Xinlong tersenyum kemudian mengusap kepala mingzu lalu mengeratkan genggamannya, bagaiman jika mingzu tau fakta tentang ayahnya?
Xinlong berjalan sambil mengayun ayun kan tangannya yang menggenggam tangan mingzu mencoba menghilangkan ketegangannya
Mingzu melihat ke arah xinlong, terkekeh kemudian mengembalikan pandangannya ke arah depan
Xinlong menggandeng tangan mingzu membantunya naik ke bus, xinlong membiarkan mingzu mengambil kursi di dekat jendela kemudian duduk di sebelahnya
Mingzu menatap ke arah luar menatap semua hal dengan antusias, menatap setiap hal yang menurutnya indah
Xinlong juga melihat ke arah samping, tersenyum mentap hal yang menurutnya jauh lebih indah
Sepanjang perjalanan xinlong hanya diam menatap mingzu, ia tau setiap orang yang melihat mingzu berpikiran sama dengannya
Semua orang yang melihatnya tak akan menyangka apa yang terjadi pada gadis ini
Setiap orang yang melihatnya tak akan menyangka, gadis yang selalu tersenyum antusias ini hidup bersama trauma dan semua kebohongan yang di ciptakan orang orang di sekitarnya
Setiap orang yang melihatnya tak akan percaya dengan semua hal yang terjadi di hidupnya
Bus berhenti. Xinlong kembali menggenggam tangan mingzu menggandengnya untuk turun
Mereka sudah sampai di sebuah taman, mingzu tersenyum kemudian berlari menuju salah satu bangku
"Nih"xinlong memberikan es krim pada mingzu
"Makasih"mingzu tersenyum
Xinlong tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya lalu duduk di samping mingzu
"Kamu gak mau nawarin aku?"xinlong
"Bukannya kamu gak suka?"mingzu
"Kalo kamu suapin aku suka"xinlong
Mingzu diam lalu mengambil sesendok es krim kemudian menyodorkannya ke mulut xinlong
Xinlong tersenyum kemudian membuka mulutnya memakan es krim yang di sodorkan mingzu
"Kalo cara makannya begini, makan 3 juga aku bisa"xinlong
Mingzu terkekeh kemudian ikut memakan es krimnya kemudian kembali menyuapi xinlong
Mereka sudah menghabiskan es krim tadi, mingzu diam menatap langit sambil tersenyum. Keadaan langit sangat indah hari ini
"Jangan di liatin terus, nanti ada yang cemburu"xinlong
"Siapa? Awan? Rumput? Pohon?"mingzu
"Aku"xinlong
Mingzu terdiam kemudian melihat ke arah xinlong lalu tersenyum
Langit mulai gelap, xinlong kembali menggenggam tangan mingzu menggandengnya menuju halte untuk pulang
Xinlong kembali membiarkan mingzu mengambil posisi tadi, mingzu duduk kemudian menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi
Xinlong diam menatap mingzu kemudian tersenyum lalu mengusap kepala mingzu
"Kamu ngantuk ya?"xinlong
Xinlong kembali tersenyum kemudian menepuk nepuk bahunya, mingzu diam kemudian meletakkan kepalanya di bahu xinlong lalu melingkarkan tangannya di lengan xinlong sebelum menutup matanya
Xinlong tersenyum, ia benar benar tak bisa menahan senyumnya selama perjalanan. jantungnya berdetak kencang sekarang, ia harap mingzu tak mendengarnya
Bisakah perjalanan menjadi lebih panjang? Bisakah bus ini bergerak lebih lambat? Xinlong ingin berada di posisi ini lebih lama
Nuraga || He Xinlong
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]
Romance"Kamu lembaran terpenting dalam ceritaku"xinlong "Kamu tokoh utamanya"xinlong