Double up 🤙🏻
Kalo tiba tiba lompat kesini baca chapter 58 dulu yaaaAuthor pov
Flashback on
Mingzu terduduk lesu di kursi yang ada di koridor rumah sakit, menunggu xinlong selesai diperiksa. Pandangan dan pikirannya kosong, ia tak sanggup melakaukan atau memikirkan apapun
Mingzu tersadar dari lamunannya kemudian segera beranjak dari posisinya. Rasanya baru tadi ia di paksa keluar oleh perawat setelah xinlong mengeluh merasakan sakit yang luar biasa di tubuhnya, sekarang mereka telah mengizinkan mingzu kembali masuk
Mingzu beranjak dari posisinya, melangkahkan kakinya dengan cepat kembali masuk ke ruangan xinlong
Langakah mingzu berubah pelan, mingzu berdiri diam di samping ranjang xinlong bersama kedua orang tua xinlong yang menangis histeris di sebelahnya
Tubuh mingzu terasa sangat lemah, buku yang ada tangannya jatuh, terlepas dari genggamannya. Dunia mingzu yang telah hancur kini kembali hancur menjadi kepingan yang lebih kecil, kepingan kecil yang berantakan
Mingzu masih diam, tubuhnya seakan membeku, ia bahkan tak sanggup untuk menangis. Beberapa saat lalu ia masih berada dalam dekapan pria itu, tapi sekarang pria itu tak lagi bersamanya
Semua alat bantu yang menancap di tubuh xinlong mulai di lepas satu persatu, selimut yang tadinya hanya digunakan untuk menutupi kakinya kini di naikkan hingga ujung rambutnya
"Jangan di lepas"mingzu dengan suara bergetar
Mingzu jatuh berlutut, napasnya terasa sesak, tubuhnya terasa semakin melemah, menggerakkan satu jarinya pun ia tak mampu. Xinlong benar benar sudah pergi meninggalkannya
"Yang capek itu aku ge xinlong"mingzu
"Kenapa kamu yang berhenti?"mingzu
Tubuh mingzu gemetar, butiran air mata mulai keluar dari ujung matanya. Tuhan tolong berikan xinlong tambahan waktu
Flashback off
Mingzu duduk diam di ujung ranjangnya, sejak kejadian itu ia lebih banyak mengurung diri dikamar, senyumnya menghilang, ia juga tak banyak bicara
Mingzu melirik buku pemberian xinlong yang ada di mejanya, mingzu enggan membuka buku itu ia bahkan tak mau menyentuhnya
Mingzu beranjak dari posisnya, berjalan pelan menuju meja belajarnya, diam menatap buku yang ada dihadapannya
Mingzu mengambil buku itu, mengusap sampul buku itu, membukanya kemudian diam menatap halaman halaman kosong yang ada di dalamnya
Mingzu terdiam, pandangannya tertuju pada tulisan yang ada pada halaman buku
Mingzu diam, kemudian tersenyum, ini adalah senyum pertamanya sejak kejadian 2 minggu laluXinlong selalu berhasil membuat mingzu tersenyum, bahkan setelah dirinya tak lagi disini pun ia berhasil membuat gadis kesayangannya tersenyum
Butiran air mata mulai keluar dari ujung mata mingzu, meski begitu senyuman masih tak pudar dari wajahnya
.
.Hari telah berganti. Disinilah mingzu sekarang, di pintu keberangkatan bandar udara di kotanya bersiap pergi ke kota besar untuk mendapat pengobatan trauma yang lebih baik
Mingzu tersenyum kemudian memeluk hanna erat, memeluk sahabatnya yang kini sedang menangis
"Gw janji gw bakal cept sembuh"mingzu
"Sering sering telpon gw ya"hanna
"Iyaa, kalo pulsa gw lagi banyak"mingzu
"Zuu"hanna
Mingzu terkekeh kemudian mengerarkan pelukannya, mengusap ngusap punggung sahabatnya itu
"Jangan bikin kesel dokternya ya zuu"hanna
"Iyaaa"mingzu
"Kalo gw balik, jangan lupa bawain coklat ya"mingzu
"Harusnya gw yang minta oleh oleh mingzu"hanna dengan nada kesal
Mingzu terkekeh lalu melepaskan pelukannya kemudian diam menatap hanna sambil tersenyum
Hanna mengusap air matanya kemudian melambaikan tangannya pada mingzu
"Hati hati ya zuu"hanna tersenyum
Mingzu tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya, sebelum akhirnya berjalan menyusul tantenya yang sudah lebih dulu masuk
Mingzu menghentikan langkahnya kemudian diam menatap buku yang sejak tadi ia genggam sambil tersenyum
"Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya ge xinlong"mingzu tersenyum
Mingzu menghela napas panjang, kemudian melanjutkan langkahnya. Ia tak lagi takut untuk pergi ke pusat rehab itu, karna ia tau xinlong akan ikut bersamanya
Selamat menemukan kebahagiaan mingzu, maaf untuk semua luka yang telah lalu, maaf untuk apa yang telah semesta lakukan padamu
"Zhang mingzu?"
Mingzu mengalihkan pandangannya ke sumber suara, kemudian terdiam
The end
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]
Romance"Kamu lembaran terpenting dalam ceritaku"xinlong "Kamu tokoh utamanya"xinlong