Author pov
"Ge xinlong..."mingzu
"Aku gak papa"mingzu menggelengkan kepalanya
Xinlong kembali mengusap wajah mingzu, tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya
"Ayo"xinlong
"Kemana?"mingzu
"Muter muter sampe pusing"xinlong
"Baju kamu basah, kalo masuk angin gimana?"mingzu
"Udaah gak papa, nanti juga kering sendiri kena angin"xinlong
Mingzu diam sebentar kemudian masuk kerumahnya, mengambil sebuah jaket lalu kembali keluar memberikannya pada xinlong
"Punya siapa?"xinlong
"Udaah pake aja"mingzu
"Gak papa kalo aku pake?"xinlong
Mingzu tersenyum lalu menganggukkan kepalanya, xinlong diam menatap jaket kulit yang ada di tangannya kemudian memakainya
Xinlong menggenggam tangan mingzu menggandengnya menyusuri jalan, mingzu menghela nafas panjang kemudian tersenyum. Perasaannya selalu membaik saat berada di luar
Mingzu menatap tangannya yang di genggam oleh xinlong kemudian melihat ke arah xinlong
"Tangan kamu dingin"mingzu
Xinlong diam kemudian melepaskan genggaman tangannya astaga sejak tadi ia terus mengusap wajah mingzu dan menggenggam tangan mingzu tanpa menyadari bahwa tangannya terasa dingin karna menerobos hujan tadi
"Maaf ya"xinlong
"Aku yang harusnya minta maaf"mingzu
"Maaf ya udah bikin kamu ke hujanan buat nemuin aku"mingzu
"Harusnya aku bilang ke hujan, jangan bangunin kamu"mingzu
Xinlong terkekeh kemudian mengusap kepala mingzu
"Kamu penting buat aku zuu"xinlong
"Aku udah temenan sama hujannya, jadi kalo kamu nangis mereka harus bangunin aku"xinlong
Mingzu diam kemudian terkekeh, mingzu diam menatap xinlong kemudian menggenggam tangan xinlong sambil tersenyum
"Biar anget"mingzu tersenyum
-jantung singkong masih aman?-author
"Ayo ke perpustakaan"mingzu
"Gak mau ketaman aja? Beli es krim?"xinlong
"Enggak, aku mau nemenin kamu baca"mingzu
Xinlong tersenyum, mempererat genggamannya kemudian berlari menggandeng mingzu menuju halte
Mereka sudah berada di perpustakaan, mingzu diam menatap xinlong yang sejak tadi tak memulai membaca buku yang sudah ia ambil
Mingzu diam kemudian menundukkan kepalanya, haah kenapa xinlong selalu menatapnya seperti itu
"Jangan liat aku kayak gitu"mingzu
"Kenapa? Aku suka liat kamu"xinlong
Mingzu kembali diam kemudian mengangkat buku yang ada di tangannya untuk menutupi wajahnya
"Jangan di tutup dooong, aku masih mau liat"xinlong
"Baca bukunya ge xinlong"mingzu
Xinlong terkekeh kemudian membuka buku yang tadi ia ambil, lalu mulai membacanya
Setelah dari perpustakaan sekarang mereka sedang berada di taman, duduk bersandar di salah satu bangku
Xinlong tersenyum mendengar mingzu yang sedang menceritakan banyak hal, memang lebih banyak hal tak penting tapi ia suka bagaimana mingzu selalu antusias menceritakan semua hal, ia selalu suka semua hal yang di ceritakan mingzu
"Masa bisa kayak gitu sih? Aneh banget kan?"mingzu
Xinlong terkekeh kemudian mengangguk, mingzu menghela nafas panjang kemudian kembali menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi
"Cape? Aku beliin minum ya"xinlong terkekeh
"Gak usah"mingzu
Mingzu diam menatap awan awan kemudian melihat ke arah xinlong lalu mengembalikan pandangannya ke awan awan
"Kamu butuh sesuatu?"xinlong
Mingzu kembali melihat ke arah xinlong, diam menatapnya
"Aku boleh peluk kamu?"mingzu
Xinlong diam kemudian menarik mingzu kedalam pelukannya memeluk mingzu erat
"Kapan pun mingzu"xinlong
Mingzu mengangkat tangannya ragu, memeluk xinlong kemudian memejamkan matanya
"Ge xinlong..."mingzu
"Kata tante, ini jaket ayah"mingzu
Skip
Jam pulang sekolah telah tiba, xinlong berdiri di depan kelas mingzu menunggu mingzu yang sedang mengantarkan tugasnya ke ruang guru
/plak
Satu tamparan mendarat di pipi xinlong, xinlong memegangi pipinya diam menatap orang yang ada di hadapannya
"Mau bawa mingzu ketempat itu?, lu gila ya?"hanna
"Gw cuma mau ba..."xinlong
"Lu mau mingzu kambuh karna suara suara yang ada disana?"hanna
"Lu suka liat mingzu kambuh?"hanna
"Bawa mingzu ketemu ayah nya itu hal yang mustahil, jadi gak ada salahnyakan bawa mingzu ketemu ibu nya"xinlong
"Dia juga udah cukup sering kesana kan"xinlong
"Mingzu gak pernah bener bener masuk ke sana"hanna sedikit meninggikan suaranya
Hanna diam menatap xinlong dengan tatapan marah, tangannya mengepal kuat
Xinlong diam, emosinya juga ikut terpancing. Apa yang salah dengan hal akan ia lakukan?
"Gw cuma mau mingzu liat ibu nya sebentar"xinlong
"Buat sedikit ngilangin rasa kangen dia ke ibunya"xinlong
"Gw gak bisa liat dia terus terusan se..."xinlong
"Ibu mingzu gak ada disana xinlong"hanna meninggikan suara nya
"Ibu mingzu gak ada disana"hanna
Xinlong terdiam, ketika hanna memotong ucapannya dengan suara yang tinggi. Muncul banyak pertanyaan di otaknya, apa maksud dari semua ucapan hanna?
Mingzu tak pernah benar benar masuk kesana? Ibu mingzu tak berada disana? Hal apa lagi dari mingzu yang tak ia ketahui?
Nuraga || He Xinlong
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]
Romance"Kamu lembaran terpenting dalam ceritaku"xinlong "Kamu tokoh utamanya"xinlong