48

107 24 4
                                    

Author pov

Mingzu membuka pintu rumahnya kemudian tersenyum menatap seseorang yang berdiri di hadapannya

Xinlong diam menatap mingzu kemudian mengeluarkan seseuatu dari tasnya kemudian memberikannya pada mingzu

Raut wajah mingzu berubah seketika, raut wajah xinlong juga terlihat serius. Mingzu diam menatap barang yang ada ditangan xinlong kemudian menatap xinlong dengan tatapan bingung

"Aku gak bisa pake ini"xinlong

"Kenapa? Ada yang robek ya?"mingzu

"Aku gak bisa pake ini. masih belum jelas ya?"xinlong

Mingzu hanya diam, ia benar benar tak mengerti maksud xinlong. Xinlong menghela napas panjang kemudian meraih tangan mingzu, memberikan barang yang ia bawa

Mingzu diam menatap jaket yang ada di tangannya, ya itu jaket milik ayahnya yang ia pinjamkan pada xinlong. Padahal mingzu berniat menyuruh xinlong menyimpannya tapi xinlong malah mengembalikannya sekarang

Mingzu diam menatap xinlong dan jaket yang ada di tangannya  secara bergantian dengan tatapan bingung. Jika memang hanya ingin mengembalikan ini, mengapa raut wajah xinlong terlihat begitu serius sekarang?

"Kamu kenapa? mau nu..."mingzu

"Aku gak butuh buku kamu"xinlong

"Aku gak butuh itu"xinlong

"Ge xinlong?"mingzu

"Buat semua hal yang udah pernah terjadi..."xinlong

"Anggep aja itu gak pernah terjadi sebelumnya"xinlong

"Lupain aja"xinlong

"Kamu kenapa sih?"mingzu dengan nada kesal

Mingzu diam menatap xinlong dengan tatapan kesal, sebenarnya apa yang pria ini inginkan? jika ini adalah lelucon hal ini sangat tidak lucu

Xinlong kembali diam menatap mingzu kemudian sedikit menekuk lututnya agar ia sejajar dengan mingzu

"Gw bukan orang yang lu cari mingzu"xinlong sedikit meninggikan suaranya

"Kalo lu cari orang yang bisa jagain lu..."xinlong

"Bukan gw orangnya"xinlong

Mingzu terdiam, xinlong membentaknya?. Waktu itu xinlong memang sering memarahinya dan mengusirnya, tapi kenapa yang kali ini terasa menyakitkan?

Xinlong kembali meluruskan kakinya kemudian melangkahkan kakinya pergi

Mingzu terkekeh, membuat xinlong menghentikan langkahnya kemudian melihat ke arah mingzu. Mingzu diam menatap xinlong kemudian tersenyum

"Gw tau"mingzu mengangguk

"Lu malu punya pacar kayak gw"mingzu

"Gw cuma anak aneh yang berisik"mingzu

"Anak aneh yang menulis semua hal dibuku, anak aneh yang bilang hujan akan turun"mingzu

"Aku cuma..."

"Cuma orang aneh yang gemetar dan berteriak karna hal tak masuk akal"mingzu

Mingzu kembali terkekeh sebelum akhirnya menghentikan tawanya kemudian menatap xinlong dengan tatapan serius, butiran air mata mulai keluar dari ujung matanya

"Aku gak pernah minta buat jadi kayak gini xinlong"mingzu

Mingzu mengusap air matanya kemudian berjalan masuk kerumahnya, menutup pintu dengan kencang

skip

Mingzu keluar dari rumahnya diam menatap jalanan yang basah karna hujan semalam kemudian menghela napas panjang

Mingzu kembali diam menatap halaman rumahnya yang kosong, biasanya saat ia keluar xinlong sudah berada di hadapannya, menatapnya sambil tersenyum

"Kok masi disini? ayo berangkat"tante

"I-iya"mingzu

Mingzu melangkahkan kakinya masuk ke mobil. Sepanjang jalan ia hanya diam menatap jalan

"Tumben diem aja, kamu sakit? Gak usah sekolah dulu ya?"tante

"Hah? Enggak kok aku gak papa"mingzu

"Cuma lagi mikirin itu, mmm ulangan iya ulangan"mingzu

Mobil berhenti di depan gerbang sekolah mingzu, mingzu turun dari mobil berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya

Mingzu duduk di bangkunya kemudian diam menatap pintu kelas berharap xinlong tiba tiba muncul disana untuk menemuinya





























Nuraga || He Xinlong

Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang