43

118 30 0
                                    

Author pov

Xinlong menggenggam tangan mingzu menggandengnya menyusuri jalan

"Beneran gak papa? Harusnya hari ini kamu milih tempat buat baca kan?"mingzu

"Gak papa, aku nemenin kamu aja"xinlong tersenyum

Saat ini mereka berada di sebuah taman, duduk di rerumputan memandangi awan awan

Ponsel xinlong berbunyi, ada yang menelponnya. Xinlong diam menatap layar ponsel nya, mingzu ikut membaca nama yang tertera di sana kemudian tersenyum

"Angkt aja gak papa"mingzu tersenyum

"Gak pa..."xinlong

"Aku gak mungkin larang kamu buat nelpon mama kamu"mingzu tersenyum

"Halo, kamu pulang jam berapa?"

"Belum tau. Mama mau nitip apa?"

"Gak gak usah, hati hati ya"

"Iyaa, mama juga hati hati ya"

Xinlong kembali menyimpan ponselnya setelah sambungan telpon terputus

Xinlong melihat ke arah mingzu. Mingzu tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya pada langit

Mingzu diam menatap awan awan kemudian menghela napas panjang lalu mengembalikan pandangannya pada xinlong

"Ge xinlong..."mingzu

"Aku kangen ibu"mingzu

Mingzu diam sebentar sebelum kembali melanjutkan kata katanya

"Aku gak papa di pukul ibu, tapi pukul nya pelan pelan"mingzu

"Kalo keras, sakit"mingzu

"Aku juga gak papa kalo ibu mau lempar semua barang, tapi lemparnya juga pelan pelan aja"mingzu

"Kalo suaranya terlalu keras aku suka kaget"mingzu terkekeh

Xinlong diam, walaupun saat ini mingzu bercerita sambil sesekali terkekeh xinlong tau mingzu sedang berusaha menahan tangisnya

Xinlong menggeser posisi duduk nya menjadi lebih rapat dengan mingzu, menangkup wajah mingzu, diam menatapnya sambil mengusap wajahnya

"Aku gak papa kalo ibu mau marahin aku"mingzu dengan suara bergetar

Xinlong masih menatap mingzu sambil mengusap wajahnya kemudian menarik mingzu kedalam pelukannya

Xinlong memeluk mingzu erat kemudian mengusap kepala dan punggung mingzu

"Biarkan hujan turun hari ini mingzu, aku gak masalah"xinlong


"Biarkan hujan turun kalau sekarang memang sudah waktunya mereka turun"xinlong

"Jangan paksa langit untuk tetap cerah kalau awan hitam di diri kamu sudah terlalu banyak mingzu"xinlong

Mingzu diam, tubuhnya gemetar, butiran air mata mulai keluar dari ujung matanya bersamaan dengan rintik hujan yang juga mulai turun

Rintik rintik hujan turun membasahi mereka, xinlong mengeratkan pelukannya sambil terus mengusap kepala dan punggung mingzu

Sekarang tubuh mereka sudah sepenuhnya basah karna air hujan, xinlong masih memeluk mingzu sambil mengusap kepala dan punggungnya

"Ge xinlong..."mingzu

"Aku boleh bilang cape?"mingzu

Xinlong diam, menggeleng, kemudian semakin mengeratkan pelukannya. Tidak mingzu tolong jangan katakan hal itu

"Enggak mingzu, jangan"xinlong

"Aku mohon"xinlong

"Semuanya bakal baik baik aja"xinlong

"Aku tau kamu bisa mingzu, aku tau"xinlong

"Aku kangen ibu"mingzu dengan suara bergetar

"Aku gak papa kalo ibu mau marah ge xinlong, aku gak papa"mingzu

"Aku gak papa kalo ibu mau pukul"mingzu

"Aku gak papaaa"mingzu dengan suara bergetar

Rintik hujan terus turun, begitu juga dengan air mata mingzu, ia terus mengalir tak berhenti. Keadaan langit sedang tak baik sekarang, mingzu sedang bersedih.

Skip

Xinlong membuka matanya terbangun dari tidurnya karna mendengar rintik hujan yang turun, memang hanya rintik kecil, tak deras, tapi suaranya sukses membuat xinlong terbangun

Xinlong terdiam kemudian segera beranjak dari kasurnya, mengambil kunci motornya, berlari keluar dari rumahnya

Xinlong naik ke motornya, mejalankannya menerobos rintik hujan yang turun

Mingzu membuka pintu rumahnya, menampakkan xinlong yang berdiri di hadapannya dengan sebagian tubuhnya yang basah

"Baju kamu basah..."mingzu

"Gak papa"xinlong tersenyum

"Maaf ya..."mingzu

"Kamu gak ngelakuin sesuatu yang salah mingzu"xinlong

Xinlong diam menatap mingzu, matanya terlihat memerah dan bengkak. Itu sebabnya xinlong kemari, rintik hujan yang membuatnya terbangun tadi seolah memberitahu bahwa mingzu kembali menangis

Xinlong menangkup wajah mingzu, mengusap wajah mingzu kemudian megusap kelopak mata mingzu yang terasa hangat

"Ge xinlong..."mingzu

"Aku gak papa"mingzu menggelengkan kepalanya

Xinlong kembali mengusap wajah mingzu, tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya

"Ayo"xinlong

"Kemana?"mingzu

"Muter muter sampe pusing"xinlong


























Nuraga || He Xinlong

Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang